Categories: BeritaRiset

Riset Skala Besar Pastikan Ivermectin Tidak Efektif Sebagai Obat COVID-19

Majalah Farmasetika – Obat anti-parasit ivermectin tidak mengurangi rawat inap orang yang terinfeksi COVID-19, menurut sebuah penelitian besar yang dilakukan di Kanada.

Para peneliti di McMaster University di Ontario mempelajari sekitar 1.358 pasien COVID yang berisiko terkena penyakit parah karena mereka menderita diabetes atau kondisi lain, lapor The Wall Street Journal. Separuh pasien diberi pil ivermectin selama tiga hari dan separuh lainnya plasebo. Para peneliti kemudian melacak pasien untuk melihat apakah ada di antara mereka yang dirawat di rumah sakit.

“Tidak ada indikasi bahwa ivermectin berguna secara klinis,” kata Edward Mills, salah satu peneliti utama studi tersebut dan profesor ilmu kesehatan di McMaster University, kepada The Wall Street Journal.

FDA belum menyetujui segala bentuk ivermectin untuk mengobati COVID-19. Beberapa penelitian sebelumnya menemukan ivermectin tidak efektif melawan COVID, dan bulan lalu sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine mengatakan itu tidak membantu mengobati COVID-19 ringan hingga sedang.

“Ini adalah studi prospektif besar pertama yang seharusnya benar-benar membantu mengistirahatkan ivermectin dan tidak memberikan kredibilitas pada penggunaannya untuk Covid-19,” Peter Hotez, MD, dekan National School of Tropical Medicine di Baylor College of Kedokteran, kepada The Wall Street Journal.

Namun, beberapa dokter meresepkan ivermectin sebagai pengobatan COVID dan beberapa pendukung anti-vaksin menyebutnya sebagai alternatif yang bisa digunakan.

FDA memperingatkan orang untuk tidak bingung antara ivermectin yang dirancang untuk manusia dan ivermectin yang dirancang untuk hewan.

FDA mengatakan mereka menyetujui tablet untuk mengobati orang dengan strongyloidiasis usus dan onchocerciasis, kondisi yang disebabkan oleh cacing parasit, dan obat topikal untuk kutu kepala dan kondisi kulit seperti rosacea. Bentuk ivermectin yang berbeda digunakan untuk mengobati kuda dan sapi untuk penyakit cacing hati dan parasit dan digunakan sebagai tuang, injeksi, pasta, atau “perendaman”.

Produk ivermectin untuk hewan berbahaya bagi manusia, dan tablet ivermectin untuk manusia tidak efektif melawan COVID, kata FDA.

Sumber

The Wall Street Journal: “Ivermectin Didn’t Reduce Covid-19 Hospitalizations in Largest Trial to Date”

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Kimia Farma Hadapi Tantangan Besar: Penutupan Pabrik dan PHK Karyawan

Majalah Farmasetika - PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini…

2 hari ago

Pertimbangan Regulasi Terkait Model Peracikan 503B ke 503A untuk Apotek Komunitas

Majalah Farmasetika - Tinjauan mengenai persyaratan bagi apotek yang mempertimbangkan untuk memesan senyawa dari fasilitas…

2 hari ago

FDA Memperluas Persetujuan Delandistrogene Moxeparvovec-rokl untuk Distrofi Otot Duchenne

Majalah Farmasetika - Setelah sebelumnya disetujui pada Juni 2023 dalam proses Accelerated Approval, FDA telah…

2 hari ago

FDA Menyetujui Epcoritamab untuk Pengobatan Limfoma Folikular Kambuhan, Refraktori

Majalah Farmasetika - Persetujuan ini menandai antibodi bispesifik pengikat sel T pertama dan satu-satunya yang…

2 hari ago

FDA Mengeluarkan Surat Tanggapan Lengkap untuk Pengajuan BLA Patritumab Deruxtecan

Majalah Farmasetika - Pengajuan lisensi biologis (BLA) untuk patritumab deruxtecan menerima surat tanggapan lengkap karena…

6 hari ago

FDA Menyetujui Ensifentrine untuk Pengobatan Pemeliharaan Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Majalah Farmasetika - Setelah lebih dari 2 dekade, produk inhalasi pertama dengan mekanisme aksi baru…

6 hari ago