Categories: Sediaan Farmasi

Sediaan Baru Amfetamin untuk ADHD akan Dirilis Tahun Depan

Farmasetika.com – ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) merupakan suatu gangguan berupa kurangnya perhatian atau konsentrasi dan timbulnya hiperaktifitas pada penderitanya. ADHD juga dikenal sebagai Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH).1

Amfetamin digunakan sebagai stimulan untuk meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi, selain itu juga dapat mengurangi lelah karena hiperaktifitas pada orang yang didiagnosa ADHD.2

Baru-baru ini Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui suatu sediaan baru amfetamin untuk pasien ADHD yaitu Adzenys ER. Adzenys ER akan menjadi produk amfetamin ketiga buatan Neo Therapeutics. Perusahaan ini sebelumnya telah meluncurkan sediaan tablet extended-release Adzenys XR-ODT® (amfetamin) dan Cotempla XR-ODT ™ (methylphenidate).3

Adzenys ER atau disebut juga NT-0201 merupakan sediaan suspensi extended release amfetamin yang dapat membantu mengurangi gejala pasien ADHD. 

Adzenys ER akan dibuat sebagai obat cair dengan pelepasan sekali sehari, yang tidak memerlukan pendinginan atau penanganan lebih. Dalam siaran pers, Michael Feld seorang dokter spesialis ADHD menyebutkan bahwa sediaan baru amfetamin ini nantinya akan sangat membantu pasien dalam memperkaya pilihan obat yang paling sesuai untuk kebutuhannya. 

Dalam keterangan pers juga disebutkan bahwa Adzenys ER akan mulai dipasarkan tahun 2018 mendatang.3

Reference

  1. Taylor, John F.1997. Helping Your Hyperactive/ADD Child. California: Prima Publishing.
  2. American Psychiatric Association. 1994. Diagnostic and Statitical Manual of Mental Disorders. Fourth Edition. Washington DC: American Psychiatric Association
  3. Neos Therapeutics Receives U.S. FDA Approval of Adzenys ER™ (amphetamin)Extended-Release Oral Suspension for the Treatment of ADHD in Patients 6 Years and Older (news release). Dallas, TX. Available online at http://investors.neostx.com/phoenix.zhtml?c=254075&p=RssLanding&cat=news&id=2301045. [Accessed September 20, 2017]
Ripa'atul Mahmudah

Mahasiswa Farmasi, Wound Healing Research Group, Departemen Farmasetika dan Teknologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran.

Share
Published by
Ripa'atul Mahmudah

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

3 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

2 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

2 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago