Farmasetika.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah menyetujui cetirizine hidroklorida untuk injeksi intravena (Quzyttir, JDP Therapeutics) untuk perawatan urtikaria akut pada orang dewasa dan anak-anak usia 6 bulan atau lebih.
Quzyttir akan tersedia dalam vial sekali pakai 10 mg / mL.
Menurut OptumRx, persetujuan didasarkan pada hasil fase 3 double-blind, acak, uji klinis terkontrol aktif yang melibatkan 262 pasien berusia 18 atau lebih dengan urtikaria akut. Pasien secara acak ditugaskan untuk menerima injeksi cetirizine atau diphenhydramine. Titik akhir kemanjuran primer adalah perubahan dari awal dalam skor pruritus yang dinilai pasien dinilai 2 jam setelah perawatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa injeksi cetirizine adalah lebih rendah dibandingkan dengan diphenhydramine, berdasarkan perubahan dari awal dalam skor pruritus yang dinilai pasien (hasil primer).
Lebih sedikit pasien yang diobati dengan cetirizine dibandingkan pasien yang diobati diphenhydramine yang kembali ke unit gawat darurat atau klinik (6% vs 14%).
Kemanjuran injeksi cetirizine untuk pengobatan urtikaria pada anak usia 6 bulan atau lebih didasarkan pada ekstrapolasi kemanjuran pada orang dewasa dengan urtikaria akut dan didukung oleh data farmakokinetik dengan oral cetirizine hydrochloride. Suntikan cetirizine tidak dianjurkan pada anak berusia di bawah 6 tahun dengan gangguan fungsi ginjal atau hati.
Efek samping yang muncul akibat pengobatan termasuk disgeusia, sakit kepala, paresthesia, presyncope, dispepsia, perasaan panas, dan hiperhidrosis.
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…
Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…
Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…
Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…
Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…
Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…