Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay
Majalah Farmasetika – PT. Kalbe Farma bekerjasama dengan perusahaan asal Korea Selatan Genexine Inc, akan memulai uji klinik kandidat vaksin COVID-19 berbasis DNA di Indonesia (23/7/2020).
Berbeda dengan vaksin COVID-19 bernama CoronaVac hasil kerjasama antara Bio Farma dengan perusahaan biofarma Cina Sinovac, yang merupakan produk inaktivasi virus penyebab COVID-19, SARS-CoV-2.
Kalbe Farma akan bekerjasama dengan lembaga pemerintah dalam proses untuk memastikan akses publik ke vaksin setelah uji coba menunjukkan hasil positif, kata presiden direktur perusahaan Sie Djohan dalam sebuah press rilis.
“Kami berharap penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19 dapat memberikan hasil positif untuk memastikan akses vaksin untuk Indonesia dapat diamankan,” katanya dalam pernyataan pers, Kamis
Prototipe vaksin DNA sedang dikembangkan oleh konsorsium perusahaan biotek dan lembaga penelitian, yaitu Genexine, Binex, Institut Vaksin Internasional, GenNBio, Korean Advanced Institute of Science and Technology dan Pohang University of Science and Technology.
Harga saham Kalbe Farma pun naik seiring beredarnya kabar perusahaan bekerja sama dengan Genexine dalam mengembangkan vaksin corona. Meski kenaikan saham ini tidak sepesat perusahaan farmasi lainnya yang juga mengembangkan atau akan menjadi distributor vaksin seperti Kimia Farma Tbk dan Indofarma Tbk.
Apabila rencana uji klinis berjalan lancar maka vaksin bisa dinikmati masyarakat di Indonesia pada tahun 2021.
Kandidat vaksin, yang disebut GX-19, telah diuji untuk primata, menghasilkan antibodi pada subjek uji yang dapat menetralkan virus corona baru.
Secara global, ada 10 kandidat vaksin yang sedang dalam evaluasi klinis dan 115 kandidat vaksin dalam evaluasi praklinis, termasuk GX-19 pada hari Rabu (22/7/2020), menurut dokumen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Uji klinis pada manusia untuk kandidat vaksin dibagi dalam proses tiga fase, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Kelompok kecil orang akan menerima uji coba vaksin selama fase pertama. Jika kandidat vaksin menunjukkan hasil positif, uji coba beralih ke fase dua, di mana studi klinis diperluas dan vaksin diberikan kepada orang-orang yang memiliki karakteristik yang mirip dengan yang menjadi tujuan vaksin baru.
Pada fase tiga, vaksin diberikan kepada ribuan orang dan diuji untuk kemanjuran dan keamanan.
Sumber :
https://www.thejakartapost.com/news/2020/05/29/kalbe-to-start-covid-19-vaccine-trial-with-s-korean-pharma-firm.html Kalbe to start COVID-19 vaccine trial with S. Korean pharma firm
Kalbe Farma Targetkan Distribusi Vaksin Covid-19 pada Pertengahan 2021 https://katadata.co.id/happyfajrian/berita/5f190fdc92bd5/kalbe-farma-targetkan-distribusi-vaksin-covid-19-pada-pertengahan-2021?utm_source=Social&utm_medium=Twitter&utm_campaign=Nasional_Lia
Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…
Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…
Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…
Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…
Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…
Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…