Majalah Farmasetika – Obat eksperimental yang dirancang untuk disemprotkan ke hidung telah menunjukkan potensi untuk mencegah infeksi dan mengobati COVID-19, setidaknya untuk beberapa varian virus corona, menurut sebuah penelitian pada tikus.
Obat, yang disebut N-0385, menghambat masuknya virus ke dalam sel tikus ketika diberikan sebelum infeksi. Ketika diberikan hingga 12 jam setelah infeksi, itu mencegah tikus menjadi sakit parah, para peneliti dari Cornell University di Ithaca, New York melaporkan di Nature.
N-0385 adalah molekul kecil yang menghambat enzim yang disebut TMPRSS2. Beberapa varian virus corona – tetapi bukan Omicron – menggunakan TMPRSS2 dan protein ACE2 pada permukaan sel untuk menyatu dengan membran sel dan menyuntikkan materi genetik mereka ke dalamnya.
N-0385, yang akan diberikan hanya dalam beberapa dosis harian, “lebih sederhana dan lebih murah untuk diproduksi secara massal daripada jenis perawatan COVID-19 lainnya, seperti antibodi monoklonal,” kata pemimpin studi Hector Aguilar-Carreno dalam sebuah pernyataan.
Studi saat ini menguji obat tersebut terhadap versi asli virus dan varian Delta, tetapi tidak terhadap Omicron.
EBVIA Therapeutics Inc yang berbasis di California mengatakan sedang mengumpulkan dana untuk uji coba pada manusia, pengembangan obat, formulasi dan produksi massal N-0385.
Jika uji klinis mengkonfirmasi keamanan dan kemanjurannya, memberikan N-0385 dalam kombinasi dengan obat antivirus lain dapat membantu mengurangi risiko mutasi yang memungkinkan virus menolak pengobatan, kata tim peneliti.
Sumber
https://go.nature.com/3ITiJqm Nature, online March 28, 2022.
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…