Majalah Farmasetika – Gagal jantung (Heart Failure) merupakan penyakit yang mempengaruhi setidaknya 26 juta orang di seluruh dunia dan prevalensinya semakin meningkat.
Resiko terjadinya penyakit ini akan meningkat pada usia lanjut usia. Meskipun ada kemajuan yang signifikan dalam terapi dan pencegahan, namun mortalitas dan morbiditas masih tinggi dengan adanya kualitas hidup yang buruk (Savarese, and Lund., 2017)
Data WHO tahun 2015 menunjukkan bahwa 70% kematian di dunia disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular (39,5 juta dari 56,4 kematian), 45% nya disebabkan oleh Penyakit jantung dan pembuluh darah, yaitu 17.7 juta dari 39,5 juta kematian (Firdaus, 201).
Pada tahun 2017 5,7 juta orang di AS menderita HF, dan diperkirakan pada tahun 2030 lebih dari 8 juta orang akan mengalami kondisi ini, yang merupakan peningkatan prevalensi sebesar 46%. Di Indonesia penyakit jantung merupakan penyebab utama dan pertama dari seluruh kematian, yakni sebesar 26,4%, angka ini empat kali lebih tinggi dari angka kematian yang disebabkan oleh kanker (6%). Dengan kata lain, lebih kurang satu diantara empat orang yang meninggal di Indonesia disebabkan oleh penyakit jantung(Firdaus, 201).
Dengan adanya tingkat kematian yang tinggi maka pengbatan yang tepat untuk penyakit jantung ini sangat diperlukan, dan baru-baru ini FDA telah menyetujui obat VERQUVO yang memiliki indikasi untuk mengurangi risiko kematian kardiovaskular dan gagal jantung (HF) baik untuk pasien rawat inap ataupun setelah rawat inap.
VERQUVO telah disetujui FDA berdasarkan bukti dari uji klinis (NCT02861534) yang terdiri dari 5.050 pasien berusia 23 sampai 98 tahun dengan gagal jantung yang memburuk. Uji coba dilakukan di 694 lokasi di 42 negara di Eropa, Asia, Amerika Utara dan Selatan, dimana pengujian dilakukan pada 3,842 pasien pria dan 1,802 Pasien wanita dengan usia kurang dari 65 tahun sebanyak 1,873 pasien, usia 65-74 tahun sebanyak 1,609 pasien dan usia 75 tahun sebanyak 1,568 pasien.
Hasil dari pengujian tersebut VERQUVO lebih unggul daripada plasebo dalam mengurangi risiko kematian gagal jantung rawat inap berdasarkan analisis waktu-ke-kejadian (rasio bahaya [HR]: 0,90, interval kepercayaan 95% [CI], 0,82-0,98; p = 0,019). Selama penelitian berlangsung, terdapat pengurangan risiko absolut tahunan sebesar 4,2%
(ARR) dengan VERQUVO dibandingkan dengan plasebo (FDA, 2021).
Tablet VERQUVO merupakan tablet salut selaput untuk pemberian oral, mengandung 2.5 mg vericiguat, 5mg vericiguat atau 10 mg vericiguat dengan bahan tambahan yang digunakan diantaranya adalah natrium kroskarmelosa, hipromelosa, laktosa monohidrat, magnesium stearat, selulosa mikrokristalin, dan natrium lauril sulfat. Tidak ada perbedaan klinis yang signifikan pada farmakokinetik verikiguat yang diamati dengan pemberian bersama asam mefenamat (penghambat UGT1A9), ketokonazol (CYP multi-jalur dan penghambat transporter), rifampisin (inducer), digoxin (substrat P-gp), warfarin, aspirin, sildenafil, atau kombinasi sacubitril / valsartan dalam subjek yang sehat.
Tidak ada perbedaan klinis yang signifikan pada farmakokinetik verikiguat yang diprediksi dengan penggunaan bersama atazanavir (penghambat UGT1A1). Tidak ada perbedaan klinis yang signifikan pada farmakokinetik midazolam (substrat CYP3A), digoksin (substrat Pgp), warfarin, sildenafil, atau kombinasi sakubitril (termasuk metabolit LBQ657) / valsartan diamati saat diberikan bersamaan dengan VERQUVO pada subjek sehat (FDA, 2021).
Dengan adanya tingkat kematian akibat penyakit jantung terutama gagal jantung di Indonesia VERQUVO dapat menjadi salah satu solusi dan menjadi pilihan pengobatan penyakit jantung baru di Indonesia
Daftar Pustaka
Savarese, G., dan Lund L.H., 2017., Global Public Health Burden of Heart Failure., doi: 10.15420/cfr.2016:25:2
Isman Firdaus., 2019., Hari Jantung Sedunia (World Heart Day): Your Heart is Our Heart Too., Press Release, World Heart Day PERKI., http://www.inaheart.org/news_and_events/news/2019/9/26/press_release_world_heart_day_perki_2019 diakses pada 6 Mei 2021
Food and Drug Administration., 2021., Drug Trials Snapshot: VERQUVO., https://www.fda.gov/drugs/drug-approvals-and-databases/drug-trials-snapshot-verquvo diakses pada 6 Mei 2021
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…