Opini

Zat Pengotor NDMA di Produk Valsartan Bisa Ditemukan di Makanan yang Dipanggang/Diasap

farmasetika.com – Beberapa hari yang lalu, valsartan ditarik dari peredaran di 22 negara termasuk di Indonesia karena obat ini diketahui mengandung zat pengotor (impurity). Senyawa impurity yang dimaksud adalah N-nitrosodimetilamin (NDMA), yang pada penggunaan jangka panjang berefek karsinogen.

Badan Pengawas Obat dan Makanan kemarin (12/7/2018) memberitahukan bahwa 2 produk obat yang mengandung valsartan, Varten Tablet (80 mg dan 160 mg) dari PT. Actavis Indonesia dan Valesco Kaplet Salut Selaput (40 mg, 80 mg dan 160 mg) dari PT. Dipa Pharmalab Intersains secara sukarela ditarik dari peredaran (voluntary recall) karena mengandung bahan baku yang diproduksi Zhejiang Huahai Pharmaceuticals, Linhai, China.

Redaksi farmasetika.com menghubungi Prof. Dr. Jutti Levita, M.Si., Apt, Kepala Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran untuk memberikan ulasan terkait produk valsartan dan NDMA.

“Valsartan merupakan obat antihipertensi lini kedua, yang bekerja sebagai antagonis reseptor angiotensin atau biasa dikenal sebagai ARB (Angiotensin Receptor Blocker). Melalui penghambatan ini, maka valsartan dapat merelaksasi pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Obat golongan ARB biasanya lebih disukai karena efek samping batuk, seperti yang sering terjadi pada pasien terapi ACE inhibitor, jarang ditemukan.” kata Prof Jutti.

Menurutnya, NDMA merupakan senyawa kimia yang terbukti hepatotoksik dan sering digunakan sebagai cancer-inducer pada riset hewan uji. Senyawa kimia ini terkandung dalam jumlah sangat kecil di dalam makanan, terutama makanan yang diolah dengan pembakaran/pengasapan seperti sate, steak, dan lainnya.

“Namun demikian diharapkan masyarakat, terutama pasien pengguna valsartan, tidak usah terlalu khawatir. Jika dokter masih menganjurkan penggunaan ARB ini, terapi masih dapat dilanjutkan. Terkecuali jika dokter telah menggantinya dengan obat lain.” tutupnya.

Menurut EPA (Environment Protection Agency), NDMA diklasifikasikan sebagai golongan B2 (Probable Human Carcinogen).

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Kimia Farma Hadapi Tantangan Besar: Penutupan Pabrik dan PHK Karyawan

Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…

1 minggu ago

Pertimbangan Regulasi Terkait Model Peracikan 503B ke 503A untuk Apotek Komunitas

Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…

1 minggu ago

FDA Memperluas Persetujuan Delandistrogene Moxeparvovec-rokl untuk Distrofi Otot Duchenne

Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…

1 minggu ago

FDA Menyetujui Epcoritamab untuk Pengobatan Limfoma Folikular Kambuhan, Refraktori

Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…

1 minggu ago

FDA Mengeluarkan Surat Tanggapan Lengkap untuk Pengajuan BLA Patritumab Deruxtecan

Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…

2 minggu ago

FDA Menyetujui Ensifentrine untuk Pengobatan Pemeliharaan Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…

2 minggu ago