Majalah Farmasetika – Simpang siur informasi terkait vaksin Sinovac yang telah kedaluarsa akhirnya diluruskan oleh juru bicara vaksinasi Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmidzi (13/3/2021).
Nadia mengakui memang sebanyak 3 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac akan kadaluarsa. Namun, vaksin ini merupakan vaksin batch pertama vaksin CoronaVac dalam bentuk dosis tunggal atau vial sekali suntik.
Selain itu, vaksin ini telah diberikan kepada tenaga kesehatan dan sebagaian pelayan publik.
“Terkait vaksin Sinovac kadaluarsa, kami sampaikan yang akan kadaluarsa merupakan vaksin CoronaVac batch pertama yaitu sejumlah 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis. Vaksin ini telah kita gunakan untuk diberikan kepada 1,45 juta tenaga kesehatan dan 50 ribu pemberi pelayan publik, saat ini vaksin sudah habis kita gunakan” ungkap Nadia dalam sebuah video KompasTV.
Nadia menambahkan, vaksin yang saat ini digunakan untuk Lansia dan pelayan publik lainnya adalah vaksin dalam bentuk botol besar berisikan 10 dosis.
Sumber :
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…
Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…
Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…
Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…
Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…
Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…