Majalah Farmasetika – Pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan rencana untuk mengamankan dosis vaksin COVID-19 yang cukup untuk menginokulasi 44 juta warganya, mencakup sekitar 88% dari total populasi negara yang berjumlah lebih dari 51 juta.
Kesepakatan tersebut mencakup pengadaan 20 juta dosis masing-masing kandidat dari AstraZeneca, Pfizer dan Moderna – dua yang terakhir telah menunjukkan tingkat kemanjuran lebih dari 90% dalam uji coba Fase 3 akhir – dan empat juta dosis lebih dari kandidat berkembang Janssen.
44 juta itu dibulatkan oleh kesepakatan untuk mengamankan sepuluh juta dosis vaksin melalui COVAX, proyek vaksin global Organisasi Kesehatan Dunia.
Sementara kesepakatan dengan AstraZeneca dilaporkan telah ditandatangani, kesepakatan lainnya diharapkan segera menyusul akhir bulan ini. Tawaran untuk mendapatkan kandidat vaksin dari China atau Rusia tidak ada dalam pengumuman tersebut.
“Kami awalnya berencana untuk mendapatkan vaksin untuk 30 juta orang tetapi memutuskan untuk membeli lebih banyak, karena ada ketidakpastian atas keberhasilan kandidat vaksin dan persaingan yang ketat antar negara untuk pembelian awal,” komentar Park Neung-hoo, warga Korea Selatan Menteri Kesehatan.
Dosis pertama yang diperoleh berdasarkan kesepakatan akan tiba di negara itu pada bulan Maret; namun, vaksinasi massal kemungkinan tidak akan dimulai hingga paruh kedua tahun depan, saat otoritas Korea Selatan dapat menilai dengan lebih baik keamanan, kemanjuran, dan dampak vaksin berdasarkan pengalaman negara lain di seluruh dunia.
“Kami tidak melihat kebutuhan untuk segera memulai vaksinasi tanpa memastikan bahwa risiko vaksin telah diverifikasi,” tambah Park.
Korea Selatan saat ini bergulat dengan gelombang ketiga virus, dengan sekitar 39.000 kasus aktif dan sejauh ini lebih dari 550 kematian.
Sumber :
South Korea secures enough COVID-19 vaccine doses for 44 million citizens http://www.pharmafile.com/news/565823/south-korea-secures-enough-covid-19-vaccine-doses-44-million-citizens
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…