Peran Apoteker Telah Berubah dan Apoteker Harus Menjadi Pembelajar Seumur Hidup (pic : @RoySparringa )
farmasetika.com – Saat ini peran apoteker telah berubah dan apoteker harus menjadi pembelajar seumur hidup menurut Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Maura Linda Sitanggang dalam sambutannya (28/9) di acara pembukaan Pekan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia (PIT IAI) 2016, di Ball Room The Alana Yogyakarta Hotel and Convention Center, Sleman, Yogyakarta.
“Peran apoteker telah berubah dimana sebelumnya hanya berperan dalam penyiapan dan menjamin ketersediaan farmasi menjadi penyedia dan pelayanan informasi yang pada akhirnya bertanggungjawab terhadap pelayanan pasien” ujar Maura Linda Sitanggang.
Dalam sambutannya mengingatkan bahwa subsistem farmasi alat kesehatan dan makanan merupakan salah satu dari 6 block building sistem kesehatan, dimana ada 5 hal penting dan peran apoteker sangat diharapkan yakni :
“Didalam pelayanan kefarmasian, apoteker bertugas memastikan bahwa terapi obat untuk pasien telah diberikan dengan tepat, yang paling efektif, aman dan nyaman dengan memiliki tanggung jawab langsung terhadap kebutuhan pasien, secara individual apoteker memiliki kontribusi yang unik terhadap outcome terapi serta kualitas hidup pasien” lanjutnya.
Menurutnya, agar apoteker mampu melaksanakan peranannya, apoteker harus mampu melaksanakan fungsi dan konsep sesuai 7 star pharmacist dari WHO (World Health Organization) ditambah dengan FIP (International Pharmaceutical Federation), yaitu pemberi layanan, komunikator, pengambil keputusan, guru, pembelajar seumur hidup, pemimpin, manajer, dan peneliti.
“Apoteker harus siap melakukan perubahan agar dapat berkontribusi secara efektif terhadap pelayanan kefarmasian yang terpusat kepada manusia. Apoteker hendaknya memiliki kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan skill. Oleh karena itu apoteker harus menjadi pembelajar seumur hidup” ungkapnya.
Acara yang dihadiri oleh 1800 Apoteker dari seluruh Indonesia ini direncanakan akan berlangsung hingga tanggal 29 September 2016 diisi oleh berbagai agenda seperti Keynote Speech (Pakar Kefarmasian di Indonesia dan Manca Negara), Plenary Lecture, Workshop/ Simposium untuk berbagai minat kefarmasian (farmasi komunitas, Farmasi Rumah Sakit, Farmasi Industri, Teknologi farmasi dan Analisis, kosmetik dsb.), Presentasi Ilmiah Oral dan Poster,Pameran kefarmasian yang diikuti oleh industry farmasi dan alat kesehatan, istrumen analisi, bahan baku obat, kosmetik serta peralatan produksi,dan Pharmacist Award pemberian penghargaan bagi Pemakalah/Penelitian terbaik dan praktisi farmasi terbaik.
Video sambutan selengkapnya :
Video sambutan dari Kepala Badan POM
Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…
Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…
Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…
Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…
Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…
Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…