Parenteral

Obat Inhibitor C1 Esterase Pertama dari Plasma Manusia untuk Terapi Kelainan Genetik Kini Telah Hadir

farmasetika.com – Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat telah menyetujui penghambat esterase C1 pertama di dunia berasal dari plasma manusia untuk pemberian subkutan yang digunakan untuk mencegah serangan angioedema herediter (HAE) pada pasien remaja dan orang dewasa.

Apa itu HAE?

Angioedema Herediter (HAE) adalah suatu kelainan genetik pada sistem kekebalan tubuh yang bersifat diturunkan dan menyebabkan terjadinya pembengkakan pada jaringan tubuh secara tiba-tiba dan bisa berulang.

Obat baru inhibitor C1 esterase

Haegarda (CSL Behring LLC) adalah konsentrat liofilisasi yang berasal dari plasma, dimurnikan, dipasteurisasi, dimurnikan dari donor plasma di AS. Haegarda diindikasikan untuk profilaksis rutin dalam pencegahan serangan HAE, namun tidak diindikasikan untuk pengobatan serangan HAE akut.

Khasiat Haegarda ditunjukkan dalam uji klinis multisenter yang dikontrol ketat, menurut sebuah rilis berita dari FDA. Penelitian ini melibatkan 90 subjek yang berusia antara 12 sampai 72 tahun dengan HAE simtomatik. Pasien diberi secara acak untuk menerima dosis subkutan dua kali seminggu baik 40 IU / kg atau 60 IU / kg, dan efek pengobatannya dibandingkan dengan periode pengobatan plasebo.

Selama periode perawatan 16 minggu, pasien di kedua kelompok perlakuan mengalami sejumlah serangan HAE yang berkurang secara signifikan dibandingkan dengan periode pengobatan plasebo mereka. Efek samping yang paling umum termasuk reaksi di tempat suntikan, reaksi hipersensitivitas (alergi), nasofaringitis, dan pusing.

Haegarda tidak boleh digunakan pada individu yang telah mengalami reaksi hipersensitivitas yang mengancam jiwa, termasuk anafilaksis, pada sediaan C1-INH atau bahannya yang tidak aktif. Haegarda menerima penetapan Orphan Drug untuk membantu dan mendorong pengembangan obat untuk mengobati penyakit atau kondisi langka. HAE yang disebabkan oleh kekurangan protein plasma yang disebut inhibitor C1-esterase (atau C1-INH) mempengaruhi sekitar 6.000 sampai 10.000 orang di Amerika Serikat.

Orang dengan HAE dapat mengalami pembengkakan cepat pada tangan, kaki, anggota badan, wajah, saluran usus atau saluran napas. Serangan pembengkakan ini bisa terjadi secara spontan, atau bisa dipicu oleh stres, pembedahan atau infeksi.

Sumber :

  1. FDA approves first subcutaneous C1 Esterase Inhibitor to treat rare genetic disease [news release]. Bethesa, Md. FDA website. https://www.fda.gov/NewsEvents/Newsroom/PressAnnouncements/ucm564332.htm (diakses 28 Juni 2017)
  2. Angioedema Herediter. http://medicastore.com/penyakit/784/Angioedema_Herediter.html (diakses 28 Juni 2017)
farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

4 hari ago

Mengapa Pemetaan Suhu Penting di Gudang Farmasi? Kenali 7 Manfaat Utamanya

Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…

4 hari ago

Pentingnya Surat Pesanan di Pedagang Besar Farmasi (PBF)

Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…

4 hari ago

Peran Penting Apoteker dalam Pelatihan Penerapan CDOB dan CDAKB di PBF

Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…

4 hari ago

Hubungan Signifikan Antara Insomnia dan Kekambuhan Atrial Fibrilasi Jangka Panjang Setelah Ablasi Radiofrekuensi

Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…

1 minggu ago

BPOM Perintahkan Tarik Latiao Tercemar Bakteri Penyebab Keracunan

Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…

1 minggu ago