Farmasetika.com – Kosmetik merupakan sediaan Farmasi yang digunakan pada bagian luar tubuh dengan cara penggosokan, percikan atau metode lainnya, bertujuan untuk membersihkan, mempercantik dan meningkatkan daya tarik, mengubah penampilan atau menjaga kulit atau rambut dengan baik.
Kosmetik diklasifikasikan ke dalam “parfum dan eau de cologne” termasuk aroma, “makeup” termasuk krim dasar, lipstik dan riasan mata, “kosmetik perawatan kulit” termasuk krim wajah, lotion kulit, susu kulit dan krim pembersih, “produk perawatan rambut” termasuk pewarna rambut, shampo dan perawatan rambut, dan “kosmetik tujuan khusus” termasuk tabir surya.
Seiring dengan perkembangan dunia dan teknologi, semakin banyak jenis krim yang sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan bagi konsumennya khususnya oleh para kaum hawa.
Tetapi wanita sangat berhati-hati dalam pemilihan kosmetik dalam bentuk krim wajah, dikarenakan beberapa kosmetik yang telah beredar mudah untuk di legalkan dan bahkan terbuat dari campuran bahan kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan kulit.
Untuk mengatasi hal tersebut beberapa peneliti telah mengembangkan pembuatan kosmetik krim dengan bahan aktif berasal dari tanaman herbal, dengan tujuan memberikan keamanan dan kenyamanan yang tinggi untuk konsumen.
Dalam pengembangan kosmetik membutuhkan sistem penghantaran kosmetik yang baik, salah satunya adalah nanoemulsi.
Nanoemulsi merupakan sistem yang sangat menjanjikan dalam meningkatkan pengiriman obat yang kurang baik, dimana nanoemulsi dapat meningkatkan penyerapan melalui kulit sehingga memberikan hasil yang efektif karena memiliki sifat sensoris yang baik dengan penetrasi yang cepat dan memiliki tetesan yang kecil serta memiliki kemampuan dalam mengurangi kehilangan air dari kulit.
Nanoemulsi juga menghindari terjadinya creaming dan flokulasi. dengan hal ini maka bentuk sediaan kosmetik ini memberikan kesan yang elegan dan memudahkan penyerapan oleh antigen.
Selain itu bahan tambahan yang berperan dalam pembentukan nanoemulsi juga hanya menggunakan surfactant yang lebih rendah dibandingkan dengan bentuk sediaan lainnya, sehingga menggurangi penggunaan bahan kimia yang berlebihan.
Herbal bukanlah hal asing dalam pengobatan, semakin berkembangnya teknologi dan zaman, kebutuhan akan perawatan kulit juga sangat dibutuhkan. Selain memiliki banyak khasiat herbal juga memiliki biodegradibilitas, toksisitas yang rendah, kemampuan dalam membersihkan kulit, pelembab, rasa, aroma dan pelembab bagi kesehatan kulit, tak jarang juga banyak tanaman herbal yang memiliki antioksidan, zat antiiritan, dan memiliki aktivitas antimikroba.
Dari beberapa keunggulan herbal sehingga banyak dilakukan pengembangan dengan menggunakan ekstrak dari tanaman herbal. Paparan kulit terhadap sinar matahari dapat menyebabkan produksi oksigen reaktif yang bereaksi dengan DNA, protein, dan asam lemak menyebabkan kerusakan oksidatif dan penurunan sistem antioksidan, hal ini dapat merusak jalur regulasi kulit dan menyebabkan fotoaging dan bahkan dapat menyebabkan kanker kulit.
Beberapa formula nanoemulsi herbal yang memiliki aktivitas yang dapat diaplikasikan pada kulit yang telah diteliti dan terbukti memiliki khasiat yang efektif diantaranya :
kandungan polyphenols teh, kandungan curcumin pada kunyit, silymarin, resveratrol, ginkgo, genistein, ekstrak buah pomegranate
Manfaat :
Pycnogenol, centella boswelia, Ekstrak oleanolic, Tetrahydro curcuminoids
Manfaat:
Retinoids, alpha hydroxyl acids, buah asam, ekstrak kedelai, Kohosh hitam, lidah buaya, calendula
Manfaat
Arnica, timun
Manfaat :
Sumber :
Osborne, et al. Surfactant association colloids as topical drug delivery vehicles. Drugs and the pharmaceutical sciences, 1990; 42: 349-379.
Thacharodi, D. and K.P. Rao. Transdermal absorption of nifedipine from microemulsions of
lipophilic skin penetration enhancers. International journal of pharmaceutics. 21994; 111(3): 235-240
Cioca, G. and L. Calvo. Liquid crystals and cosmetic applications. Cosmetics and toiletries. 1990; 105(5): 57-62.
Rosoff, M., Specialized pharmaceutical emulsions. Pharmaceutical Dosage Forms: Disperse Systems, 1998; 3: 1-42
Tadros, T., et al., Formation and stability of nanoemulsions. Advances in colloid and interface
science, 2004; 108: 303-318.
Sadurní, N., et al. Studies on the formation of O/W nano-emulsions, by low-energy emulsification methods, suitable for pharmaceutical applications. European Journal of Pharmaceutical Sciences, 2005. 26(5): 438-445.
Deep Chanchal., et al. Novel approaches in herbal cosmetics. Journal of Cosmetic Dermatology. 2008, 7, 89–95
Majalah Farmasetika - Apoteker di seluruh Indonesia, persiapkan diri Anda untuk uji resertifikasi kompetensi apoteker…
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…