Majalah Farmasetika – Terjawab sudah asal usul dukun bayi dan paranormal dikategorikan layanan kesehatan medis yang tidak kena pajak muncul di Rancangan Undang Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker) serta mengapa layanan kefarmasian belum diakui sebagai layanan kesehatan medis.
Baru-baru ini ramai di media sosial layanan kefarmasian yang dilakukan oleh apoteker tidak termasuk dalam layanan medis yang tidak kena pajak seperti halnya paranormal dan dukun bayi.
RUU Ciptaker merupakan omnibus law yang artinya UU lintas sektor sebagai langkah pemerintah meringkas regulasi (deregulasi) dengan tujuan reformasi birokrasi termasuk didalamnya membahas Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Penelusuran redaksi Majalah Farmasetika terhadap UU PPN muncul pertama kalinya pada UU Nomor 8 Tahun 1983 terkait PPN barang dan jasa dan penjualan atas barang mewah.
UU Nomor 42 Tahun 2009 merupakan Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.
Pada perubahan ketiga inilah yang hingga saat ini masih berlaku muncul pasal tambahan terkait pasal objek tidak kena PPN beserta penjelasannya.
Dalam pasal perubahan Pasal 4a poin 3 dinyatakan jenis jasa yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai adalah jasa tertentu dalam kelompok jasa sebagai berikut:
Dalam pasal penjelasannya dinyatakan jasa pelayanan kesehatan medis meliputi:
Bila menilik ke poin sebelumnya terkait jenis barang yang tidak PPN adalah barang tertentu dalam kelompok barang sebagai berikut:
Di tahun yang sama dimana sudah muncul Peraturan Pemerintah No. 51 terkait Pekerjaan Kefarmasian, dinyatakan bahwa Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Menurut regulasi UU PPN Tahun 2009 ini, sediaan farmasi berarti termasuk kategori barang kena PPN. Pelayanan jual beli sediaan farmasi otomatis dikenakan PPN.
Hanya jasa profesi apoteker dalam memberikan Konseling, Informasi, Edukasi sejak tahun 2009 hingga kini belum diakui pemerintah seperti halnya jasa layanan dukun bayi dan paranormal. (Ed./NW).
Sumber :
Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…
Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…
Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…
Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…
Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…
Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…