Majalah Farmasetika – Gerakan Farmasis Milenial Indonesia (GFMI) yang diinisiasi oleh Sandika Syaputra, Doni Setiawan, M Dzikri Ramadhan dan Mega Nirwana melakukan safari ke legislatif RI yaitu DPD RI guna memperkuat posisi RUU Farmasi di PROLEGNAS, tepat di hari World Pharmacist Day (WPD) 2021, Sabtu (25/09/2021).
Sesuai rilis tertulis yang diterima redaksi Majalah Farmasetika (26/9/2021), RUU Farmasi telah masuk kedalam Program Legislasi Nasional (PROLEGNAS) DPR RI 2020-2024 namun sampai saat ini usulan tersebut masih belum dibahas dan dimasukkan didalam PROLEGNAS Prioritas yang harapannya RUU ini akan segera di sahkan untuk kepentingan insan farmasi yang hilirisasinya berdampak akan meningkatnya derajat Kesehatan masyarakat.
PROLEGNAS Prioritas 2022 akan Kembali disusun dan diputuskan pada bulan November 2021 yang mana harapan kita bersama bahwa Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dapat mempertimbangkan urgensi dari UU ini yang sangat berdampak pada masa depan tenaga kefarmasian dan kesejahteraan Kesehatan masyarakat pada umumnya.
Sampai saat ini RUU Farmasi telah dikawal oleh organisasi profesi, organisasi mahasiswa serta stakeholder farmasi lainnya yang ikut bersama mengupayakan untuk memberikan dukungan dan juga pemikiran termasuk didalamnya GFMI sebagai wakil organisasi pemuda, dimana sebelumnya telah melakukan komunikasi kepada komisi IX DPR RI selaku komisi yang menaungi bidang Kesehatan dalam hal ini kefarmasian, selain itu dirasa juga perlu mendapatkan dukungan dari berbagai Komisi dan fraksi DPR RI serta pihak legislatif lainnya guna memperkuat RUU Farmasi agar bisa dipertimbangkan untuk di bahas pada PROLEGNAS Prioritas 2022.
“Saya perjelas disini bahwa kami juga bagian dari perjuangan RUU ini, maka dari itu agenda kami ini untuk mencari celah dukungan dari arah manapun guna memperkuat posisi RUU Farmasi di PROLEGNAS untuk masuk Prioritas 2022 termasuk ke DPD RI, dimana kami diterima langsung oleh Senator Bapak Edwin Pratama yang merupakan Panitia Perancang Undang-Undang DPD RI serta juga bagian dari wakil DPD RI dalam pembahasan UU di Badan Legislasi DPR RI, Alhamdulillah hasilnya beliau akan menindaklanjuti hal ini ke Badan Legislasi” Ucap Doni Setiawan.
“ Sebagai generasi muda tentunya kita harus ikut berperan dalam penentuan masa depan farmasi kedepan, salah satunya dengan cara melakukan diplomasi dan lobby politik kepada lembaga legislatif yaitu DPR, Baleg dan DPD RI agar RUU Farmasi masuk prolegnas prioritas 2022 dan bisa sampai di sahkan. Kami juga tidak hanya melakukan diplomasi dan lobby politik, tapi ikut mengkritisi dan mengusulkan poin-poin penting yang harus ada di dalam RUU Farmasi nantinya, karena kami tidak mau UU Farmasi nantinya di sahkan tapi tidak mengakomodir kepentingan seluruh insan Farmasi Indonesia” Pernyataan Dzikri.
“Saya memandang optimis terhadap RUU Kefarmasian yang akan masuk kedalam PROLEGNAS Prioritas dan akan disahkan dalam waktu yang secepatnya guna masa depan dari farmasi milenial saat ini hal ini berdasarkan seluruh kontribusi elemen farmasi yang telah sangat serius dalam merancang berbagai macam draf RUU Kefarmasian ini sehingga menjadi sebuah RUU yang komplit dan mengakomodir kebutuhan segala insan farmasi dan masyarakat, juga mengadvokasi keseluruh elemen legislatif baik DPR di komisi dan fraksi maupun Badan Legislasi dan DPD serta pemerintahan yang mana telah memberikan pernyataan yang kongkrit untuk mengupayakan bahwasanya RUU ini menjadi PROLEGNAS Prioritas dan untuk segera disahkan.” ucap Sandika Syaputra.
”Bertepatan dengan momentum hari farmasi sedunia, GFMI hadir sebagai wadah untuk menjawab tantangan profesi saat ini maupun di masa yang akan datang. Hari farmasi sedunia sejatinya bukan annual yang hanya dirayakan secara formalitas tetapi juga momentum untuk revolusi dan reformasi apoteker menuju profesi yang merdeka dan sejahtera” ucap Mega Nirwana.
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…
Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…
Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…
Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…
Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…
Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…