Download Majalah Farmasetika
asma

10 Konseling Pengelolaan Asma yang Wajib Diketahui Apoteker

e-farmasetika (14/06/2016). Mengelola asma dapat menjadi rumit. Pasien mungkin akan merasa sehat tetapi dalam beberapa hari masih batuk, mengi, atau menjadi sesak napas. Ini merupakan sebuah tanda bahwa pasien mungkin telah melakukan sesuatu yang salah.

“Jika Anda mengalami gejala asma lebih dari dua kali seminggu, beritahu tenaga kesehatan Anda,” kata Beth Miller, MD, kepala divisi alergi dan imunologi dan direktur dari University of Kentucky Asthma, Allergy, and Sinus Clinics in Lexington dikutip dari situs everydayhealth.com (8/6).

Pasien mungkin perlu mengubah terapi obat, meninjau pemicu asma, atau berhenti melakukan 10 kesalahan umum berikut ini dimana Apoteker bisa berperan dalam meluruskannya.

1. Patuhi aturan dalam penggunaan obat asma

“Banyak orang dengan asma cenderung berhenti minum obat pengontrol mereka ketika mereka merasa baik,” kata Wayne Samuelson, MD, seorang spesialis asma dan seorang profesor kedokteran di University of Utah School of Medicine di Salt Lake City.

Pastikan apoteker memberikan edukasi kepada pasien agar memahami penggunaan obat pengendali asma. Sebagai contoh jika untuk digunakan setiap hari maka walaupun tidak memiliki gejala obat tetap dikonsumsi.

2. Sarankan untuk mewaspadai perubahan cuaca

Ketika terjadi perubahan cuaca, maka pasien perlu tahu bagaimana tubuhnya cenderung untuk menanggapi berbagai kondisi. Bagi sebagian orang dengan asma, dingin, udara kering adalah pemicu.

Jika pasien harus pergi ke tempat dingin, kenakan scarf di atas hidung dan mulut, American College of Allergy, Asma, dan Imunologi (ACAAI) menyarankan. “Orang asma bisa kambuh tergantung pemicu dari cuacanya” kata Dr Miller.

3. Hindari sumber debu

Polusi udara, asap, dan debu semua potensi pemicu asma yang dapat membuat jalan mereka di dalam ruangan jika pasien meninggalkan jendela terbuka.

“Tutup jendela dan gunakan pendingin udara,” kata Miller. Periksa Indeks Kualitas Udara di daerah pasien. The ACAAI juga merekomendasikan melepas pakaian pasien yang dikenakan dari luar dan disarnkan mandi untuk mencegah sumber pemicu serbuk atau debu dalam ruangan.

Baca :  Kronologis Pemberhentian Ketua PD IAI Jateng dan Jatim oleh PP IAI

4. Basmi dan hindari kecoa di Rumah

Ada korelasi yang kuat antara gejala asma dan kecoa, menurut analisis dari debu rumah dan kesehatan data yang diterbitkan pada bulan Desember 2015 dalam American Journal of Respiratory Critical Care Medicine.

Untuk menyingkirkan kecoa, pasien memerlukan strategi khusus seperti tutup lubang kebocoran dan keretakan dinding, tidak meninggalkan makanan, minuman, atau piring kotor semalam, dan menggunakan perangkap kecoa.

Klik halaman berikutnya >>

Share this:

About Nasrul Wathoni

Prof. Nasrul Wathoni, Ph.D., Apt. Pada tahun 2004 lulus sebagai Sarjana Farmasi dari Universitas Padjadjaran. Gelar profesi apoteker didapat dari Universitas Padjadjaran dan Master Farmasetika dari Institut Teknologi Bandung. Gelar Ph.D. di bidang Farmasetika diperoleh dari Kumamoto University pada tahun 2017. Saat ini bekerja sebagai Guru Besar di Departemen Farmasetika, Farmasi Unpad.

Check Also

Pasca Visitasi LAM-PTKes, Unpad Siap Buka Program Spesialis Farmasi Nuklir

Majalah Farmasetika – Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) akan segera membuka program studi baru, yaitu …

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.