herbal

Bumbu Dapur Bisa sebagai Antikolesterol Penghambat Enzim HMG KoA Reduktase

Majalah Farmasetika – Enzim HMG-KoA Reduktase berperan dalam biosintesis kolesterol termasuk ke dalam goloangan enzim oksireduktase yaitu enzim yang mengkatalis reaksi oksidasi dan reduksi dalam satu bahan (Setyaningsinh, 2011).  

Pada proses biosintesis kolesterol Enzim HMG-CoA sintase akan mengkonversi asetil-CoA berasal dari makanan menjadi HMG-CoA dan selanjutnya enzim HMG-CoA reductase akan mengkatalis  HMG-CoA dengan menghilangkan elekton (reduksi) sehingga membentuk mevalonate.

Mevalonate akan dikonversi menjadi isopentenil pirofosfat (IPP) lalu molekul IPP akan terkonversi menjadi skualin dan membentuk kolesterol (Priya et al., 2013).

Kolesterol adalah zat lemak yang diproduksi di hati yang diperlukan oleh tubuh sebagai sumber gizi (Permatasari, dkk, 2022). Secara alamiah sumber kolesterol terdapat pada daging sapi, ikan, daging ayam dan telur namun tidak dalam kondisi siap untuk digunakan (Permatasari, dkk, 2022).

Makanan yang dikonsumsi akan menghasikan senyawa asetil KoA sebagai perkursor biosintesis kolesterol (Priya et al., 2013). Ketika mengkonsumsi makanan yang mengandung koleterol dalam jumlah banyak maka kadar kolesterol dalam darah akan meningkat. Kelebihan kolesterol dalam darah dapat menimbulakan dampak buruk pada Kesehatan diantaranya bisa menyebabkan penyakit hiperlipidemia, diabetes militus dan penyakit jantung (Permatasari, dkk, 2022). Salah satu penanganannya adalah dengan menggunakan obat inhibitor HMG-KoA Reduktase.

Inhibitor enzim HMG-KoA reduktase akan berikatan dengan sisi aktif enzim secara kompetitif. Ikatan ini akan menginduk terjadinya perubahan pada struktur enzim sehingga aktivitas enzim dalam memproduksi kolesterol akan berkurang (Bansal dan Cassagnol, 2022).

Obat yang digunakan untuk mengatasi ini adalah obat golongan statin namun obat golongan ini memiliki efek samping menyebabkan kerusakan hati, ginjal, dan meningkatkan onset diabetes tipe 2 saat digunakan dala jangka waktu lama (Bansal dan Cassagnol, 2022). Sehingga diperlukan alternatif lain salah satunya dengan menggunakan tanaman herbal.

Pada saat ini telah banyak diketahui tanaman herbal yang memiliki aktivitas sebagai inhibitor enzim HMG-KoA reduktase dan mudah untuk ditemukan diantaranya adalah tanaman yang sering digunakan sebagai bumbu dapur seperti bawang putih, seledri, jahe, daun salam dan kayu manis.

Bawang putih memiliki aktivitas sebagai inhibitor HMG-KoA reduktase sehingga biosintesis kolesterol terhambat, pada bawang terdapat senyawa allicin yang berdasarkan pengujian Gebhart dan Beck (1996) mampu menghambat enzim HMG-KoA reduktase.

Seledri memiliki aktivitas penghambatan terhadap enzim hmg koa reduktase, salah satu senyawa yang berperan adalah senyawa golongan flavonoid yaitu luteolin dan hesperidin (Ayudithiya dkk, 2022). Jahe mengandung senyawa flavonoid dan polifenol   yang berperan  sebagai inhibitor HMG-KoA reduktase sehingga biosintesi kolesterol terhambat (Wardani, dkk, 2020). Daun salam berdasarkan peneltian yang dilakukan oleh Wijaya, dkk(2020) senyawa flavonoid pada daun salam mampu menghambat enzim HMG-KoA reduktase sebesar 65,71 %. Kayu manis memiliki kandungan senyawa Cinnamate termasuk kedalam golonga senyawa polifenol yang memiliki aktivitas penghambatan terhadap enzim HMG-KoA Reduktase (Ayudithiya dkk, 2022).

Tanaman diatas Sebagian besar mengandung senyawa flavonoid dan polifenol. Flavonoid yang memiliki gugus OH pada C3’,C4’ , dan C5 serta memiliki gugus C=O pada C4 yang berikatan dengan asam amino pada enzim Hmg-Koa Reduktase dengan ikatan hidrofobik sehingga enzim Hmg-Koa reductase terhambat (Wijaya, dkk, 2018). Senyawa polifenol menghambat enzim HMG-KoA dengan cara berikatan pada sisi aktif enzim sehingga reaksi enzim tidak terjadi karena substrat tidak beriakatan dengan enzim (Islam, dkk, 2015).

Tanaman diatas selain digunakan sebagai bumbu dapur juga bisa digunakan sebagai inhibitor Hmg-KoA reduktase pengganti statin karena mengandung senyawa golongan flavonoid dan polifenol serta telah terbukti secara ilmiah.

Referensi

Ayudithiya et al. 2022. Perbedaan Pengaruh Pemberian Ekstrak Seledri (Apium Graveolens L) Dan Ekstrak Jahe Gajah (Zingiber Officinale Roscoe) Terhadap Kadar Profil Lipid Tikus Putih Jantan Hiperkolesterolemia. InaBHS (Indonesian Journal of Biomedicine & Health Sciences). 1(1).

Bansal.A.B. dan Cassagnol. M. 2022. HMG-CoA Reductase Inhibitors. Tersedia Online Di https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542212/. [Diakses pada 13 Juli 2023]

Gebhardt R, Beck H. 1996. Differential inhibitory effects of garlic derived organosulfur compounds on cholesterol biosynthesis in primary rat hepatocyte cultures. Lipids 31: 1269–1276

Islam.B., Sharma.C., Adem.A., Aburawi.E., dan Ojha.S. Insight into the mechanism of polyphenols on the activity of HMGR by molecular docking Drug Design Development and Therapy. 9: 4943–4951. Doi. 10.2147/DDDT.S86705.

Permatasari, R., Suriani, E. and Kurniawan. 2022.Hubungan Kadar Kolesterol Total Dengan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Pada Usia ≥ 40 Tahun’, Jurnal Labora Medika. 6 :1–6.

Priya, T., Maurya, S. and Khan, K.H. 2013. Cholesterol : Genetic , Clinical and Natural Implications. Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences. 4(3): 1344–1364

Setyaningsih.E.2018. Pengaruh Penambahan Tepung Mengkudu (Morinda Citrifolia L) Dalam Ransum Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Daging Ayam Broiler Strain Hubbard. Prosiding Seminar Nasional Biologil. 8 (1) : 145-152

Wardani, E. et al. 2020. Efektivitas Kombinasi Infus Jahe, Kayu Manis, Teh Hijau, Lemon Sebagai Antihiperkolesterolemia Pada Tikus Hiperglikemia Hiperlipidemia. Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian. 7(2): 33–38. doi:10.22236/farmasains.v7i2.5617.

Wijaya, S. et al. 2018.Studi pendahuluan : Korelasi Aktivitas Antikolesterol dengan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Salam ( Syzygium polyanthum ) Preliminary Study : Correlation of Anti-cholesterol Activity with Antioxidant Activity of Ethanol Extract of Bay leaf Leav. Journal of Pharmacy Sciene and Practice. 5(1):  100–111.

 

Siti Nazila Awaliyyah Lukmanul Hakim

Share
Published by
Siti Nazila Awaliyyah Lukmanul Hakim

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

3 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

2 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

2 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago