Farmasetika.com – Obat sarilumab atau dikenal dengan Kevzara telah di berikan izin edar mulai Juni 2017 di jerman untuk mengobati penyakit Rheumatoid Arthritis dari tingkatan sedang hingga berat pada orang dewasa. Kevzara menjadi pilihan apabila pengobatan lain yang tidak terlalu efektif bekerja.
Rheumatoid Artritis (RA) merupakan penyakit autoimun inflamasi kronis yang jaringan-jaringan sendinya diserang sehingga menyebabkan peradangan, nyeri dan kerusakan pada sendi. Kevzara adalah antibodi monoklonal manusia yang berikatan dengan reseptor interleukin-6 (IL-6R) – sitokin yang dapat berkontribusi terhadap penyembuhan radang yang terkait dengan RA.
Berdasarkan pada data dari sebuah artikel dari sekitar 2.900 orang dewasa dengan RA sedang hingga berat yang memiliki tanggapan yang tidak memadai terhadap rejimen pengobatan sebelumnya. Dua uji coba fase III, studi mobilitas dan target, menunjukkan bahwa Kevzara dengan latar belakang Disease-Modifying Antirheumatic Drugs (DMARDs) menawarkan perbaikan yang signifikan secara statistik. Oleh karena itu Kevzara mendapatkan izin edar.
Kevzara® merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi rheumatoid arthritis (RA) dengan tingkat keparahan sedang hingga berat. FDA menyetujui obat ini, Kevzara® (sarilumab) dari Sanofi dan Regeneron Pharmaceuticals, pada 22 Mei 2017. Persetujuan ini didasarkan pada uji klinis SARIL-RA global yang meliputi uji klinis tahap III yaitu mobilitas dan target. Dalam penelitian ini terlibat 2.887 orang dewasa RA sedang hingga berat yang sudah tidak merespon rejimen pengobatan sebelumnya.
Dalam studi mobilitas, pengobatan dengan Kevzara® (200 mg dan 150 mg) ditambah MTX dapat mengurangi tanda dan gejala, meningkatkan fungsi fisik, serta menunjukkan penurunan perkembangan struktur kerusakan dibandingkan dengan placebo ditambah MTX.
Dalam studi target, pengobatan dengan Kevzara® (200 mg dan 150 mg) ditambah DMARD dapat mengurangi tanda dan gejala serta meningkatkan fungsi fisik dibandingkan dengan placebo ditambah DMARD.
Tabel 1.Physicall Function in Studies 1 and 2 in Adults with Moderately to Severely Active RA
Study 1 | Study 2 | |||||
Week 16 | Week 12 | |||||
Placebo + MTX
(N =398) |
KEVZARA 150 mg + MTX (N=400) | KEVZARA 200 mg + MTX
(N= 399) |
Placebo + DMARD (N= 181) | KEVZARA 150 mg + DMARD (N=181) | KEVZARA 200 mg + DMARD
( N= 184) |
|
HAQ-DI | ||||||
Change from baseline | -0.30 | -0.54 | -0.58 | -0.29 | -0.50 | -0.49 |
Difference from placebo
( 95% Cl) |
-0.24
(-0.31,-0.16) |
-0.26
(-0.34,-0.18) |
-0.20
(-0.32, -0.09) |
-0.21
(-0.33, -0.10) |
||
% of patients with clinically meaningful improvement | 42,5% | 53,8% | 57,4% | 35,9% | 47% | 51,1% |
Table 2. Clinical Response in Placebo – Controlled Studies 1 and 2 in Adults with Moderately to Severely Active RA
Percentage of Patients | ||||||
Study 1 | Study 2 | |||||
Placebo + MTX
(N =398) |
KEVZARA 150 mg + MTX (N=400) | KEVZARA 200 mg + MTX
(N= 399) |
Placebo + DMARD (N= 181) | KEVZARA 150 mg + DMARD (N=181) | KEVZARA 200 mg + DMARD
( N= 184) |
|
ACR 20 | ||||||
Week 12
Difference from placebo (95% Cl) |
34,7% | 54,0%
19,4% (12,6%, 26,1%) |
64,9%
30,2% (23,6%, 36,8%) |
37,6% | 54,1%
16,6% (6,7%, 26,5%) |
62,5%
25,3% (15,7%, 34,8%) |
Week 24
Difference from placebo ( 95% Cl) |
33,4% | 58,0%
24,6% (18,0%, 31,3%) |
66,4%
33,0% (26,5%, 39,5% |
33,7% | 55,8%
22,1 % (12,6%, 31,6% |
60,9%
27,4% (17,7%, 37,0% |
Week 52
Difference from placebo ( 95% Cl) |
31,7% | 53,5%
21,9% (15,2%, 28,5% |
58,0%
27,0% (20,5%, 33,6%) |
NA | NA | NA |
Table 3 Mean Radiographic Change From Baseline at Week 52 in Study 1 in Adults with Moderately to Severely Active RA
Study 1 | |||
Placebo + MTX
(N =398) |
KEVZARA 150 mg + MTX (N=400) | KEVZARA 200 mg + MTX
(N= 399) |
|
Modified Total Sharp Score
( mTSS) Mean Change LS men difference (95%Cl) |
2,78 |
0,90 -1,88 (-2,74, -1,01) |
0,25 -2,52(-3,38, -1,66) |
Erosion score
Mean Change LS men difference (95%Cl) |
1,46 |
0,42 -1,03 ( -1,53, -0.53) |
0,05 -1,40 (-1,90,-0.90) |
Joint Space narrowing score
Mean LS men difference (95%Cl) |
1,32 |
0,47 -0,85 ( -1,34, -0.35) |
0,20 -1,12 (-1,61, -0,63) |
Berdasarkan studi klinis yang dilakukan, efek samping yang umum terjadi (sekitar 3% pasien yang diobati kombinasi Kevzara® dan DMARD dibandingkan placebo dan DMARD) adalah neutropenia (7-10% vs 0,2%), penurunan trombosit darah (trombositopenia), meningkat alanine aminotransferase (5% vs. 2%), eritema pada tempat suntikan (4-5% vs 0,9%), infeksi saluran pernapasan bagian atas (3-4% vs. 2%) dan infeksi saluran kemih (3% banding 2%).
Menurut suatu studi yang melibatkan 169 pasien, sarilumab (Kevzara) memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan terapi adalimumab. Sarilumab menurunkan aktivitas penyakit yang terlihat pula dari peningkatan kondisi subjektif pasien. Selain itu, sarilumab juga memiliki kelebihan dalam hal perbedaan rasa nyeri yang dialami pasien serta peningkatan kualitas hidup pasien. Kelebihan lainnya adalah peningkatan fungsi fisik pasien yang menggunakan sarilumab dibandingkan dengan pasien yang menggunakan adalimumab.
Di sisi lain, terapi dengan menggunakan sarilumab tidak menunjukan perbedaan pada beberapa bagian. Pada kedua kelompok pasien, tingkat remisi serta efek samping obat yang serius tidak berbeda. Selain itu, keluhan umum berupa jumlah sendi yang sakit, kekakuan di pagi hari, dan rasa letih juga nampak pada kedua kelompok pasien. Jumlah infeksi serta putus obat akibat efek samping pada kedua kelompok pun tidak jauh berbeda.
Daftar Pustaka
Departement of Health & Human Services. 2017. Highlights Of Prescribing Information : KEVZARA. Tersedia onlinedi https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2017/761037s000lbl.pdf. Diakses pada tanggal 30 November 2017
Departement of Health & Human Services. 2017. Highlights Of Prescribing Information : KEVZARA. Tersedia online di https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/nda/2017/761037Orig1s000MedR.pdf. Diakses pada tanggal 30 November 2017
Informed Health Online, 2017. Sarilumab (Kevzara) for the treatment of rheumatoid arthritis: Overview. Tersedia onlie di https: // www. ncbi. nlm. nih. gov/ book/NBK469746/. Diakses 30 November 2018
IQWiG. 2017. Sarilumab (Kevzara) for the treatment of rheumatoid arthritis. Germany: Institute for Quality and Efficiency in Health Care
Thomas, F. 2017. Kevzara Is Now Available To US Patients Thanks To FDA Approval https://www.epmmagazine.com/news/kevzara-is-now-available-to-us patients-thanks-to-fda-approv/. 01 Desember 2018.
Penulis : Desi Mariana, Linda Febriani, Kenny Dwi Sidharta, Alodia Rosalina, Ulya Nabila, Alya Mahira Kudri (Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran)
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…