farmasetika.com – Hepatitis merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan di dunia. Hepatitis memili beberapa jenis yaitu hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis C adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HCV (Hepatitis C Virus) sehingga menyebabkan inflamasi pada hati yang kemudian menyebabkan gangguan fungsi hati atau gagal hati. Banyaknya genotip yang dimiliki oleh virus HCV menyebabkan terapi untuk penyakit ini sering mangalami kegagalan.
Saat ini telah terdapat obat baru untuk penyakit hepatitis. Mavyret merupakan obat pertama yang disetujui oleh FDA yang dapat mengobati keenam penyakit tipe genetik hepatitis C dalam waktu 2 bulan pada pasien yang belum pernah mendapatkan perawatan sebelumnya. Obat Mavyret ini tidak mengandung ribavirin (berpotensi membahayakan janin), tanpa pengujian resistensi awal dan tanpa penyesuaian dosis bagi penderita kerusakan ginjal.
Mavyret merupakan kombinasi dosis dua obat dari glecaprevir dan pibrentasvir yang merupakan agen antiretrovirus langsung melawan virus hepatitis C. Glecaprevir menghambat enzim protese dari HCV NS3/4A yang merupakan agen dalam pembelahan proteolitik polyprotein yang sangat penting dalam replikasi virus. Lalu Pibrentasvir menghambat HCV NS5A yang sangat penting bagi virus dalam relikasi RNA dan perakitan virion.
Setiap agen suatu penyakit dalam hal ini obat, tentunya memiliki keterbatasan tertentu dalam menangani suatu penyakit. Bahwa tidak pada sembarangan dosis obat tersebut dapat dipakai begitu saja. Pada obat baru ini dapat terjadi efek samping berupa sakit kepala, kelelahan, nausea, diare dan peningkatan bilirubin lebih dari dua kali jumlah normalnya. Meskipun efek samping tersebut bukan merupakan efek samping mayor yang merupakan efek samping yang sering terjadi, namun harus terus dicegah pemakaian yang melebihi dosis terapi yang seharusnya.
Perlu diperhatikan juga pemakaiannya pada pasien dengan riwayat penyakit infeksi HBV harus dihitung nilai HBsAgnya dan diberikan anti-HBc sebelum dilakukan pemberian obat Mavyret tersebut. Kemudian harus dimonitoring penyakit hepatitisnya dengan memeriksa tanda-tanda vital untuk infeksi hepatitis pada interval wakti yang telah ditentukan.
Mavyret memiliki interaksi dengan atazanavir dan rifampisin sehingga perlu dihindari pemakaiannya jika harus dikonsumsi bersamaan dengan kedua obat tersebut. Bisa juga dilakukan pengaturan waktu makan obat agar keduanya dapat bekerja dalam tubuh secara optimal dan sesuai dengan target terapinya masing-masing.
Selanjutnya obat ini juga telah dilakukan uji klinik terhadap hewan uji yang sedang hamil. Dihasilkan data bahwa obat ini tidak memiliki efek samping yang begitu signifikan terhadap hewan uji tikus sebanyak 53 kali pemberian Mavyret. Namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap manusia agar data dapat meyakinkan keamanan dari obat baru ini. Untuk studi laktasi pada hewan rodensia yang menyusui, bahwa obat ini terdapat pada air susu hewan tersebut namun tidak berefek apapun pada sistem tubuh. Untuk studi laktasi, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada ibu menyusi secara langsung pada manusia.
Menurut Food and Drug Administration, Mavyret digunakan untuk pengobatan pasien yang menderita virus Hepatitis C (HCV) genotip-6 kronik yang belum pernah menjalani pengobatan. Pengobatan dapat dilakukan bila pasien tersebut tidak mengalami komplikasi sirosis hati. Selain itu Mavyret dapat digunakan untuk pengobatan pasien hepatitis C genotip-6 yang sebelumnya pernah menjalani pengobatan dengan regimen lain yang mengandung inhibitor NS5A atau inhibitor protease NS3/4A.
Mavyret memiliki harga berkisar $26.400 USD, telah memberikan efek yang cukup signifikan terhadap hepatitis C. Jika dibandingkan dengan obat hepatitis C lain dengan efek yang sama, Mavyret jauh lebih murah karena harga obat untuk hepatitis C lain selain Mavyret berada pada rentang harga sekitar $55.000 USD hingga $95.000 USD. Selain itu, Mavyret juga merupakan obat pertama yang disetujui oleh FDA yang dapat menyembuhkan 6 tipe genetik dari hepatitis C dalam 2 bulan pada penderita yang belum pernah diobati sebelumnya.
Berikut ini merupakan informasi mengenai Mavyret
Bentuk dosis dan kekuatan | Glecaprevir / pibrentasvir
Tablet 100mg / 40mg |
|
Administrasi | Oral dikonsumsi bersama dengan makanan | |
<18 jam dari waktu dosis biasa | Ambillah dosis sesegera mungkin; Ambil dosis berikutnya pada waktu yang biasa | |
> 18 jam dari waktu dosis yang biasa | Jangan mengambil dosis yang terlewat; Ambil dosis berikutnya pada waktu yang biasa | |
Penyimpanan | Simpan pada atau di bawah 300C (860F) | |
Efek Samping | > 10% | Sakit kepala (9-17%) Kelelahan (11-14%) Mual (6-12%) |
1-10% | Diare (3-7%) Peningkatan bilirubin, ≥2x ULN (3,5%) |
Sumber:
Andrew,M. 2017. FDA’s Approval Of A Cheaper Drug For Hepatitis C Will Likely Expand Treatment. Tersedia Online di : https://www.npr.org/sections/health-shots/2017/10/04/555156577/fdas-approval-of-a-cheaper-drug-for-hepatitis-c-will-likely-expand-treatment (Diakses tanggal 19 November 2017).
Kardashian, A. A., and Pockros, P. J. 2017. Novel Emerging Treatments for Hepatitis C Infection: A Fast-Moving Pipeline. Ther Adv Gastroenterology. Vol. 10(2): 277-282. Doi: 10.1177/ 1756283X16683875
https://www.fda.gov/NewsEvents/Newsroom/PressAnnouncements/ucm570038.htm
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…