Majalah Farmasetika – Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) akan segera membuka program studi baru, yaitu Spesialis Farmasi Nuklir. Langkah ini dimulai setelah dilakukan asesmen kelayakan oleh tim evaluator dari LAM-PTKes di Gedung Koeswadji serta di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, pada Kamis (26/9/2024).
Hasil asesmen tersebut menunjukkan bahwa Unpad dinyatakan layak untuk meluncurkan program spesialis baru ini.
Proses visitasi dilakukan oleh dua pakar dari institusi berbeda, yakni Prof. Dr. Apt. Daryono Hadi Tjahjono, M.Sc dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Prof. Dr. dr. Yuyun Yueniwati, Mkes, SpRad(K) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Menurut Prof. Yuyun, timnya memiliki tanggung jawab untuk memastikan program studi tersebut memenuhi standar minimal yang ditetapkan. Prof. Daryono juga menambahkan bahwa asesmen tersebut penting untuk menilai kesiapan Fakultas Farmasi Unpad dan RSHS dalam menyelenggarakan pendidikan spesialis farmasi nuklir.
Dekan Fakultas Farmasi Unpad, Prof. Dr. Ajeng Diantini, M.Si., Apt., menyampaikan bahwa pembukaan program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga spesialis farmasi nuklir di rumah sakit-rumah sakit yang memiliki fasilitas kedokteran nuklir. “Harapannya, program ini dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan industri kesehatan,” ujar Prof. Ajeng.
Ketua Tim Adhoc pendirian program studi, Apt. Holis Abdul Holik, M.Si., Ph.D., mengungkapkan bahwa perencanaan untuk pembukaan program ini telah dimulai sejak 2018, dengan studi mengenai potensi mahasiswa dan kebutuhan tenaga spesialis di lapangan. Persiapan lebih lanjut berlangsung pada 2019, dan diharapkan penerimaan mahasiswa baru untuk program ini bisa dimulai pada 2025.
Selain itu, Kepala Satuan Penjaminan Mutu Unpad, Prof. Dr. Engkus Kuswarno, M.S., menyatakan bahwa hasil evaluasi ini akan menjadi dasar bagi Unpad untuk memberikan izin pembukaan program studi melalui kewenangan yang diberikan oleh Kementerian. “Hasil visitasi ini menjadi acuan bagi rektor untuk memberikan izin pendirian prodi,” ujar Prof. Engkus.
Acara asesmen ini juga dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, dosen, serta tenaga kependidikan Fakultas Farmasi Unpad, bersama dengan perwakilan dari Program Studi Kedokteran Nuklir Unpad.
https://www.unpad.ac.id/2024/09/lam-ptkes-visitasi-fakultas-farmasi-unpad-untuk-nilai-kelayakan-prodi-baru-spesialis-farmasi-nuklir
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…
Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…