Majalah Farmasetika – China akan memulai dengan pengujian manusia terhadap vaksin virus corona potensial yang telah dibuat menggunakan sel serangga.
Administrasi Produk Medis Nasional China telah memberikan persetujuan kepada Rumah Sakit China Barat Universitas Sichuan di Chengdu untuk memulai uji klinis.
Penggunaan sel serangga untuk menumbuhkan protein vaksin diharapkan dapat mempercepat produksi dalam skala besar.
Ini telah diuji pada monyet dan terbukti mencegah infeksi penyakit tanpa efek samping yang muncul.
Berita itu muncul setelah China mengatakan bahwa perusahaan dan organisasi harus membuktikan kepada regulator bahwa vaksin memiliki kemanjuran 50%.
Pusat Evaluasi Obat China juga mengatakan bahwa vaksin harus bebas dari risiko peningkatan ketergantungan antibodi karena kekhawatiran bahwa infeksi dapat memburuk setelah inokulasi, karena antibodi yang dihasilkan oleh vaksin akan mengikat virus COVID-19 tanpa virus mampu menetralkannya dan benar-benar dapat meningkatkan kemampuannya untuk memasuki sel.
China juga baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah menguji vaksin virus corona potensial pada sekelompok pekerja terpilih sejak Juli. Mereka terutama adalah petugas perbatasan dan petugas kesehatan. Meskipun ada spekulasi bahwa Rusia mungkin juga menguji vaksin di luar uji klinis, ini adalah konfirmasi langsung pertama oleh negara mana pun.
“Kami telah menyusun serangkaian paket rencana, termasuk formulir persetujuan medis, rencana pemantauan efek samping, rencana penyelamatan, rencana kompensasi, untuk memastikan keadaan darurat penggunaan diatur dan dipantau dengan baik. “Ujar Kepala Pusat Sains dan Teknologi Komisi Kesehatan Nasional, Zheng Zhongwei dikutip dari pharmfile (24/8/2020).
Sumber : China’s ‘insect’ vaccine for COVID-19 approved for human testing http://www.pharmafile.com//news/557196/china-s-insect-vaccine-covid-19-approved-human-testing
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…