Majalah Farmasetika – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO/World Health Organization) mengumumkan persetujuan vaksin Polio baru untuk penggunaan darurat sebagai upaya pencegahan wabah global. Vaksin ini diproduksi oleh Bio Farma Indonesia.
Hal itu diungkapkan dalam laporan Bloomberg pada Sabtu (14/11/2020).
WHO mengatakan vaksin yang disetujui untuk mencegah penyebaran virus polio di beberapa negara Afrika dan Mediterania Timur.
WHO mengungkapkan bahwa jenis polio yang lemah dapat beredar di masyarakat yang kurang diimunisasi untuk waktu yang lama. Dimasukkannya vaksin polio Bio Farma ke daftar darurat akan memberikan katalisasi vaksin untuk diproduksi lebih cepat jika ada ancaman pandemi.
“Penilaian pada dasarnya mempertimbangkan ancaman yang ditimbulkan oleh keadaan darurat terhadap manfaat yang akan diperoleh dari penggunaan produk berdasarkan bukti kuat,” kata WHO.
UNICEF dan WHO sebelumnya memperingatkan minggu lalu tentang perlunya mencegah epidemi campak dan polio secara besar-besaran karena COVID-19 yang terus mengganggu layanan imunisasi di seluruh dunia, membuat jutaan anak yang rentan pada risiko tinggi penyakit anak yang dapat dicegah.
Kedua organisasi tersebut memperkirakan bahwa diperlukan US $ 655 juta (US $ 400 juta untuk polio dan US $ 255 juta untuk campak) untuk mengatasi kesenjangan kekebalan yang berbahaya di negara berkembang dan kelompok usia target.
Bloomberg mengungkapkan bahwa vaksin nOPV2 produksi Bio Farma, meskipun belum ada izin, “ditujukan untuk menampung apa yang disebut virus polio yang diturunkan dari vaksin yang bersirkulasi di beberapa negara Afrika dan Mediterania Timur serta kawasan Pasifik Barat dan Asia Tenggara,” kata WHO dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.
WHO mengumumkan pada bulan Agustus bahwa polio tidak lagi endemik di Nigeria, meninggalkan penyakit yang menghancurkan endemik hanya di dua negara dan membawa dunia selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuannya mengakhiri polio untuk selamanya.
Sumber : Polio: WHO approves new vaccine for emergency use https://nairametrics.com/2020/11/15/polio-who-approves-new-vaccine-for-emergency-use/
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…