Majalah Farmasetika – Seorang Apoteker, apt. Taofik Rusdiana, Ph.D, berhasil menciptakan minuman herbal kombinasi dari sari sambiloto (Andrographis paniculata NESS) dan seledri (Apium graveolens L), BILODRINK.
Minuman ini diklaim memiliki kandungan yang kaya dan berpotensi sebagai antivirus (termasuk SARS-CoV-2) terdiri dari LUTEOLIN dan ANDROGRAPHOLID (penghambat ikatan partikel virus dan binding site di ACE-2 receptor), dan kandungan-kandungan alami lainnya yg dapat menurunkan gejala-gejala batuk, demam, sesak, diare, pegel linu akibat serangan virus SARS-CoV-2.
“Sambiloto telah diteliti di banyak negara mulai dari uji in silico, in vitro dan in vivo sbg antivirus, terakhir Thailand sudah mengumumkan menggunakan sambiloto utk treatment pasien2 covid.” Ujar Taofik kepada Majalah Farmasetika (10/7/2021).
Menurutnya, Lembaga sponsor Swedish Herbal Institute AB berkolaborasi dengan Tbilisi State Medical University (georgia) telah memulai (sejak Mei 2021) melaksanakan protokol uji klinik fase 2 dan 3 kapsul sambiloto dan hasilnya baru akan diketahui minimal Januari 2022.
“Seledri banyak mengandung luteolin yang dalam salah satu penelitian in siloco dibuktikan dapat menghambat ikatan antara virus dan reseptor ACE-2, tempat mengikatkan diri si virus, pada berbagai organ seperti paru-paru, saluran pencernaan dan lainnya” jelas lulusan Doktor Ahli Biofarmasetika dari Gunma University, Jepang.
Taofik menambahkan dalam penelitian Ran Yu (2020), luteolin ditemukan berikatan dengan afinitas yang tinggi dengan tempat yang sama dari protease utama SARS-CoV-2.
“Seledri juga selain kaya akan flavonoid yang memiliki banyak manfaat (diantaranya antioksidan-mencegah dan meregenerasi kerusakan sel), juga mengandung kumarin yang berfungsi sbg antikoagulan (zat pengencer darah) dimana pasien-pasien covid banyak yang mengalami kenaikan faktor koagulasi seperti D-Dimer. Angka D-Dimer diatas 2000-6000 ng/mL dapat mengakibatkan kematian pada pasien covid-19” ujar Taofik seraya menunjukan publikasinya di jurnal JSFK.
Menurutnya, seledri juga memberikan efek antistress sebagaimana hasil penelitian di Int. Food Res. J (24(4), 2017. Sehingga sangat membantu meredakan stress akibat kepanikan sebagai dampak psikologis yang menimpa pasien covid-19.
“Jadi kedua kombinasi kandungan tanaman ini dapat secara sinergis menghambat perkembangbiakan virus di dalam tubuh pasien dan meringankan gejala-gejala dampak serangan virus seperti batuk, pilek, demam, sakit, sesak dan diare.” Tutup Taofik yang juga seorang dosen di Farmasi Universitas Padjadjaran.
Minuman herbal ini masih memiliki izin edar dari Dinas Kesehatan setempat (PRT). Pemesanan bisa melalui https://bit.ly/PesanBilodrink
Referensi :
Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…
Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…
Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…
Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…
Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…
Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…