Berita

Cegah Resistensi, Dinkes Provinsi Jabar Larang Jual Antibiotik Tanpa Resep Dokter

Majalah Farmasetika – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat, dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK (K), M.Kes, MARS, mengeluarkan surat pemberitahuan nomor 14612/KS.08/SDK terkait Larangan Penjualan Antibiotika secara Bebas yang ditujukan kepada seluruh Dinkes Kota/Kabupaten di Jawa Barat dan Organisasi Profesi Tenaga Kesehatan termasuk Ikatan Apoteker Indonesia di Jawa Barat.

Dalam suratnya dijelaskan bahwa antibiotik merupakan obat yang digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Berkembangnya bakteri resisten terjadi karena tekanan seleksi (selection pressure). Tekanan seleksi resistensi dapat dihambat dengan menggunakan antibiotik secara bijak. Penggunaan antibiotik secara bijak yaitu menggunakan antibiotik secara rasional dengan mempertimbangkan dampak yang muncul dan menyebarnya bakteri resisten. Resistensi mikroba terhadap antimikroba dapat menyebabkan penurunan mutu pelayanan kesehatan, peningkatan angka kesakitan dan kematian, mengancam upaya pengobatan modern, peningkatan biaya kesehatan dan penggunaan antimikroba yang lebih mahal dan lebih lama.

Selain itu, berdasarkan riset YLKI tahun 2021 bahwa faktor pemicu resistensi antimikroba di Indonesia, yaitu :

  1. Penggunaan antimikroba tanpa resep dokter.
  2. Konsumsi antimikroba tidak sesuai ketentuan (seperti penggunaan antimikroba pada hewan).
  3. Penggunaan antimikroba yang substandard, rusak/palsu.
  4. Membuang antimikroba sembarangan

“Sehubungan dengan faktor pemicu resistensi dan bahaya dampak resistensi antibiotik tersebut, sebagai langkah preventif untuk mencegah resistensi antibiotik Kami melarang penjualan antibiotik di sarana kefarmasian tanpa resep dokter.” tertulis jelas dalam suratnya.

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Hubungan Signifikan Antara Insomnia dan Kekambuhan Atrial Fibrilasi Jangka Panjang Setelah Ablasi Radiofrekuensi

Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…

2 hari ago

BPOM Perintahkan Tarik Latiao Tercemar Bakteri Penyebab Keracunan

Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…

2 hari ago

Mudahnya Menganalisis Kapabilitas Proses dengan Software Minitab

Majalah Farmasetika - Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Tentang Industri Farmasi Nomor 1799/MENKES/PER/XII/2010 tahun 2010 tentang…

2 hari ago

Pendekatan Holistik dalam Mengatasi Kontaminasi: Membentuk Standar Baru di Industri Farmasi

Majalah Farmasetika - Dalam industri farmasi, menjaga kebersihan dan mengontrol kontaminasi adalah prioritas utama untuk…

2 hari ago

Pentingnya Product Quality Review (PQR) dalam Menjamin Mutu Obat: Analisis dan Regulasi Terkini

Majalah Farmasetika - Obat merupakan produk kesehatan yang berperan penting dalam upaya penyembuhan dan pencegahan…

1 minggu ago

Pendefinisian Nomenklatur Pelayanan Kefarmasian dalam Regulasi Turunan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan

Majalah Farmasetika - Pelayanan Kefarmasian merupakan nomenklatur baru dalam definisi Praktik Kefarmasian pada pasal 145…

2 minggu ago