Majalah Farmasetika – Adanya perbedaan kemasan vaksin COVID-19 pada program vaksinasi perdana di Indonesia membuat Netizen bertanya terkait keaslian vaksin produksi dari Sinovac, China ini.
Bio Farma melalui rilis media sosialnya menjelaskan adanya 3 perbedaan kemasan vaksin (14/1/2021).
Merupakan vaksin yang khusus di impor dari Sinovac, China, untuk pelaksanaan uji klinis di Bandung.
Vaksin dikemas dalam bentuk prefilled syringe (PFS) isi 1 dosis, kemudian setiap 1 PFS dikemas dengan satu dus sekunder.
Merupakan vaksin yang di impor langsung dari Sinovac, China yang dikemas dalam dus sekunder berisi 40 vial (tutup warna orange/jingga) dimana tiap vial berukuran 2 mL dan berisi 1 dosis.
3 juta dosis yang disiapkan pemerintah ini untuk tenaga kesehatan.
Vaksin ini diproduksi oleh Bio Farma sebagai hasil transfer teknologi dengan Sinovac.
Vaksin dikemas dalam kemasan dus sekunder berisi 10 vial ukuran 5 mL, dimana setiap vial berisi vaksin 10 dosis (tutup vial berwarna dark navy), vaksin ini akan didistribusikan ke seluruh Indonesia.
Majalah Farmasetika - Obat tradisional telah digunakan secara turun-temurun sebagai alternatif atau pelengkap dalam pengobatan…
Majalah Farmasetika - Industri farmasi memiliki tanggung jawab besar dalam memproduksi obat yang aman, efektif,…
Majalah Farmasetika - FDA telah menyetujui vimseltinib (Deciphera Pharmaceuticals) untuk pengobatan pasien dewasa dengan tenosynovial…
Majalah Farmasetika - FDA telah memberikan penunjukan fast track (FTD) untuk 67Cu-SAR-bisPSMA (Clarity Pharmaceuticals), yang…
Majalah Farmasetika - FDA telah menyetujui tablet chenodiol (Ctexli; Mirum Pharmaceuticals) untuk pengobatan cerebrotendinous xanthomatosis…
Majalah Farmasetika - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) secara resmi memberikan penunjukan…