herbal

Kulit Biji Jengkol Berkhasiat Antioksidan

Farmasetika.com – Tanaman jengkol (Archidendron jiringa) adalah tanaman yang banyak dijumpai di Indonesia. Biji dari tanaman jengkol banyak digunakan sebagai makanan, baik itu dengan dimasak seperti direbus, digoreng, dan dicampur bumbu, ataupun dimakan segar.

Jengkol ini sering dimakan bersamaan dengan nasi. Banyak orang gemar memakan jengkol, tetapi tidak sedikit juga yang menghindari memakan jengkol karena baunya yang tidak sedap. Baunya yang tidak sedap membuat beberapa orang menolak untuk mencoba memakannya.

Walaupun memiliki bau yang tidak sedap, biji jengkol ternyata memiliki khasiat yang sangat berguna bagi tubuh. Biji jengkol berkhasiat sebagai antioksidan karena mampu membasmi radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dalam tubuh apabila berlebihan dapat membahayakan karena dapat memicu kanker. Jadi, konsumsi jengkol dapat mencegah risiko kanker.

Kandungan senyawa pada biji jengkol yang berkhasiat sebagai antioksidan adalah senyawa flavonoid dan polifenol.

Selama ini, biji jengkol yang dikonsumsi telah diketahui khasiatnya. Tetapi jarang ada yang menyebut khasiat dari kulit biji jengkol itu sendiri. Sebenarnya, apakah kulit biji jengkol memiliki kandungan yang berkhasiat bagi tubuh?

Ternyata, selain bijinya, kulit biji jengkol yang selama ini selalu dibuang dan menjadi sampah juga memiliki khasiat sebagai antioksidan. Menurut penelitian, ekstrak kulit biji jengkol mengandung senyawa fenolik sehingga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi.

Oleh karena itu, kulit biji jengkol dapat menjadi rekomendasi sumber obat herbal yang berfungsi sebagai antioksidan untuk mengobati berbagai macam penyakit atau menjaga stamina tubuh.

Sumber:

Cholisoh, Z., dan Utami, W. 2008. AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL EKSTRAK ETHANOL 70% BIJI JENGKOL (Archidendron jiringa). PHARMACON. Vol 9(1): 33-40.

Lubis, M., dkk. 2019. Aktivitas Antioksidan Fenolik Total Ekstrak Kulit Biji Jengkol (Archidendron Jiringa (Jack) I. C. Nielsen). TALENTA Conferences Series: Science & Technology. Vol 2(1): 72-78.

Gabriella J. C.

Gabriella J. C., 19th Lahir di Karawang, 10 Desember 2000 Mahasiswa, Farmasi Unpad 2018

Share
Published by
Gabriella J. C.

Recent Posts

Konsumsi Vitamin B12 Kadar Tinggi untuk Mencegah dan Menangani Pankreatitis Akut

Majalah Farmasetika - Sejumlah peneliti menilai peran vitamin B12 dalam pencegahan dan mitigasi pankreatitis akut…

10 jam ago

Potensi Teknologi Mikroenkapsulasi dalam Pengembangan Obat Herbal di Indonesia

Majalah Farmasetika – Mikroenkapsulasi adalah salah satu teknologi yang digunakan dalam sistem penghantaran obat. Mikroenkapsulasi…

10 jam ago

Sistem Penghantaran Obat Terkontrol untuk Mengatasi Tingkat Kepatuhan Pasien

Majalah Farmasetika – Salah satu penyebab gagalnya terapi pengobatan pada pasien adalah tingkat kepatuhan yang…

3 hari ago

Liposom sebagai Penghantaran Obat Tertarget untuk Terapi Kanker

Majalah Farmasetika - Metode utama dalam pengobatan kanker meliputi pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan imunoterapi. Namun…

3 hari ago

Pentingnya CAPA dalam Menjaga Mutu Produk pada Distribusi Farmasi

Majalah Farmasetika - Distribusi farmasi merupakan salah satu tahapan kritis dalam rantai pasok obat, dimana…

2 minggu ago

Tablet Coating : Tak Sekadar Estetika, Namun Penjaga Stabilitas Juga

Majalah Farmasetika – Pada industri farmasi, serangkaian proses pembuatan obat dilakukan dengan tetap memperhatikan mutu…

3 minggu ago