Download Majalah Farmasetika

Serbuk Inhalasi Levodopa, Terapi Baru Penyakit Parkinson

Farmasetika.com – INBRIJATM merupakan obat serbuk inhalasi levodopa pertama dan satu – satunya yang telah disetujui oleh FDA pada 21 Desember 2018 untuk mengatasi periode “off” pada pasien penderita parkinson.

Produk ini disebut sebagai produk yang sangat unik karena merupakan obat hirup yang tidak digunakan untuk mengatasi penyakit asma atau penyakit pernafasan lainnya.

Apa itu periode “OFF”?

Pasien dengan parkinson dikelompokkan menjadi 3 kategori dasar yaitu kategori ringan, sedang dan berat. Pada kategori ringan (3-5 tahun setelah diagnosis), respon terhadap penggunaan obat levodopa masih baik dan efeknya akan menetap selama pengobatan.

Pada tingkat yang lebih lanjut (biasanya 5-10 tahun setelah diagnosis), 50-70% pasien memperlihatkan komplikasi motorik yang diinduksi oleh obat berupa periode “on” dan “off”. Ketika periode “on” pasien tampak merespon obat dengan baik, namun ketika periode “off” gejala parkinson akan kembali kambuh.

Periode “off” tidak dapat diprediksi, terjadi sepanjang hari, berbeda bagi setiap pasien, dapat disertai dengan gejala motorik, dan kembali lebih sering dari waktu kewaktu. Gejala – gejala parkinson yang seringkali kambuh ketika periode “off” adalah tremor, kekakuan, kesulitan berbicara, kesulitan berjalan, kram otot, masalah keseimbangan, dan perubahan ekspresi wajah.

INBRIJATM

INBRIJA adalah serbuk inhalasi levodopa yang merupakan prekursor dari dopamin. INBRIJA digunakan untuk mengatasi periode “off” pada pasien yang diobati dengan obat carbidopa – levodopa. Akan tetapi, INBRIJA tidak dapat digunakan untuk menggantikan obat carbidopa-levodopa biasa.

INBRIJA akan tersedia dalam bentuk dus yang berisi satu inhaler dan 60 kapsul 42 mg. INBRIJA digunakan tidak lebih dari 1 dosis (2 kapsul) yang diminum setiap periode “off” dan tidak lebih dari 5 dosis (10 kapsul) dalam sehari.

Baca :  Nourianz "istradefylline", Obat Parkinson Pertama Antagonis Reseptor Adenosin A2A Selektif

Kontraindikasi

INBRIJA tidak dapat diberikan pada pasien yang sedang atau telah menggunakan obat penghambat monoamin oksidase nonselektif seperti fenelzin dan tranylcypromine dalam 2 minggu terakhir.

Efek Samping

Efek samping yang paling umum terjadi selama penggunaan INBRIJA adalah batuk, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), mual dan perubahan warna air liur (ludah).

Selain itu, pasien yang menggunakan INBRIJA tidak diperbolehkan untuk mengemudi, mengoperasikan mesin, atau melakukan kegiatan lain karena selama tahun pertama pengobatan dengan INBRIJA pasien dapat mengalami kantuk dan tertidur tiba – tiba.

INBRIJA juga dapat menyebabkan efek samping yang lebih serius, pasien harus memberi tahu penyedia layanan kesehatan jika mereka mengalami efek tersebut, diantaranya adalah:

  • Hiperpireksia dan kebingungan yang muncul secara tiba – tiba
  • Tekanan darah rendah
  • Halusinasi dan gejala psikosis
  • Gerakan tubuh yang mendadak dan tidak terkontrol (diskinesia)
  • Bronkospasme
  • Peningkatan tekanan mata
  • Perubahan nilai lab tertentu(misal : perubahan hasil test hati)

INBRIJA adalah merek dagang dari perusahaan Acorda Therapeutics, Inc.

Sumber :

Acorda Therapeutics Announces FDA Approval of INBRIJA™ (levodopa inhalation powder). Associated Press. Available online at https://apnews.com/1f03015a35954404ac15ba0f215b853e . Published December 21, 2018. Accessed January 27, 2019.

Bulloch, M. 2019. A Novel Treatment for Parkinson Disease. Available online at https://www.pharmacytimes.com/contributor/marilyn-bulloch-pharmd bcps/2019/01/a-novel-treatment-for-parkinson-disease [Accessed January 27, 2019]

Share this:

About Saqila Alifa Ramadhan

Check Also

Pasca Visitasi LAM-PTKes, Unpad Siap Buka Program Spesialis Farmasi Nuklir

Majalah Farmasetika – Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) akan segera membuka program studi baru, yaitu …

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.