Farmasetika.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah menyetujui tablet Triclabendazole (EGATEN, Novartis Pharmaceuticals Corporation) untuk untuk mengobati cacing hati, khususnya fascioliasis dan paragonimiasis pada manusia. Sebelumnya obat ini ditujukan hanya untuk hewan. Sejak akhir 1990-an, triclabendazole tersedia sebagai obat generik, karena patennya telah berakhir. Banyak produk dikembangkan saat itu, diantaranya Trivantel 15 (suspensi Triclabendazole 15%) diluncurkan oleh Agrovet Market Animal Health (AMAH) pada awal 2000-an. Pada tahun 2009, larutan injeksi triclabendazole pertama (dikombinasikan dengan ivermectin) dikembangkan dan diluncurkan juga oleh AMAH dengan nama Fasiject Plus yang dirancang untuk mengobati infeksi oleh Fasciola hepatica (cacing hati dewasa dan dewasa), cacing gelang dan ektoparasit, juga.
Apa itu Triclabendazole?
Triclabendazole (TCBZ) adalah obat golongan benznidazole sebagai antihelmentik. Penelitian in vitro dan penelitian pada hewan menunjukkan bahwa triclabendazole dan metabolit aktifnya (sulfoksida dan sulfon) diserap oleh tubuh bagian luar yang menutupi cacing menyebabkan pengurangan resting membrane potential, penghambatan fungsi tubulin serta protein. dan sintesis enzim yang diperlukan untuk bertahan hidup. Gangguan metabolisme ini mengarah pada penghambatan motilitas, gangguan permukaan luar cacing, selain itu Triclabendazole menghambat spermatogenesis dan sel telur / embrionik pada cacing.
Dosis Triclabendazole?
EGATEN 250 mg adalah tablet yang diadministrasikan bersamaan dengan makanan dalam dua dosis terbagi 12 jam terpisah. Dosis total ditentukan oleh berat badan pasien. Obat ini ditujukan untuk pasien yang berumur 6 tahun keatas.
Hasil Uji Klinik
Dalam uji klinis, lebih dari 90% pasien yang diobati dengan EGATEN disembuhkan dari gejala klinisnya atau tidak lagi memiliki telur parasit di dalam tinja. Obat ini menunjukkan tidak ada perbedaan hasil terapi antara pria dan wanita, begitu pula pada variasi usia.
EGATEN dapat menyebabkan masalah irama jantung (perpanjangan QT) terutama pada mereka yang memiliki riwayat masalah irama jantung atau yang menggunakan obat-obatan yang mengubah irama jantung. Efek samping EGATEN yang paling umum adalah rasa sakit di perut, berkeringat, mual, nafsu makan berkurang dan sakit kepala.
Aspek Formulasi dan Fisikokimia Padatan Triclabendazole
Pada penggunaan tablet EGATEN disarankan untuk dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk memudahkan menelan obat dan membantu percepatan disolusi obat. Sebenarnya Triclabendazole adalah senyawa yang tidak larut dalam air (0,24 μg / mL) yang diklasifikasikan ke dalam Kelas II / IV dari Sistem Klasifikasi Biofarmasi. Senyawa lipofilik, seperti TCBZ, dapat dengan mudah berinteraksi dengan reseptor target yang mengarah ke aktivitas biologis yang diinginkan. Namun, kurangnya kelarutan dalam air dari molekul lipofilik tersebut membatasi laju penyerapan obat.
Beberapa penelitian telah menunjukkan efektifitas dari modifikasi bentuk sediaan terhadap percepatan pelepasan obat golongan benznidazole. Study In vivo menunjukkan bahwa obat golongan benznidazole bentuk nanocrystal dalam dosis lebih kecil memberikan efek yang baik sebagai immunosupresan. Telah dilaporkan bahwa nanocrystal dari benznidazole secara signifikan meningkatkan efikasi dan parameter farmakokinetiknya dibandingkan bentuk konvensionalnya.
Seperti penghantaran obat berukuran nano, salah satunya menggunakan chitosan untuk membentuk nanocapsules dan nanoemulsi. Nanoemuslions (NEs) adalah dispersi koloid biphasic dari dua cairan yang tidak larut, yaitu air-dalam-minyak atau minyak-dalam-air, keduanya distabilkan oleh surfaktan amphiphilic. Di sisi lain, nanocapsules (NCs), di mana muatan obat terbatas dalam reservoir atau dalam rongga, dikelilingi oleh lapisan. Studi terbaru menunjukkan bahwa biopolimer, seperti kitosan atau selulosa dan modifikasi mereka, adalah kandidat ideal untuk mengembangkan formulasi nanokapsul berlapis yang ditingkatkan dengan peningkatan efisiensi dalam pengiriman obat yang berbeda, terutama dari jenis hidrofobik. NEs dan NCs memiliki diameter hidrodinamik rata-rata dalam kisaran sub-mikron, biasanya ~ 100 hingga ~ 500 nm.
Sumber
https://www.fda.gov/drugs/drug-trials-snapshots-egaten
Klik untuk mengakses 208711s000lbl.pdf
https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0207625
Penulis : Abdul Kakhar Umar, Mahasiswa Program Magister Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…