Majalah Farmasetika – Bukti semakin memperkuat terjadinya penularan penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) di udara (airborne) di ruang tertutup, menurut sebuah penelitian baru-baru ini yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine.
Pandemi COVID-19 telah menyebabkan lebih dari 1 juta kematian dan ada lebih dari 33,5 juta kasus di seluruh dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Sebagian besar diyakini bahwa COVID-19 disebarkan melalui kontak dekat melalui tetesan. Namun, para peneliti mengatakan bahwa langkah-langkah jarak sosial yang diterapkan secara luas dan peningkatan mencuci tangan gagal mencegah penularan dalam skala global.
Penyelidik melacak infeksi ke acara ibadah luar ruangan besar di provinsi Zhejiang, Cina. Beberapa peserta naik 2 bus ke acara tersebut, keduanya memiliki jendela tertutup dan AC menyala. Salah satu bus berisi pasien COVID-19 dan yang lainnya tidak.
Dari penumpang yang jatuh sakit, mayoritas naik bus yang sama dengan pasien sumber, menurut penelitian. Bahkan setelah 2 kelompok bercampur kemudian dengan kerumunan yang lebih besar, kasus yang dikaitkan langsung dengan peristiwa tersebut jauh lebih rendah, yang menunjukkan bahwa bus adalah sumber utama penularan, menurut penelitian tersebut.
“Memahami rute penularan COVID-19 sangat penting untuk mengatasi pandemi, sehingga strategi pencegahan yang efektif dapat dikembangkan dengan menargetkan semua rute penularan potensial,” kata penulis utama studi Ye Shen, PhD, profesor epidemiologi dan biostatistik di University of Georgia’s College Kesehatan Masyarakat, dikutip dari pharmacytimes.
“Temuan kami memberikan dukungan yang kuat untuk mengenakan penutup wajah di lingkungan tertutup dengan ventilasi yang buruk.” Lanjutnya
Sumber :
Study supports airborne spread of COVID-19 indoors [News Release] September 29, 2020; Athens, GA. https://www.eurekalert.org/pub_releases/2020-09/uog-ssa092920.php.
New Study Supports Airborne Transmission of COVID-19 in Enclosed Spaces https://www.pharmacytimes.com/news/new-study-supports-airborne-transmission-of-covid-19-in-enclosed-spaces
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…