Regulasi

Lindungi Industri Sawit, BPOM Larang Label “Palm Oil Free” di Makanan

Majalah Farmasetika – Pencantuman label “Palm Oil Free” pada suatu produk makanan dinilai melanggar aturan. Hal ini ditengarai sebagai upaya “black campaign” dunia internasional terhadap industri minyak sawit sebagai komoditas unggulan Indonesia.

Indonesia termasuk produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia

Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Industri minyak kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis nasional di Indonesia, baik dalam bentuk Crude Palm Oil (CPO), maupun produk turunannya yang diperuntukkan industri kimia dan industri pangan misalnya minyak goreng, margarin, mayones, sabun, sampo, pasta gigi, bahan baku untuk baju, kertas koran, palm oil biodiesel, dan lain-lain.

Di Indonesia, minyak kelapa sawit memegang peran yang sangat penting. Minyak sawit telah ditetapkan menjadi salah satu bahan pokok sebagai pembawa fortifikan, dalam hal ini vitamin A yang dimaksudkan untuk mengatasi masalah kurang gizi di tingkat nasional.

Kampanye hitam “palm oil free

Beberapa tahun ke belakang, mulai muncul kampanye negative terhadap kepala sawit Indonesia, termasuk maraknya pencantuman “palm oil free” pada label produk makanan.

Dalam forum diskusi online bertema “Misleading Food Labeling Threaten Palm Oil Market” di Jakarta (16/09), Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan POM RI (Deputi III) Reri Indriani mengatakan pencantuman label “Palm Oil Free” menyalahi aturan.

“Hal ini bertentangan dengan Pasal 67 Poin l Peraturan BPOM No.31 tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan, dimana secara tidak langsung membandingkan dengan pangan olahan lain yang mengandung minyak sawit.” Jelas Reri.

Mengacu Codex General Standard for the Labelling of Prepackaged Foods juga dilarang menampilkan informasi yang menyesatkan pada label pangan, termasuk pangan yang memiliki karakteristik tertentu.

Efek negatif minyak sawit juga belum terbukti secara ilmiah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sepanjang dikonsumsi secara seimbang, konsumsi minyak sawit tidak berdampak negatif pada kesehatan. Review penelitian ilmiah saat ini belum dapat menunjukkan bukti kuat yang mengasosiasikan konsumsi minyak sawit dengan risiko penyakit kardiovaskular.

Dikutip dari meda sosial BPOM, Pelabelan “Palm Oil Free” dapat menyesatkan dan menimbulkan asumsi negatif terhadap dampak kandungan sawit bagi kesehatan. Label pangan wajib memuat keterangan yang benar. Untuk itu BPOM terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada pelaku usaha dan dinas terkait untuk tidak melakukan pelabelan tersebut.

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Kimia Farma Hadapi Tantangan Besar: Penutupan Pabrik dan PHK Karyawan

Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…

3 hari ago

Pertimbangan Regulasi Terkait Model Peracikan 503B ke 503A untuk Apotek Komunitas

Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…

3 hari ago

FDA Memperluas Persetujuan Delandistrogene Moxeparvovec-rokl untuk Distrofi Otot Duchenne

Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…

3 hari ago

FDA Menyetujui Epcoritamab untuk Pengobatan Limfoma Folikular Kambuhan, Refraktori

Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…

3 hari ago

FDA Mengeluarkan Surat Tanggapan Lengkap untuk Pengajuan BLA Patritumab Deruxtecan

Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…

1 minggu ago

FDA Menyetujui Ensifentrine untuk Pengobatan Pemeliharaan Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…

1 minggu ago