Majalah Farmasetika – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan bahwa uji klinis vaksin COVID-19 yang sedang berlangsung di Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadajran berjalan dengan lancar dengan hasil yang baik.
Hal ini disampaikan Menlu saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatass Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN), Senin (29/8).
“Proses persiapan untuk pemberian vaksin yang tepat waktu terus dilakukan secara seksama dan hati-hati,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
Menlu menyampaikan bahwa berdasarkan laporan Kepala Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 Prof. Dr. Kusnandi, uji klinis tahap III vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac dan PT Bio Farma Persero ini berjalan dengan lancar dan hasil yang baik.
“Kami tadi pagi melakukan rapat dan memperoleh informasi bahwa laporan yang diterima sampai saat ini uji klinis berjalan dengan lancar dan tidak diperoleh laporan efek yang berat,” kata Retno Marsudi.
Kementerian Luar Negeri, ujar Retno, terus memantau kerja sama yang dilakukan oleh BUMN Bio Farma dengan Sinovac.
“Tanggal 20-24 September, tim ahli Sinovac telah melakukan visitasi ke Bandung untuk meninjau production site vaksin Bio Farma dan sekaligus melakukan observasi pelaksanaan uji klinis fase III yang tengah dilakukan di Bandung dan sekitarnya,” kata Menteri Luar Negeri.
Selain vaksin Sinovac, Bio Farma juga akan memproduksi vaksin hasil kerja sama dengan CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations, red) dan kandidat vaksin-vaksin lain.
“Bio Farma memiliki total kapasitas produksi vaksin yang sudah dinaikkan dari 100 juta menjadi 250 juta,” kata Menlu.
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan melakukan on site visit ke fasilitas Sinovac di Beijing untuk melihat secara langsung kualitas dari vaksin yang dikembangkan. BPOM juga berkomunikasi dengan Sinopharm dan G42 serta otoritas Uni Emirat Arab (UEA) terkait data sharing uji klinis Vaksin Covid-19 yang diadakan di negara tersebut.
“Sharing dataini akan sangat penting bagi BPOM untuk penggunaan vaksin yang berasal dari Sinopharm dan G42 Ini sekali lagi merupakan langkah yang diambil oleh otoritas di sini, dalam hal ini BPOM, yang sangat hati-hati untuk memastikan safety, efficacy, dan quality dari vaksin tersebut,” kata Menlu.
Kementerian Luar Negeri akan memfasilitasi komunikasi dengan pihak luar negeri dalam upaya pengadaan Vaksin Covid-19.
“Kita terus berusaha agar vaksinasi dapat dilakukan secara tepat waktu dengan melihat safety, efficacy, dan quality-nya dan terus dilakukan persiapan secara seksama dan hati-hati,” pungkas Retno.
Sumber : Dilakukan dengan Hati-hati, Menlu: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Berjalan Lancar https://setkab.go.id/dilakukan-dengan-hati-hati-menlu-uji-klinis-vaksin-covid-19-berjalan-lancar/
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…