Categories: Berita

Injeksi Imunoglobin Kurangi Durasi Rawat Inap, Cepat Negatif RT-PCR COVID-19

Majalah Farmasetika – Injeksi Intravena Imunoglobin (IVIG), yang telah menunjukkan manfaat terapeutik dalam berbagai penyakit, telah terbukti mengurangi durasi rawat inap untuk pasien dengan COVID-19, serta mencapai negativitas RT-PCR lebih awal, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Infectious Diseases.

Selain itu, durasi normalisasi suhu tubuh, saturasi oksigen, dan ventilasi mekanis secara signifikan lebih pendek untuk pasien yang menerima IVIG selain perawatan standar (SOC) bila dibandingkan dengan mereka yang hanya menerima SOC.

IVIG telah dilaporkan memiliki berbagai manfaat terapeutik dalam pengobatan berbagai penyakit inflamasi, infeksi, autoimun, dan virus, dan telah terbukti sangat bermanfaat dalam pengobatan sindrom pernafasan akut yang parah (SARS).

Sindrom pernapasan timur (MERS) dan influenza, menurut penulis penelitian. Imunoglobin telah menunjukkan efek antivirus dan anti-inflamasi melalui peningkatan sekresi sitokin tertentu dan telah direkomendasikan oleh pedoman terapi COVID-19 Organisasi Kesehatan Dunia dalam daftar metode selektif.

Studi fase 2 mengikuti 100 pasien di 4 kota di India dengan tujuan mengevaluasi keamanan dan kemanjuran IVIG dalam pengobatan pasien COVID-19 dengan pneumonia sedang. Peserta diacak menjadi 2 kelompok pengobatan: 1 menerima IVIG bersamaan dengan SOC, dan yang lainnya hanya menerima SOC, yang terdiri dari azitromisin, lopinavir / ritonavir, piperasilin dan tazobaktam, asetaminofen, dan pantosid. Titik akhir primer adalah jumlah hari dari mulai pengobatan hingga keluar dari rumah sakit, dengan pemeriksaan lanjutan pada hari ke-14 dan ke-28.

Para peneliti juga melacak sejumlah hasil efikasi sekunder, memantau durasi rata-rata yang diperlukan untuk menurunkan suhu tubuh menjadi <37 ° C, normalisasi oksigen, normalisasi laju pernapasan, durasi rata-rata untuk penghentian batuk, durasi rata-rata ventilasi mekanis, dan lamanya. tinggal di ICU.

Semua variabel efikasi sekunder ini menunjukkan perbaikan klinis yang signifikan pada kelompok uji, dengan pengecualian laju pernapasan dan jumlah hari tinggal di ICU, menurut penelitian. Para peneliti juga mencatat bahwa pengobatan dengan IVIG dalam waktu 48 jam setelah masuk mengurangi penggunaan ventilator dan durasi tinggal di unit perawatan koroner intensif, yang pada akhirnya menurunkan angka kematian selama 28 hari.

Pada kedua kelompok, hanya ada efek samping ringan sampai sedang (AE) yang dialami, kecuali satu kematian pasien pada kelompok SOC. Sebanyak 17 AE dilaporkan oleh 15 pasien dalam kelompok uji, sedangkan total 20 AE dilaporkan oleh 12 pasien dalam kelompok kontrol, menurut penelitian.

Reaksi ringan terhadap IVIG ditemukan terjadi dalam 30 menit pertama infus, yang berkurang dengan mengurangi kecepatan infus atau menghentikan sementara infus. Berdasarkan hasil keamanan ini dan hasil yang terkait dengan IVIG dalam penelitian tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa IVIG aman dan efektif sebagai ajuvan dengan obat antivirus lain dalam pengobatan COVID-19.

Sumber

Raman R S, Vijaykumar Bhagwan Barge, Anil Kumar Darivenula, et al. A Phase II Safety and Efficacy Study on Prognosis of Moderate Pneumonia in COVID-19 patients with Regular Intravenous Immunoglobulin Therapy. J Infect Dis. Feb 15 2021; jiab098. doi: 10.1093/infdis/jiab098.

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

4 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

3 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

3 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago