Mengenal Aplikasi Telemedisin di Indonesia

Majalah Farmasetika – Kesehatan menjadi faktor utama di tengah masa pandemi Covid-19. Untuk menghadapi masalah tersebut, kehadiran teknologi diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengakses kebutuhan kesehatan sehari-hari. Saat ini telah hadir banyak startup healthtech yang memungkinkan masyarakat melakukan konsultasi online dengan dokter kapan pun mereka membutuhkannya. Ini termasuk layanan pemesanan obat, pemeriksaan laboratorium, dan perawatan di rumah.

Startup adalah sesuatu bisnis yang baru saja berdiri dan berkembang dengan didukung oleh layanan digital dan masih butuh banyak pendanaan untuk beroperasi dengan kelompok kerja yang minimalis. Di Indonesia sendiri saat ini sudah banyak bermunculan entrepreneur muda menciptakan bisnis startup yang memiliki inovasi dan kreatifitas tanpa batas.

Istilah dari kata startup adalah sesuatu yang sangat identik serta kerap kali dihubung-hubungkan dengan perusahaan baru di bidang teknologi dan informasi. Hal ini berawal ketika startup menjadi populer secara internasional pada masa bubble dot-com sekitar tahun 1998 hingga 2000. Banyak perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan pada periode tersebut, dikarenakan saat itu sedang gencarnya perusahaan perintis untuk membuka website pribadi demi memulai bisnisnya.

Tahapan membangun startup itu ada empat, yakni ide, tim, modal, dan eksekusi. Tahapan ini perlu dilakukan secara urut, artinya finalisasi ide terlebih dahulu setidaknya sampai memperoleh rancangan dan gambaran terlebih dahulu sebelum kita memikirkan tim apalagi modal. Salah satu bukti perkembangan startup d bidang kesehatan adalah Healthtech (telemedicine).

Pemanfaatan layanan startup telemedicine di Indonesia semakin berkembang, seiring dengan kebutuhan masyarakat di tengah situasi pandemi Covid-19. Beberapa waktu lalu, Pemerintah Indonesia membuat peraturan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat yang diterapkan selama 2 minggu per tanggal 3 sampai 20 Juli mendatang, demi mengurangi terpaparnya virus corona.

Startup telemedicine sendiri merupakan perusahaan rintisan yang memiliki layanan informasi dan medis secara online, yang memungkinkan para profesional kesehatan memberikan layanan tersebut dari jarak jauh. Tujuannya untuk membantu masyarakat yang terinfeksi dan mensyaratkan isolasi mandiri, masyarakat tetap mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus mengantri di rumah sakit.

Startup telemedicine Indonesia hadir sebagai upaya pencegahan dan penanganan Covid-19. Manfaat startup di bidang ini memberikan beberapa pelayanan mulai dari penyediaan informasi sebagai upaya edukasi hingga konsultasi. Manfaat lainnya juga, masyarakat dapat meminimalkan kunjungan ke fasilitas kesehatan sehingga isolasi mandiri atau physical distancing dapat lebih efektif.

Berdasarkan riset global CB Insights, startup sektor kesehatan atau telemedicine menjadi startup paling menjanjikan. Bagaimana tidak? Pemanfaatan layanan telemedicine akan selalu digunakan di masa depan, meskipun setelah pandemi berlalu. Contoh startup telemedicine yang ada di Indonesia, diantaranya Alodokter, Getwell, Gooddoctor, Halodoc, Klikdokter, dan lain sebagainya.

Startup Healthtech Indonesia

Membahas telemedicine tidak lepas dari startup healthtech, yang merupakan perusahaan rintisan di sektor teknologi kesehatan yang tumbuh dan berkembangnya memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Dengan hadirnya startup healthtech, pasien dapat berkonsultasi langsung dengan dokter mengenai kondisi kesehatannya. Terlebih wabah Covid-19 yang menyerang setahun belakangan ini, menjadikan startup healthtech mulai bermunculan yang tentunya akan mengalami lonjakan dari sisi pertumbuhan bisnis dan pengguna.

Healthtech merupakan sebuah terobosan terbaru yang dikembangkan oleh Health Technology Assessment (HTA) untuk mengoptimalkan kinerja pada bidang kesehatan di tengah pademi ini. Dalam programnya, health tech melibatkan teknologi komunikasi dan informasi untuk membantu mengatasi masalah kesehatan pasien maupun memberikan tips seputar kesehatan kepada penggunanya. Teknologi healthtech mencakup solusi dan layanan dari perangkat lunak dan perangkat keras, termasuk telemedicine, teknologi wearable, augmented reality dan realitas virtual. Menurut DailySocial.id, Asia merupakan ladang basah dalam bidang healthtech, tercatat ada pertumbuhan yang cukup signifikan antara tahun 2017-2018 yakni nilai investasi healthtech mencapai angka $3.3 miliar. Saat ini Tiongkok dan India masih menjadi negara yang mendominasi bidang healthtech di wilayah Asia, kemudian disusul oleh Singapura (11%), Jepang (8%), Singapura (8%), Indonesia dan Filipina (7%). Indonesia memang menjadi salah satu negara di Asia yang mendapatkan deal investasi, namun kurang mendapatkan sorotan jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.

Momentum pandemi saat ini, dimanfaatkan startup healthtech untuk memperkenalkan produknya ke masyarakat. Berdasarkan data Statista, pasar kesehatan akan bernilai mencapai US$600 miliar pada tahun 2025. Selain itu, pendanaan investor di industri kesehatan digital telah meningkat secara signifikan. Pada 2020, laporan tersebut menemukan lebih dari US$21 miliar diinvestasikan dalam industri teknologi kesehatan.

Dalam mengatasi kondisi saat ini, startup healthtech dan Kementerian Kesehatan Indonesia telah melakukan kerja sama dalam penyediaan layanan kesehatan untuk masyarakat agar selama masa isolasi mandiri, pasien tetap dapat mengakses dan berkonsultasi kesehatannya yang dapat di akses di mana pun, kapan pun, dan oleh siapa pun.

Kementerian Kesehatan telah bersepakat bekerja sama dengan 11 startup healthtech Indonesia untuk memberikan layanan telemedicine. Di antaranya Alodokter, Getwell, Gooddoctor, Halodoc, Klikdokter, Klinikgo, Linksehat, Milvikdokter, Prosehat, Sehatq, dan Yesdok. Kerja sama yang dilakukan yaitu konsultasi dokter dan juga pengiriman obat secara gratis.

Bagi masyarakat Indonesia yang telah terkonfirmasi terpapar Covid-19 akan diberikan paket obat gratis berbasis digital (elektronik), baik untuk yang tanpa gejala maupun bagi yang memiliki gejala seperti adanya demam.

Aplikasi Telemedicine di Indonesia

Untuk mengetahui aplikasi telemedicine yang tersedia di Indonesia beserta dengan layanannya, berikut beberapa aplikasi telemedicine yang patut diketahui, di antaranya:

• Halodoc

Halodoc merupakan aplikasi telemedicine yang didirikan pada tahun 2016 di Jakarta oleh Jonathan Sudharta. Halodoc menawarkan solusi kesehatan secara lengkap, mulai dari chat dengan dokter, kunjungan rumah sakit, beli obat, cek lab, dan updateinformasi seputar kesehatan. Halodoc juga menawarkan beberapa layanan untuk Covid-19 sebagai bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat, seperti tes, konsultasi dokter, pesan obat, informasi Covid-19, cek mandiri, cek siap vaksin, vaksinasi covid-19, dan cek pasca vaksin.

• Alodokter

Alodokter didirikan oleh Nathanael Faibis sejak tahun 2014 sebagai penyedia layanan kesehatan di Indonesia dalam memberikan informasi medis yang dinilai mudah dipahami, akurat, dan dapat diakses oleh siapapun. Alodokter menyediakan beberapa fitur seperti Chat Bersama Dokter, Cari Dokter, Proteksi Alodokter, hingga Alodokter Shop. Beberapa fitur tersebut dapat dimanfaatkan juga sebagai upaya dalam penanganan Covid-19.

• Klikdokter

Klikdokter merupakan sebuah portal situs komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan yang dibuat bagi komunitas medis dan publik yang didirikan sejak tahun 2008. Klikdokter diselenggarakan dan dijalankan oleh tim redaksi medis yang terdiri dari dokter-dokter yang berkompetensi. Layanan yang tersedia seperti live chat, berbagai informasi mengenai penyakit dan cara sehat, tanya dokter, dan lain-lain.

• Getwell

GetWell dikembangkan oleh PT Telemedika Teknologi Indonesia dan salah satu aplikasi telemedicine yang menjadi mitra pemerintah dalam penanganan Covid-19. Bergerak untuk ekosistem pelayanan kesehatan, Getwell menyediakan beberapa layanan di antaranya layanan SWAB untuk Covid-19, perawatan dari rumah, konsultasi dokter, dan artikel kesehatan.

• SehatQ

SehatQ adalah aplikasi telemedicine dengan fitur yang lengkap untuk mendukung keluarga sehat. Segala informasi kesehatan dengan referensi yang kredibel tersedia di aplikasi ini. Fitur di aplikasi SehatQ seperti Chat dokter online secara gratis, langsung dan pribadi, booking online jadwal konsultasi dokter sesuai dengan kebutuhan, informasi kesehatan mulai dari artikel kesehatan, definisi penyakit, fungsi dan efek samping obat, hingga belanja kebutuhan kesehatan tersedia di SehatQ.

Dengan aplikasi telemedicine akan mempermudah pelayanan medis dari jarak jauh. Apalagi situasi pandemi seperti saat ini, aplikasi telemedicineini sangat berguna dalam meminimalkan kunjungan ke fasilitas kesehatan sehingga karantina atau isolasi menjadi lebih efektif.

Info Farmasi

be my self

Share
Published by
Info Farmasi

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

4 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

2 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

2 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago