Farmasetika.com – Fasenra (Benralizumab) adalah obat yang telah disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration) pada Mei 2019 sebagai obat yang dapat digunakan dalam terapi jangka panjang penyakit asma berat dengan kelainan sel eosinofil yang diderita oleh pasien berumur 12 tahun ke atas.
Pada pasien asma berat, sel eosinofil sendiri merupakan salah satu jenis sel darah putih yang berperan sebagai penyebab inflamasi pada jalur pernapasan, peningkatan responsif yang berlebihan, sehingga dapat menyebabkan peningkatan keparahan asma yang dilihat dari peningkatan gejala yang ditimbulkan, pengurangan fungsi paru-paru,dan peningkatan resiko eksaserbasi atau memburuknya kondisi penyakit.
Namun penggunaan Fasenra tidak dianjurkan untuk kondisi penyakut lain yang disebabkan oleh peningkatan eosinofil, kondisi asma akut ataupun pada kondisi status asmatikus.
Fasenra dikembangkan oleh AstraZeneca yang berkembang di bidang penelitian biologis dan dilisensi oleh perusahaan BioWa, Kyowa Hakko Kirin, Jepang. Fasenra yang mengandung zat aktif utama benralizumab bekerja dengan berikatan langsung dengan reseptor alfa-interleukin-5 pada sel eosinophil dan akan menarik sel lain untuk menginduksi apopotosis atau kematian sel.
Hal ini akan menyebabkan cepat dan langsungnya penurunan sel eosinofil dalam kurun waktu 24 jam. Fasenra dibuktikan dapat berpotensi mengurangi bahkan menghentikan penggunakan steroid oral untuk penyakit asma berat yang memiliki efek samping sangat besar dimana sebagian besar pasien berketergantugan dengan penggunaan steroid oral untuk mengungari gejala asma berat.
Benralizumab pada Fasenra merupakan senyawa immunoglobulin G (IgG) G1 K antibodi monoklonal yang diisolasi dari sel ovari pada hamster cina menggunakan teknologi DNA rekombinan pada media kultur protein hewan bebas sel. Berat molekul benralizumab sekitar 150 kilo Dalton, dimana terdiri dari 2 rantai berat dan 2 rantai ringan. Selain itu juga adanya proses purifikasi menggunakan tiga tahap kromatografi, proses inaktivasi virus menggunakan larutan pH rendah, dan proses penghilangan virus dengan metode nanofiltrasi.
Proses pembuatan sediaan obat dilakukan dengan proses yang telah sangat tervalidasi. Produk akhir larutan Fasenra mengandung 30mg/mL Benralizumab, protein histidin/ histidin klorida, α,α-trehalosa dehidrat, dapar polisorbat 20 dan air khusus untuk sediaan injeksi. Larutan pada produk akhirnya tidak berwarna hingga sedikit kekuningan, jernih, steril, dan tidak mengandung pengawet.
Produk Fasenra yang telah dipasarkan dalam bentuk injeksi sekali pakai dengan dosis tetap 30 mg Benralizumab untuk penggunaan setiap 4 minggu (dosis pertama) dan selanjutnya penggunaan setiap 8 minggu. Sebelum penggunaan injeksi Fasenra, perlunya tahap persiapan jarum suntik dan larutan Fasenra yang sudah ada di dalam 1 kemasan obat dimana perlakuan ini harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berlisensi seperti perawat. Pengunaan injeki Fasenra dilakukan secara subkutan dimana obat diinjeksikan pada bagian bawah kulit yang memiliki banyak lemak, seperti bagian paha, perut dan lengan atas.
Belum lama ini telah dikembangkan juga bentuk sediaan Fasenra baru dengan menggunakan auto-injector pen dimana sediaan berbentuk seperti pena yang dapat diinjeksikan oleh pasien secara mudah tanpa harus membutuhkan tenaga kesehatan seperti perawat. Sediaan pen ini dianggap dapat membantu memudahkan proses penggunaan obat sehingga lebih meningkatkan kenyamanan pasien dalam menggunakan obat.
Produk Fasenra injeksi maupun pen harus diletakkan pada tempat yang terhindar dari matahari langsung dan disimpan pada kulkas dengan suhu 2-8℃. Apabila produk sudah berada di luar kulkas selama 24 jam, maka produk tidak dapat digunakan lagi dan harus dibuang dengan cara yang sesuai.
Sumber :
AstraZeneca Canada Inc. 2019. Product Monograph Including Patient Medication Information : Fasenra. Tersedia online di https://www.astrazeneca.ca/content/dam/azca/downloads/productinformation/fasenra-product%20monograph-en.pdf. [Diakses pada tanggal 25 Oktober 2019].
European Medicine Agency. 2019. Assessment report : Fasenra. Tersedia online di https://www.ema.europa.eu/en/documents/assessment-report/fasenra-epar-public-assessment-report_en.pdf. [Diakses pada tanggal 25 Oktober 2019].
Majalah Farmasetika - Obat tradisional telah digunakan secara turun-temurun sebagai alternatif atau pelengkap dalam pengobatan…
Majalah Farmasetika - Industri farmasi memiliki tanggung jawab besar dalam memproduksi obat yang aman, efektif,…
Majalah Farmasetika - FDA telah menyetujui vimseltinib (Deciphera Pharmaceuticals) untuk pengobatan pasien dewasa dengan tenosynovial…
Majalah Farmasetika - FDA telah memberikan penunjukan fast track (FTD) untuk 67Cu-SAR-bisPSMA (Clarity Pharmaceuticals), yang…
Majalah Farmasetika - FDA telah menyetujui tablet chenodiol (Ctexli; Mirum Pharmaceuticals) untuk pengobatan cerebrotendinous xanthomatosis…
Majalah Farmasetika - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) secara resmi memberikan penunjukan…