Farmasetika.com – Hasil penelitian membuktikan bahwa rute penularan utama virus Hepatitis B (HBV) melalui transimisi ibu ke bayi (MTCT) selama persalinan.1 Dikutop dari pharmacytimes.com seorang apoteker Jennifer Gershman, PharmD, CPh, lulusan Nova Southeastern University (NSU) College of Pharmacy, memaparkan 4 hal yang wajib diketahui bagi seorang apoteker terkait virus Hepatitis B pada Bayi.
Hepatitis B merupakan infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV),2 penyakit ini dapat dicegah dengan memberikan vaksin hepatitis B.3
Virus hepatitis B dapat ditularkan melalui darah, air mani, atau cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi. HBV juga dapat di transfer melalui seorang ibu ke bayi nya pada saat lahir.
Faktanya, sekitar 90% bayi yang terinfeksi hepatitis B kronis dapat menyebabkan komplikasi kesehatan bahkan kematian2 dan 25-50 % diantara mereka terinfeksi selama masa kanak-kanak4.
Karena infeksi HBV selama masa kanak-kanak cenderung tidak menandakan adanya gejala-gejala hepatitis B sehingga pada saat dewasa terinfekis virus HBV kronis seperti sirosis dan HCC.3
Oleh karena itu, pencegahan penularan dari ibu ke bayi sangat penting untuk menghentikan transmisi vertikal dan mengurangi virus hepatitis B (HBV) kronis.1
Infeksi dengan HBV dan komplikasi lainnya dapat dicegah dengan serangkaian vaksinasi hepatitis B yang dimulai sejak lahir.
Vaksinasi hepatitis B merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah infeksi HBV.5 Vaksin hepatitis B memberikan respons antibodi yang dapat mencegah infeksi virus HBV dan komplikasinya lebih dari 90% orang sehat yang menerima rangkaian lengkap.6 Imunitas dari vaksin hepatitis B bisa berlangsung tiga dekade atau lebih.7
4 hal yang harus diketahui tentang vaksinasi hepatitis B untuk bayi.
CDC dan America Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa dosis vaksin hepatitis B pertama (0,5 ml) diberikan kepada semua bayi yang baru lahir dengan berat 2 kg (4,4 pounds) atau lebihdalam waktu 24 jam setelah kelahiran dirumah sakit.8 Sedangakn bayi prematur yang lahir dari seorang ibu penderita hepatitis B dengan berat kurang dari 2 kg, diberikan dosis vaksin pertama 1 bulan setelah kelahiran.8
Bayi baru lahir dari sseorang ibu positif Hepatitis B harus diberikan 2 vaksin yaitu vaksin imunoglobin hepatitis B (HBIG, 0,5 ml) dan vaksin hepatitis B (0,5 ml) ditempat suntikan terpisah dalam waktu 24 jam setelah kelahiran.2
Dokter anak harus diberikan informasi mengenai pentingnya vaksinansi dan tes pasca kelahiran bayi.8
Dosis kedua harus diberikan pada usia 1 atau 2 bulan.9 Vaksin hepatitis B monovalen harus diberikan sebelum usia 6 minggu. Dosis ke tiga harus diberikan paling sedikit 8 minggu setelah dosis kedua dan paling sedikit 16 minggu setelah dosis pertama.
Dosis akhir ( dosis 3 atau 4) harus diberikan tidak lebih awal dari usia 24 minggu. Bayi yang tidak menerima 3 vaksin hepatitis B pada umur 0, 1-2 bulan, maka pemberian total 4 vaksin hepatitis B diperbolehkan bila kombinasi vaksin yang mengandung HepB setelah kelahiran.9
Vaksin Hepatitis B aman dan efektif untuk mencegah penyakit ini. Pasien mungkin mengalami rasa sakit ditempat suntikan atau demam. Sebagian besar, bayi tidak mengalami efek samping. Setelah menerima 3 seri dosis, vaksin ini lebih dari 90% efektif untuk mencegah infeksi HBV.4
Sejak vaksin HBV tersedeia pada tahun 1982, lebih dari 100 juta orang telah menerima imunisasi di Amerika Serikat tanpa efek samping yang serius.10
Daftar Pustaka
Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…
Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…
Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…
Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…
Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…
Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…