Berita

Medifarma : Enzyplex yang Mengandung Babi Sudah Tidak Diproduksi Sejak 2013

farmasetika.com – Menyikapi rilis resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) terkait ditemukannya produk Enzyplex yang mengandung DNA Spesifik babi pada 30 Januari 2017, PT Medifarma Laboratories sebagai produsen produk Enzyplex memberikan 6 pertanyaan pada tanggal 1 Februari 2018.

Berikut adalah 6 pernyataan resmi dari PT Medifarma Laboratories :

  1. Kami menghargai Badan POM sebagai pengawas dan menganggap serius hal ini dan bekerjasama sepenuhnya dengan Badan POM dalam masalah ini.
  2. Nomor Izin Edar (NIE) yang disebutkan didalam surat Badan POM dan press release adalah NIE kemasan botol yang sudah tidak kami produksi lagi sejak tahun 2013 dan saat ini yang beredar hanyalah kemasan catch over.
  3. Bahan baku produk Enzyplex dengan kemasan yang saat ini beredar telah melalui uji bahan baku di laboratorium LPPOM MUI dengan hasil negatif porcine DNA (negatif babi)
  4. Sebagai bentuk tanggung jawab kami kepada para stakeholder, khususnya tenaga kesehatan, kami meminta maaf atas kesimpang siuran yang terjadi. Sebagai perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1970, kami senantiasa memberikan jaminan mutu bahan baku dan produk yang diproduksi di perusahaan kami.
  5. Produk-produk kami hanya menggunakan bahan-bahan yang diizinkan sesuai standar yang ditetapkan oleh Badan POM sesuan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) da standar internasional Good Manufacturing Practices (GMP), dan telah mengikuti seluruh prosedur yang ditetapkan termasuk melakuka uji bahan baku kepada LPPOM MUI produk hewani sebelum diproduksi menjadi produk jadi, sesuai persyaratan Badan POM.
  6. Kam ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat, pelanggan setia kami yang telah mendukung kami selama lebih dari 4 dekade sehingga kami tetap dapat menyediakan produk-produk yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Sumber :

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…

3 hari ago

IVFI dan Kolegium Farmasi Indonesia Bersinergi untuk Kemajuan Tenaga Vokasi Farmasi

Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…

2 minggu ago

Anggota Dewan Klarifikasi Istilah Apoteker Peracik Miras di Dunia Gangster

Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…

2 minggu ago

Penggunaan Metformin pada Pasien Diabetes Tingkatkan Risiko Selulitis, Infeksi Pada Kaki, dan Amputasi

Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…

2 minggu ago

Anggota DPR Minta Maaf, Salah Pilih Kata Apoteker bukan Secara Harfiah

Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…

3 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 bulan ago