Majalah Farmasetika – Kementrian Kesehatan RI resmi merilis Aplikasi e-Farmakope Indonesia yang saat ini sudah mencapai Edisi VI (enam). Caranya sangat mudah tidak peru registrasi, terkecuali untuk mendownload dalam bentuk PDF.
Saat ini, sudah tidak diperlukan lagi membawa buku Farmakope yang tebal kemudian mencari secara manual. Di era digital ini, aplikasi e-farmakope Indonesia berbasis website sehingga tidak perlu install aplikasi dan bisa menggunakan browser yang ada di PC/laptop maupun smartphone.
Farmakope Indonesia Edisi VI sendiri dikeluarkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/626/2020 tentang Farmakope Indonesia Edisi VII
Ada 2 opsi, bisa langsung masuk tanpa registrasi dan menikmati versi flip book atau e-book, atau registrasi terlebih dahulu agar bisa membuka versi pdf.
Untuk registrasi cukup dengan mengisi email, kemudian password, nama lengkap, dan profesi. Untuk mengisi profesi bisa memilih sebagai mahasiswa Farmasi ataupun apoteker.
Untuk mempermudah pencarian monografi, bisa menggunakan fitur pencarian yang terdapat di awal ketika akan masuk, maupun di tampilan di dalammnya
Seperti terlihar di gambar diatas, klik view section in flip book maka akan muncul tampilan berbentuk flip book atau muncul tombol selanjutnya sehingga bisa mencari halaman sebelum atau sesudahnya.
Fitur ini bisa berjalan ketika sudah registrasi, ketika klik VIew Section in PDF, maka akan diarahkan ke registrasi, bila sudah terdaftar maka akan langsung muncul pdf.
Bisa dicoba dibawah ini
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…
Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…
Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…
Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…
Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…
Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…