Edukasi

Mengenal Patient Counseling Community “PCC” yang Dibentuk ISMAFARSI

Majalah Farmasetika – ISMAFARSI (Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia) telah berhasil membentuk komunitas konseling pasien (Patient Counseling Community/PCC) di setiap Fakultas Farmasi di Indonesia, khususnya yang menjadi anggota ISMAFARSI. 

PCC merupakan salah satu wujud nyata kontribusi perkumpulan mahasiswa farmasi nasional yang menyadari pentingnya peran apoteker dalam pelayanan kesehatan. Inisiasi pembentukan PCC dilaksanakan oleh 8 wilayah anggota ISMAFARSI melalui workshop konseling pasien. Workshop dilanjutkan dengan deklarasi pembentukan PCC oleh tiap Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) yang diundang untuk mengikuti workshop.

Apa itu PCC?

Patient Counseling Community yang selanjutnya disebut PCC merupakan komunitas atau klub dengan kegiatan rutin adalah latihan konseling pasien yang terdiri dari mahasiswa farmasi di tiap universitas.

Latar belakang

Seorang farmasis yang baik adalah ia yang mampu memenuhi prinsip ten stars pharmacist dan rupanya hal tersebut diamini oleh berbagai pihak termasuk pemerintah dengan mengusahakan optimasi apoteker dalam melayani masyarakat. Salah satu bentuk pelayanan konkret tersebut adalah melalui pemberian konseling pasien yang tercakup dalam nilai care giver; bukan hanya care giver, nilai lainnya seperti communicator, long life learner, dan manager pun termasuk di dalamnya.

Usaha pemerintah dan stakeholders kefarmasian dalam meningkatkan kompetensi farmasis khususnya dalam bidang pelayanan telah berlangsung cukup lama. Namun suatu sistem dan usaha yang digalakkan untuk tenaga professional tidak cukup efektif jika nilai-nilai pelayanan kefarmasian tidak ditanamkan sejak masa pendidikan. Mahasiswa sebagai kader profesi kesehatan adalah sasaran yang tepat untuk dilakukan pembiasaan dalam bidang pharmaceutical care. 

Sejarah Deklarasi PCC

Tepatnya pada tanggal 3 mei 2015, di Auditorium Kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) diadakan Deklarasi PCC yang dihadiri oleh masing-masing perwakilan ISMAFARSI wilayah JOGLOSEPUR yaitu (Jogja, Solo, Semarang dan Purwokerto).

Awal mula pembentukan PCC ini dengan diadakannya sebuah Event Wilayah ISMAFARSI Joglosepur yaituPelatihan Konseling Farmasi yang diikuti oleh 15 Perguruan Tinggi Farmasi yang ada di daerah Jateng & DIY, yaitu ; 

  1. Universitas Gadjah Mada (UGM), 
  2. Universitas Sanata Dharma (USD), 
  3. Universitas Ahmad Dahlan (UAD), 
  4. Universitas Islam Indonesia (UII), 
  5. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), 
  6. Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), 
  7. Universitas Setia Budi, 
  8. Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), 
  9. Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), 
  10. Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), 
  11. Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS), 
  12. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo (STIKES Ngudi Waluyo), 
  13. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Farmasi Semarang (STIFAR Semarang), 
  14. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Pekajangan (STIKES Muhammadiyah Pekajangan), dan 
  15. Universitas Negeri Surakarta (UNS).

Deklarasi PCC berikutnya bertepatan dengan acara Pekan Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia (PIMFI) 2015 pada 10-16 Agustus 2015 berlokasi di Jatinangor dan Bandung. Adapun rangkaian kegiatan dan kompetisi yang dilaksanakan yaitu Clinical Skill Event (CSE), Lomba Produk Mahasiswa Farmasi Indonesia (LPMFI), Lomba Herbarium, Good Pharmacy Practice Education (GPPeD),  Good Manufacturing Process Education (GMPeD), Patient Counselling Training (PCT) dan Patient Counselling Event (PCE), Mahasiswa Berprestasi Farmasi Indonesia, Debat Nasional Farmasi, Rapat Tengah Tahun ISMAFARSI, Bandung Trip Adventure, Gala Night Dinner dan ISMAFARSI Award.

Deklarasi PCC selanjutnya dilaksanakan sebagai bentuk kegiatan LEM/Wilayah – akan tetapi (i) representatif BPH wilayah atau nasional, dan (ii) dokumentasi lengkap berupa foto atau video pelaksanaan deklarasi diperlukan untuk keberjalanan kegiatan ini. Representatif BPH tersebut disarankan sebagai SA PSE Nasional/Wilayah yang bersangkutan, tetapi dapat diwakili oleh Sekretaris Jenderal/Koordinator Wilayah juga.

Tujuan PCC untuk mahasiswa

1. Menanamkan dan menerapkan prinsip seven stars pharmacist kepada mahasiswa farmasi Indonesia 

2. Meningkatkan kepedulian mahasiswa farmasi akan pentingnya praktik pharmaceutical care 

3.Membiasakan peran konseling pasien pada mahasiswa farmasi sebagai usaha peningkatan pelayanan kesehatan di masa depan 

Kegiatan PCC

1. Mencari dosen yang ahli dalam bidang konseling/farmakologi/farmakoterapi sebagai pembimbing klub konseling 

2. Pemberian materi setiap pekan mengenai tata cara konseling pasien dan farmakoterapi per organ sistem sesuai yang tertera dalam kurikulum (untuk mahasiswa tingkat 3 dan 4). 

3. Simulasi konseling pasien setiap pekan mengenai tata cara konseling pasien dan farmakoterapi per organ sistem sesuai yang tertera dalam kurikulum (untuk mahasiswa tingkat 3 dan 4). 

4. Workshop Konseling Pasien setiap bulan atau waktu-waktu tertentu yang berisi latihan konseling pasien secara umum bagi mahasiswa tingkat 1 dan 2. 

5. Studi banding ke LEM yang sudah mendirikan PCC (LEM dapat menghubungi CP jika ingin melakukan studi banding) 

6. Kunjungan ke institusi kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit untuk melihat gambaran pekerjaan kefarmasian, khususnya dalam ranah konseling. 7. Pendelegasian anggota PCC untuk mengikuti perlombaan Konseling Pasien.

Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi akan dipimpin oleh bidang Research and Development ISMAFARSI sebagai usaha penerapan pelatihan konseling pasien yang berkelanjutan di setiap universitas. Target dari pelatihan ini adalah terbentuknya PCC di minimal 30 jurusan farmasi Indonesia selama periode 1,5 tahun dan grup PCC yang sudah terbentuk dapat menjalankan program kegiatan PCC secara berkala. Bidang Research and Development khususnya akan bekerja sama dengan jurusan farmasi yang telah memiliki PCC untuk memberikan bimbingan kepada jurusan di universitas lain yang belum merintis PCC; bimbingan tersebut dapat berupa pelatihan dasar dari mahasiswa ke mahasiswa. Dengan pembentukan Patient Counseling Community yang meluas diharapkan mahasiswa dapat termotivasi dan terbiasa dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kelak ketika menginjak ranah profesi.

Patient Counseling Event (PCE)

Suatu kegiatan atau event yang diselenggarakan dalam rangka aktualisasi diri peran apoteker atau calon apoteker suatu interaktif dengan pasien/keluarga untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran, dan kepatuhan sehingga terjadi perubahan perilaku dalam penggunaan Obat dan menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien.

Praktek konseling oleh perwakilan kelompok kecil (bem.farmasi.unej.ac.id)

Event Kompetisi Patient Counseling rutin tiap tahun

Internasional :

  1. IPSF Congres
  2. APPS (Asian Pasific Pharmaceutical Symposium)

Nasional :

  1. Pharmanova ITB
  2. Pharmacy Festival (Pharfest) UI
  3. Pekan Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia (PIMFI)
  4. PCE atau PCC lain yang sejenis

Sumber

Awal mula kebangkitan Farmasi dengan dibentuknya PCC (Patient Counseling Community) di Perguruan Tinggi Farmasi Se-Jateng dan DIY melalui ISMAFARSI Wilayah Joglosepur http://pharmacyuadyogyakarta.blogspot.com/2015/05/awal-mula-kebangkitan-farmasi-dengan.html

PIMFI 2015 di Unpad https://farmasi.unpad.ac.id/2015/08/11542-2/

Patient Counseling Community (PCC) https://bem.farmasi.unej.ac.id/patient-counseling-community-pcc/

GUIDELINE PATIENT COUNSELING COMMUNITY https://www.ismafarsi.org/guideline-patient-counseling-community/

PATIENT COUNSELING COMMUNITY DAN PENERAPANNYA, Ipang Djunarko, 2015

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Kimia Farma Hadapi Tantangan Besar: Penutupan Pabrik dan PHK Karyawan

Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…

2 hari ago

Pertimbangan Regulasi Terkait Model Peracikan 503B ke 503A untuk Apotek Komunitas

Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…

2 hari ago

FDA Memperluas Persetujuan Delandistrogene Moxeparvovec-rokl untuk Distrofi Otot Duchenne

Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…

2 hari ago

FDA Menyetujui Epcoritamab untuk Pengobatan Limfoma Folikular Kambuhan, Refraktori

Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…

2 hari ago

FDA Mengeluarkan Surat Tanggapan Lengkap untuk Pengajuan BLA Patritumab Deruxtecan

Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…

6 hari ago

FDA Menyetujui Ensifentrine untuk Pengobatan Pemeliharaan Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…

6 hari ago