Majalah Farmasetika – Ketua Umum Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Profesor (HC) Dr. Otto Hasibuan, SH, MCL, MM, menegaskan bahwa bentuk organisasi profesi dalam bentuk bar tunggal adalah yang paling optimal. Ini disebabkan oleh adanya standar profesi yang berkualitas tinggi, yang pada gilirannya akan memberikan manfaat dan nilai bagi anggota serta masyarakat.
Pernyataan ini disampaikan oleh Otto Hasibuan dalam sebuah diskusi panel tentang Reposisi IAI setelah diundangkannya UU No 17 tahun 2023 tentang Kesehatan. Diskusi tersebut merupakan bagian dari serangkaian kegiatan dalam rapat kerja nasional (rakernas) Ikatan Apoteker Indonesia yang diadakan pada Rabu, 23 Agustus 2023, di hotel Grand Mercure Solo Baru.
Otto Hasibuan berbagi materi tentang pengalaman Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) terhadap proses konsolidasi organisasi multibar, serta tantangan yang dihadapi dan solusinya.
Dalam diskusi panel yang dipandu oleh Ardiyansyah, S.Si, MH, juga turut hadir Ketua Umum Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Noffendri Roestam, S.Si, yang membahas capaian IAI serta pandangan IAI ke depan.
Otto Hasibuan menyampaikan bahwa telah dilakukan penelitian tentang sistem single bar dan multi bar untuk organisasi profesi. Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem single bar adalah yang terbaik. Ia juga menekankan bahwa di seluruh dunia, organisasi profesi advokat selalu menggunakan sistem single bar, dan fakta tersebut membuktikan bahwa single bar adalah yang terbaik untuk organisasi profesi.
Namun demikian, sistem single bar tidak mengecualikan kemungkinan adanya organisasi baru. Namun, hanya satu organisasi yang akan diberikan mandat dan wewenang khusus, seperti pelantikan anggota profesi baru.
“Di dalam profesi kami, calon advokat harus melewati proses magang selama 2 tahun sebelum diresmikan menjadi seorang advokat,” terang Otto Hasibuan.
Lebih lanjut, Otto Hasibuan menyatakan sejumlah kelebihan yang terjadi jika organisasi profesi menerapkan sistem single bar.
Salah satunya adalah adanya standarisasi yang menghasilkan kualitas profesi yang seragam.
“Sebagai contoh, untuk menjadi advokat di Peradi, angka kelulusan ditetapkan dengan batas nilai 7. Sementara di organisasi lain, cukup dengan nilai 5, dan yang lainnya bisa lulus dengan nilai 3. Ini akan mengakibatkan variasi kualitas di antara tiga organisasi tersebut,” jelasnya.
Tetapi jika sistem single bar digunakan dalam organisasi profesi, maka semua individu di bidang kesehatan akan memiliki kualitas yang setara karena harus memenuhi nilai terendah yang sudah ditetapkan.
Jika tidak ada standar kualitas, ada potensi terbentuknya profesi dengan kualitas yang rendah. Ini juga berhubungan dengan integritas moral dan etika profesi yang dapat berdampak negatif pada masyarakat.
Dalam sistem multi bar, anggota yang dipecat dari satu organisasi dapat bergabung dengan organisasi lain tanpa menerima sanksi. Akibatnya, jika seorang profesional melanggar etika dan dikeluarkan dari satu organisasi, tidak ada perlindungan bagi masyarakat yang menjadi korban pelanggaran tersebut.
Namun, dalam sistem single bar, para profesional akan lebih cenderung mematuhi etika profesi agar tetap tergabung dalam organisasi. Hal ini dilakukan agar mereka dapat menjalankan profesinya tanpa hambatan dan tetap memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
‘’Jadi kalau sebagai organisasi profesi kita memperjuangkan sistem single bar, bukan karena ingin memiliki kekuasaan penuh, melainkan karena organisasi profesi ingin melindungi anggotanya dan masyarakat,’’ tegas Otto Hasibuan.
Dengan adopsi sistem single bar, masyarakat akan mendapatkan perlindungan dari pelayanan yang kurang profesional atau tidak etis yang mungkin diberikan oleh tenaga kesehatan.
sumber
Otto Hasibuan : Single Bar Memungkinkan IAI Mempertahankan Kualitas dan Kompetensi Apoteker https://berita.iai.id/otto-hasibuan-single-bar-memungkinkan-iai-mempertahankan-kualitas-dan-kompetensi-apoteker/
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…
Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…
Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…
Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…
Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…
Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…