Majalah Farmasetika – Tumbuhan menghasilkan berbagai macam senyawa aktif yang memberikan efek farmakologi, misalnya metabolit sekunder. Dalam pengobatan tradisional, masyarakat telah memanfaatkan senyawa aktif dari tumbuhan dalam bentuk ramuan obat, untuk menyembuhkan penyakit.
Tanin secara umum didefinisikan sebagai senyawa polifenol yang memiliki berat molekul cukup tinggi dan dapat membentuk kompleks dengan protein. Berdasarkan strukturnya, tanin dibedakan menjadi dua kelas yaitu taninterkondensasi (condensed tannins) dan tanin-terhidrolisiskan (hydrolysable tannins). Tanin-terhidrolisiskan merupakan derivat dari asam galat yang teresterkan. Berdasarkan strukturnya, tanin ini dibedakan menjadi dua kelas yaitu, gallotanin dan ellagitanin.
Ellagitanin memiliki berat molekul tinggi (992,7 g/mol) polifenol bioaktif yang berasal dari tumbuhan. Ellagitanin tersebar secara tidak merata pada dunia tumbuhan. Ellagitanin ditemukan memiliki aktivitas pembersihan radikal bebas dan beberapa uji klinis melaporkan efeknya terhadap penyakit kardiovaskular dan kanker. Aktivitas biologis dan farmakologi yang telah diketahui antara lain, penghambatan karsinogenensis, anti-tumor, anti-virus, anti-oksidasi (peroksidasi lipida, lipoksigenase, oksidasi xanthin, dan oksidasi monoamin), anti-hipertensi, anti-bakteri dan jamur, anti-diabetes, dan anti-nematoda.
Banyak penelitian telah sampai pada isolasi senyawa aktif tumbuhan yang mampu memberikan efek hipoglikemik atau anti-diabetes. Hayashi et al. (2002) berhasil mengisolasi lagerstroemin, flosin B, dan reginin A dari daun kering bungur (L. speciosa) untuk uji anti-diabetes secara in vitro. Sebelumnya telah diketahui bahwa ekstrak daun bungur memiliki aktifitas hipoglikemik, yang mana ketiga senyawa ellagitanin tersebut diketahui berkaitan dengan efek hipoglikemik ekstrak daun bungur
Geraniin, yang dapat ditemukan dalam familia Euphorbiaceae, dapat memberikan efek hipotensif (penurunan tekanan darah) secara signifikan. Tekanan sistolik penderita hipertensi dapat turun kembali normal setelah diberi ekstrak daun kemloko yang mengandung geraniin. Mekanisme penurunan tekanan darah diperkirakan berkaitan dengan pengaruh ellagitanin terhadap kesetimbangan ion Ca2+ sel. Ellagitanin mempengaruhi ketersediaan ion Ca2+ untuk kontraksi otot jantung dan polos. Konsentrasi ion Ca2+ intraseluler yang tinggi dapat menyebabkan naiknya tekanan darah atau hipertensi. Senyawa ellagitanin dapat menghambat masuknya ion Ca2+ ke dalam sel, sehingga konsentrasi ion Ca2+ intraseluler dapat turun dan secara fisologis diikuti dengan turunnya tekanan darah penderita hipertensi.
Aktifitas anti-oksidatif tanin, termasuk ellagitanin, antara lain penghambatan autooksidasi asam askorbat yang dikatalissi oleh ion Cu2+, penghambatan autooksidasi metillinoleat dan perosksidasi lipida di mitokondria dan mikrosom hepar tikus, reduksi kandungan lipid peroksida dalam serum dan hepar tikus, efek proteksi kerusakan oksidatif lensa okuler, aktifitas antihepatotoksik pada kultur primer hepatosit tikus, penghambatan peroksidasi lipida tergantung lipoksigenase (lipoxygenasedependent lipid peroksidation) efek penghambatan lipoksigenase pada metabolisme arachidonat dalam leukosit, aktifitas anti-oksidatif pada monoamine oksidase dan xanthine oksidase, penghambatan anion radikal superoksida dan radikal 1,1-diphenyl-2- picrylhydrazyl, dan penghambatan mutagen yang bekerja secara langsung (direct-acting mutagens). Emblicanin A dan B, punigluconin, dan pedunculagin dalam buah Phyllantus emblica mampu menghambat peroksidasi lipida yang diinduksi dengan radiasi sinar gamma pada mikrosom hepar tikus.
Ekstrak air buah Phyllantus emblica dapat mencegah kerusakan kromosom akibat oksigen radikal yang dapat menimbulkan kanker pada tikus. Efek pencegahan ini berkaitan dengan aktifitas antioksidatif embli-canin A dan B dan pyrogallol dalam buah Phyllantus.
Sumber
Hernawan, Udhi E., Ahmad Dwi S., 2003, Review : Ellagitanin; Biosintesis, Isolasi, dan Aktivitas Biologi, Biofarmasi, Vol. 1 (1)
Joseph, R., R. N. Binitha, 2020, Screening Of Potential Antiandrogenic Phytoconstituents And Secondary Metabolites Of Terminalia Chebula By Docking Studies, Elsevier
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…