Majalah Farmasetika (V1N5-Juli 2016). Steve Mitchel, seorang jurnalis medis menulis dalam sebuah laporan Consumer Reports On Health yang dibiayai melalui program the state Attorney General Consumer and Prescriber Education Grant Program tentang 6 kesalahan sehari-hari yang umum dilakukan dalam penggunaan obat dan dapat berakibat serius. Hal-hal ini wajib diperhatikan dan bagaimana solusinya agar dapat menggunakan obat dengan aman.
Pernahkah Anda lupa mengonsumsi obat penurun tekanan darah Anda? Atau menggunakan sendok teh dari dapur untuk mengukur obat syrup? Dua hal ini merupakan contoh kesalahan penggunaan obat yang terlalu sering dilakukan. Menurut Institute of Medicine, penduduk Amerika sangat sering melakukan kesalahan dalam penggunaan obat, hingga lebih dari 500.000 kali setahun. Tidak terkecuali di Indonesia, sayangnya data penelitian terkait ini masih minim.
Kesalahan-kesalahan ini tampaknya sederhana, tetapi dapat menimbulkan akibat yang serius: setidaknya sebanyak 90.000 kejadian yang mengancam nyawa atau fatal terjadi setiap tahun akibat kesalahan penggunaan obat yang masyarakat lakukan di rumah.
Kesalahan penggunaan obat dapat mempengaruhi siapa saja, tetapi individu lanjut usia menghadapi risiko-risiko tertentu, ungkap Barbara Young, Pharm.D. pada American Society of Health-System Pharmacists. Hal ini dikarenakan lansia sering kali mengonsumsi banyak obat sehingga memiliki peluang yang lebih besar untuk terjadinya kesalahan.
Berikut ini 6 kesalahan penggunaan obat yang umum dilakukan di rumah serta cara-cara untuk menghindarinya.
Kesalahan 1: Tidak Membaca Brosur Obat
Anda pernah memperhatikan lembaran kertas yang disisipkan pada kemasan obat saat Anda mengambil obat resep? Bacalah itu, tegas Michael R. Cohen, R.Ph., pimpinan Institute for Safe Medication Practices. Lembar tersebut adalah brosur obat yang mencantumkan informasi lengkap mengenai kapan dan berapa kalo obat harus dikonsumsi, efek samping yang harus diwaspadai, obat-obatan lain yang dapat berinteraksi, dan petunjuk penting lainnya, ujarnya. Penelitian menunjukkan bahwa separuh dari orang dewasa tidak mengonsumsi obat sesuai petunjuk, sebagian besar karena mereka sering kali mengabaikan lembar informasi obat ini.
Solusi: Jika brosur informasi obat hilang saat Anda mengambil obat, tanyakan informasi dan petunjuk penting mengenai obat tersebut pada Apoteker. Apabila Anda tidak dapat memahami suatu hal yang tercantum dalam lembar tersebut, tanyakan pada Apoteker atau Dokter Anda untuk memperoleh klarifikasi. Jika lembar informasi obat hilang saat perjalanan ke rumah, media online menjadi solusi dengan mencari sumber terpercaya, sebagai contoh bisa didapatkan di situs dailymed.nlm.nih.gov.
Kesalahan 2: Mengukur Dosis Obat Sembarangan
Sebuah survei yang dilakukan terhadap pasien yang sedang menunggu di ruang tunggu dokter menunjukkan bahwa 73% pasien menggunakan sendok makan atau sendok teh untuk mengukur dosis obat cair, bukan menggunakan sendok/mangkuk ukur yang biasanya diberikan bersama obat cair. Pengukuran menggunakan sendok makan atau sendok teh yang sangat tidak akurat dapat menyebabkan masalah, seperti terlalu banyak atau terlalu sedikitnya obat yang dikonsumsi.
Solusi: Selalu gunakan alat pengukur yang diberikan bersama obat cair, biasanya berupa spuit atau mangkuk pengukur. Perhatikan batas ukur untuk memastikan Anda dapat membacanya dengan jelas. Jika tidak bisa, atau alat pengukur hilang, mintalah alat pengukur pengganti pada Apoteker.
Klik halaman berikutnya >>