Categories: Parenteral

Aimovig, Obat Baru Terapi Pencegah Migrain

Farmasetika.com – Migrain merupakan gangguan nyeri kepala berulang, serangan berlangusng selama 4-72 jam dengan karakteristik khas: berlokasi unilateral, nyeri berdenyut (pulsating), intensitas sedang atau berat, diperberat oleh aktivitas fisik rutin, dan berhubungan dengan mual dan atau fotofobia serta fonofobia.

Menurut survei The Global Burden of Disease 2010 yang dilakukan World Health Organization (WHO), migrain merupakan penyebab disabilitas ketujuh tertinggi secara global. Prevalensi migrain di Indonesia berdasarkan studi populasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2014 mencapai 22,4 persen. [1,2]

Persetujuan Aimovig

Pada tanggal 17 Mei 2018, FDA menyetujui Aimovig (erenumab-aooe) dapat digunakan untuk pengobatan pencegahan migrain pada orang dewasa. Perawatan ini diberikan dengan suntikan sekali dalam sebulan. Aimovig adalah pengobatan migrain preventif yang disetujui FDA pertama di kelas baru obat yang bekerja dengan memblokir aktivitas peptida terkait kalsitonin gen, molekul yang terlibat dalam serangan migrain [3]

Aimovig (erenumab-aooe) sebagai Obat migrain

Aimovig merupakan injeksi antibodi monoklonal yang bekerja sebagai CGRP (calcitonin gene-related peptide) reseptor blocker dan merupakan obat pencegah migrain pertama dan satu-satunya yang dirancang untuk memblock CGRP reseptor yang hanya perlu digunakan 1 kali dalam 1 bulan. Kadar CGRP dalam tubuh meningkat ketika anda mengalami migrain dan menurun ketika nyeri migrain mulai menghilang [4,5]

Penggunaan Aimovig (erenumab-aooe) [4]

  1. Aimovig di injeksikan kedalam tubuh secara subkutan satu kali dalam satu bulan
  2. Terdapat dua dosis yaitu; 70 mg dan 140 mg. Jika dokter meresepkan 140 mg maka anda harus menginjeksikan sebanyak dua kali
  3. Disimpan dalam kulkas dengan suhu 2˚C – 8˚C didalam kemasan nya, bisa juga disimpan di suhu ruang dengan suhu 25˚C didalam kemasannya namun hanya bisa digunakan dalam rentang 7 hari. Jika disimpan dalam suhu ruang lebih dari 7 hari maka Aimovig sudah tidak bisa digunakan
  4. Intruksi penggunaan selengkapnya dapat dilihat disini https://www.pi.amgen.com/~/media/amgen/repositorysites/pi-amgen-com/aimovig/aimovig_ifu_hcp_pt_english.ashx

Mekanisme Aimovig [4]

1. Sumber gambar: https://www.aimovig.com/about/ Tubuh kita memiliki CGRP dan CGRP reseptor
2. Sumber gambar: https://www.aimovig.com/about/ CGRP akan menduduki tempat di reseptornya, saat CGRP menduduki reseptor, reseptor akan teraktivitasi dan bisa menyebabkan migrain
3. Sumber gambar: https://www.aimovig.com/about/ Aimovig bekerja dengan menduduki reseptor CGRP sehingga CGRP tidak dapat menduduki reseptor

Clinical Trial [5]

Fase II · Melibatkan 667 pasien, yang diacak dengan rasio 3:2:2 untuk yang menerima dosis 70 mg, atau 140 mg, atau plasebo

· Dilakukan selama 12 minggu

· Hasil penelitian menunjukkan pengurangan durasi migrain dalam satu bulan menjadi 6,6 hari dari sebelumnya 18 hari

· Aimovig menunjukkan pengurangan 50% dalam durasi migrain

Fase III · Melibatkan 955 pasien, yang diacak dengan rasio 1:1:1 untuk menerima dosis 70 mg, atau 140 mg, atau plasebo yang diberikan sebulan sekali selama 6 bulan

· Hasil penelitian menunjukkan pengurangan durasi migrain dalam satu bulan menjadi 3,7 hari dari sebelumnya 8,3 hari

· Aimovig menunjukkan pengurangan 50% dalam durasi migrain

Sumber :

[1] Headache Classification Subcommittee of the International Headache Society. 2004. The International Classification of Headache Disorders: 2nd edition. Cephalalgia 24 Suppl 1:1–160. [2] Woro Riyadina, Yuda Turana. 2014. Risk Factor and Comorbidity of Migraine. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 17(4): 371-378. [3] Food Drug Administration. 2018. FDA approves novel preventive treatment for migraine. Tersedia online di https://www.fda.gov/newsevents/newsroom/pressannouncements/ucm608120.htm [Diakses pada tanggal 25 November 2018]. [4] Aimovig. 2018. Tersedia online di https://www.aimovig.com/about/ [Diakses pada tanggal 25 November 2018]. [5] Verdict. 2018. Tersedia online di https://www.drugdevelopment-technology.com/projects/aimovig-erenumab-treatment-episodic-migraine/ [Diakses pada tanggal 25 November 2018].

Penulis : Anasya Ridha, Geby Silvana, Grace, Latifa Nadya, Nadya Nur Puspa, Puty Prianti Novira (Program Studi Sarjana Farmasi, Universitas Padjadjaran)

Puty Prianti Novira

Share
Published by
Puty Prianti Novira

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

3 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

2 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

2 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago