Mengenal Validasi Pembersihan di Industri Farmasi

Majalah Farmasetika – Industri farmasi harus memastikan dan menjamin bahwa sistem, proses, alat yang digunakan dapat menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Suatu produk agar selalu sesuai spesifikasi dan kualitasnya selalu konsisten memerlukan suatu proses yang disebut validasi. Validasi merupakan suatu pembuktian bahwa prosedur, proses, sistem, atau aktivitas sesuai dengan parameter yang telah ditentukan. Jika terdapat perubahan yang berdampak terhadap reproduksibilitas dan kualitas produk harus dilakukan validasi terlebih dahulu sebelum diimplementasikan.

Validasi pembersihan bertujuan untuk membuktikan bahwa proses pembersihan dapat secara efektif menghilangkan residu dari produk sebelumnya, residu dari zat pembersih, maupun mikroba dari peralatan produk dan untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang. Validasi pembersihan perlu dilakukan untuk alat yang bersentuhan langsung dengan produk. Untuk peralatan yang tidak bersentuhan langsung dengan produk dilakukan penilaian kebutuhan terlebih dahulu apakah perlu dilakukan validasi pembersihan atau tidak. Terdapat 2 metode pengambilan sampel yang bisa digunakan yaitu pengambilan sampel permukaan langsung dengan metode swab dan pengambilan sampel tidak langsung menggunakan larutan bilas.

Sebelum melakukan validasi, dilakukan terlebih dahulu penetapan risiko dengan cara mengelompokkan produk berdasarkan kesamaan alat yang digunakan dan prosedur pembersihan yang dilakukan. Dari penetapan risiko tersebut ditemukan produk dengan skenario terburuk yang bisa mewakili semua produk. Produk tersebut memiliki nilai MACO paling kecil, tingkat kelarutan zat aktif dalam air, dan tingkat kesulitan dalam membersihkan alat.

Maximum Allowable Carry Over (MACO) harus didasarkan pada Acceptable Daily Exposure (ADE) atau Permitted Daily Exposure (ADE). Prinsip perhitungan MACO adalah menghitung acceptable carry-over dari produk sebelumnya berdasarkan ADE/PDE ke dalam produk berikutnya. Selain itu, dapat juga digunakan pendekatan 1/1000 dosis dan pendekatan 10 ppm.

Tingkat kelarutan zat aktif dalam air dapat dinilai sebagai berikut:

1: Sangat mudah larut

2: Mudah larut

3: Larut

4: Agak sukar larut

5: Sukar larut

6: Sangat sukar larut

7: Praktis tidak larut

Sedangkan tingkat kesulitan dalam membersihkan alat dapat dinilai sebagai berikut.

1: Sangat mudah dibersihkan

2: Relatif mudah dibersihkan

3: Sulit dibersihkan

4: Sangat sulit dibersihkan

Kriteria batas residu produk didasarkan pada perhitungan batas residu penerimaan yaitu tidak lebih dari 0,1% dari dosis terapi normal produk A terdapat pada dosis harian maksimum produk B, memenuhi kriteria 10 ppm yang artinya tidak lebih dari 10 mg zat aktif produk A terdapat pada 1 kg produk B, serta harus memenuhi kriteria bersih secara visual.

Kesimpulan

Validasi pembersihan merupakan salah satu suatu kegiatan yang perlu dilakukan untuk membuktikan bahwa proses pembersihan dapat secara efektif menghilangkan residu dari produk sebelumnya, residu dari zat pembersih, maupun mikroba dari peralatan produk dan untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang sehingga industri farmasi mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan persyaratan.

Daftar Pustaka

APIC. 2016. Guidance on Aspects of Cleaning Validation in Active Pharmaceutical Ingredient Plants.

Boctor, JNT. 2019. Cleaning Validation: Complete guide for health-based approach in chemical cross contamination risk assessment. PDA Journal of Pharmaceutical Science and Technology, Volume 73 (2): 204-210.

Moradiya, M.R., et al. 2013. Cleaning Validation: Quantitative Estimation of Atorvastatin in Production Area. PDA Journal of Pharmaceutical Science and Technology, Vol 67 (2): 164-171.

Pharmaceutical Inspection Convention Pharmaceutical Inspection Co-Operation Scheme. 2007. Recommendations on Validation Master Plan, Installation and Operation Qualification, Non-Sterile Process Validation, Cleaning Validation.

Veronika Ellena

Share
Published by
Veronika Ellena

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

3 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

2 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

2 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago