Categories: BeritaRiset

Penghantaran Obat Implan Pertahun, Terobosan Terapi HIV Baru

Majalah Farmasetika – implan dapat memproduksi dan memberikan terapi antibodi anti-HIV monoklonal selama minimal 1 tahun.

Upaya penelitian baru ke dalam “pabrik obat” yang dikemas dapat merevolusi pengobatan HIV baru jangka panjang dengan implan yang memberikan efek pengobatan.

Para peneliti dari Rice University sedang mengembangkan implan untuk pengobatan pasien dengan HIV dan penyakit menular lainnya. Para peneliti sedang mengembangkan implan yang memproduksi dan memberikan terapi antibodi anti-HIV (mAb) monoklonal selama minimal 1 tahun.

Peneliti yang sama juga mengembangkan terapi implan lain untuk kondisi seperti kanker, diabetes tipe 1, dan cedera terkait serangan jantung.

“Kami mulai menangani penyakit seperti HIV dan malaria karena kerumitannya, cara terapi harus diberikan, dan biaya yang mahal membuat banyak negara di dunia tidak mendapat manfaat dari terapi biologis,” Omid Veiseh, asisten profesor Bioengineering, Cancer Prevention dan Research Institute of Texas Scholar dalam Cancer Research, mengatakan dalam siaran pers.

Sistem baru ini menggunakan sel yang direkayasa untuk menghasilkan zat terapeutik, seperti mAbs, yang dikirimkan ke pasien melalui cangkang biopolimer pelindung. Veiseh mengatakan bahwa kapsul pelindung sel dapat diadaptasi untuk memberikan terapi kombinasi untuk berbagai kondisi infeksi.

“Yang menarik adalah bahwa biologi dibuat oleh sel, tetapi diproduksi di bioreaktor raksasa,” kata Veiseh dalam rilisnya.

“Banyak biaya dan upaya yang dikeluarkan untuk memurnikan biologis yang Anda inginkan, menstabilkannya, dan akhirnya memasukkannya ke dalam vial, yang kemudian harus dikirim dan diberikan kepada pasien.” Lanjutnya.

Dia menambahkan bahwa pemberian terapi HIV akan lebih mudah daripada usahanya untuk mengobati diabetes dengan implan karena implan tidak harus melacak dan merespons kadar glukosa.

“Sel hanya bisa membuat biologis,” kata Veiseh.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Maret, Veiseh dan peneliti lain dari Rice, University of Texas MD Anderson Cancer Center, dan University of Virginia, serta institusi lain, menemukan bahwa mereka dapat menggunakan implan untuk menghilangkan kanker ovarium dan kolorektal stadium lanjut. pada tikus hanya dalam 6 hari.

Implan berbentuk manik yang digunakan dalam studi kanker berukuran sekitar 1,5 milimeter. Implan dikemas dengan sel yang direkayasa untuk menghasilkan interleukin (IL)-2, yang mengaktifkan sel darah putih untuk menyerang sel kanker.

Para peneliti menemukan bahwa mereka dapat memberikan dosis terkonsentrasi IL-2 langsung ke tumor melalui penggunaan operasi invasif minimal untuk menanam manik-manik di samping tumor dan di dalam peritoneum. Para peneliti berharap untuk memulai uji klinis pada manusia dalam waktu dekat, yang menurut mereka akan menjadi yang pertama mengevaluasi manik pabrik obat yang dapat ditanamkan pada manusia.

“Visi kami adalah untuk meningkatkan logistik dan membawa manufaktur itu langsung ke pasien,” kata Veiseh.

“Itu berarti pemotongan biaya yang substansial, kepatuhan pasien yang lebih baik, dan manfaat keseluruhan bagi pasien. Anda hanya melakukannya sekali, dan itu bagus untuk sisa tahun ini.” tutupmya.

Sumber

1. HIV ‘drug factory’ implant promises once-a-year therapy. Rice University. News release. December 2, 2022. https://news.rice.edu/news/2022/hiv-drug-factory-implant-promises-once-year-therapy

2. Rice lab’s ‘drug factory’ implants cleared for human trials. Rice University. News release. August 3, 2022. https://news.rice.edu/news/2022/rice-labs-drug-factory-implants-cleared-human-trials

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Sistem Penghantaran Obat Terkontrol untuk Mengatasi Tingkat Kepatuhan Pasien

Majalah Farmasetika – Salah satu penyebab gagalnya terapi pengobatan pada pasien adalah tingkat kepatuhan yang…

1 hari ago

Liposom sebagai Penghantaran Obat Tertarget untuk Terapi Kanker

Majalah Farmasetika - Metode utama dalam pengobatan kanker meliputi pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan imunoterapi. Namun…

1 hari ago

Pentingnya CAPA dalam Menjaga Mutu Produk pada Distribusi Farmasi

Majalah Farmasetika - Distribusi farmasi merupakan salah satu tahapan kritis dalam rantai pasok obat, dimana…

2 minggu ago

Tablet Coating : Tak Sekadar Estetika, Namun Penjaga Stabilitas Juga

Majalah Farmasetika – Pada industri farmasi, serangkaian proses pembuatan obat dilakukan dengan tetap memperhatikan mutu…

3 minggu ago

Suplemen Kolagen Viral Byoote vs Coolvita vs Noera, Mitos atau Fakta : Benarkah Sampai ke Kulit?

Majalah Farmasetika - Fenomena kolagen minum tak terbantahkan. Tapi, sebagai farmasetika, kita harus bertanya: Bagaimana…

3 minggu ago

Alasan Obat Jerawat Benzolac (BPO) Bisa Bikin Sunscreen Azarine (Avobenzone) Gagal Melindungi?

Majalah Farmasetika - Banyak pejuang jerawat tidak sadar. Menggabungkan Benzoyl Peroxide dengan filter sunscreen yang…

3 minggu ago