Peneliti Temukan Sel Punca Baru untuk Pengembangan Obat-obatan Regeneratif. Para peneliti di Michigan State University (MSU), Amerika telah menemukan sel punca (stem cell) baru yang bisa berguna bagi perkembangan penemuan obat regeneratif baru.
Sel-sel XEN baru atau iXEN, akan memungkinkan cara-cara baru untuk mempelajari kecacatan lahir dan masalah reproduksi lainnya.
Saat ini penelitian sel punca berfokus pada cara-cara baru untuk membuat dan menggunakan sel punca yang pluripotent atau memiliki potensi untuk berdiferensiasi di salah satu dari tiga lapisan jaringan: endoderm (lapisan perut interior, saluran pencernaan, paru-paru), mesoderm (otot, tulang, darah, urogenital), atau ektoderm (jaringan epidermal dan saraf sistem)
Dalam penelitian ini, sel punca dapat dibuat dengan mengaktifkan gen embrio untuk pemrograman ulang ‘reprogramme’ sel dewasa yang matang.
Pemrograman ulang sel dewasa menjadi sel punca pluripotent, memungkinkan mereka untuk menjadi blok bangunan sel yang dapat berubah menjadi sel baru dalam tubuh.
Peneliti MSU menemukan koloni sel iXEN yang bermunculan seperti rumput liar di kultur sel iPS (Induced pluripotent stem cell) selama studi.
Tim menguji iXEN menggunakan model tikus selama enam bulan dan mengidentifikasi bahwa rumput genetik yang muncul tidak seperti sel kanker, seperti diduga sebelumnya, namun pada kenyataannya, ditemukan jenis baru dari sel punca dengan sifat menguntungkan.
“Ilmuwan lain mungkin telah melihat sel-sel ini sebelumnya, tapi mereka dianggap cacat, atau seperti sel kanker.” ujar Tony Parenti seorang mahasiswa pascasarjana biologi molekuler di MSU.
“Daripada mengabaikan sel-sel yang telah dianggap gagal sebagai produk sampingan limbah, kami menemukan emas di sampah.” lanjutnya.
Sebelum penemuan pemrograman ulang, para ilmuwan mengembangkan sel-sel induk pluripotent dari embrio. Embrio dapat menghasilkan tidak hanya sel-sel punca pluripotent, tetapi juga sel XEN.
Sel-sel punca pluripotent menghasilkan sel-sel dalam tubuh, sedangkan sel XEN menghasilkan jaringan ekstraembrionik yang memainkan peran penting tetapi tidak langsung terhadap perkembangan janin.
Embrio-embrio ini bisa digunakan sebagai bahan penelitian in situ dalam pengembangan obat-obat regeneratif.
Sumber :
1. https://en.wikipedia.org/wiki/Cell_potency
2. https://en.wikipedia.org/wiki/Induced_pluripotent_stem_cell
3. https://en.wikipedia.org/wiki/In_situ
4. http://www.pharmaceutical-technology.com/news/newsus-researchers-discover-new-stem-cell-advance-regenerative-medicines-4829881
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…