Categories: ApotekBerita

BPOM : Jangan Beli Obat Setelan, Berbahaya!

Majalah Farmasetika – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI melalui media sosialnya (19/1/2022) meminta masyarakat agar tidak membeli dan menggunakan obat setelan karena Obat ini tidak memiliki Nomor Izin Edar BPOM sehingga tidak terjamin keamanan, khasiat, dan mutunya serta berisiko terhadap kesehatan.

“Pernah tau atau mendengar istilah Obat Setelan? Obat ini biasanya berisi beberapa tablet atau kapsul dalam suatu kemasan dan dijual bebas di warung-warung dalam bentuk rentengan. Bahkan saat ini kadang masih ditemui dijual melalui e-commerce. ” tertulis di twitter BPOM_RI

Fakta obat setelan menurut BPOM

  • Obat setelan biasanya berisi beberapa tablet atau kapsul dalam satu plastik dan diklaim untuk menyembuhkan penyakit tertentu.
  • Obat setelan tidak dikemas dalam kemasan asli dari industri farmasi, sehingga mutu tidak terjamin.
  • Obat setelan tidak diketahui kandungannya tidak memiliki identitas nama obat, nomor bets dari tanggal kadaluarsa, indikasi dan dosis/takaran pakai, sehingga mutu, keamanan dan khasiat obat tidak terjamin dan berbahaya bagi masyarakat
  • Obat setelan umumnya merupakan golongan obat keras yang harus digunakan dengan resep dokter.

“Hanya gunakan obat yang sudah memiliki Nomor Izin Edar BPOM, dan jangan lupa
untuk konsultasikan penggunaan obat terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker.” Terang BPOM.

“Jika masih ada teman atau keluargamu yang masih menggunakan obat setelan ini, beri tahu
untuk berhenti menggunakannya.” Jelasnya.

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

FDA Menyetujui Sofpironium, Pengobatan Pertama untuk Hiperhidrosis Aksila Primer

Majalah Farmasetika - Hiperhidrosis mempengaruhi sekitar 10 juta individu di AS dan ditandai dengan keringat…

14 jam ago

Pengobatan Tradisional Cina Mengurangi Risiko Perkembangan Diabetes pada Penderita Prediabetes

Majalah Farmasetika - Toleransi glukosa yang terganggu adalah faktor risiko signifikan untuk mengembangkan diabetes. Butiran…

14 jam ago

FDA Memperluas Persetujuan Delandistrogene Moxeparvovec-rokl untuk Distrofi Otot Duchenne

Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…

14 jam ago

Istilah “Tenaga Kefarmasian” di PMK No 6 Tahun 2024 Membingungkan Profesi Apoteker

Majalah Farmasetika - Farmasis Indonesia Bersatu (FIB) telah bersurat resmi dengan Nomor 83.A.VI.2024 pada tanggal…

1 hari ago

Komisioner FDA Mengatakan Amerika Serikat Gagal dalam Epidemi Diabetes Tipe 2

Majalah Farmasetika - Konferensi|Sesi Ilmiah ADA - American Diabetes Association Scientific Sessions Dengan teknologi dan…

3 hari ago

FDA Menyetujui Durvalumab Plus Kemoterapi untuk Mengobati Kanker Endometrium

Majalah Farmasetika - FDA telah menyetujui durvalumab (Imfinzi; AstraZeneca) dalam kombinasi dengan karboplatin dan paklitaksel,…

4 hari ago