Download Majalah Farmasetika
antibiotik

Vabomere, Kombinasi Antibiotik Baru Atasi Resistensi Antibiotik

farmasetika.com – Meningkatnya jumlah bakteri yang resisten dapat mengancam kehidupan pengobatan dunia. WHO merilis daftar 12 bakteri yang sudah resisten, 12 diantaranya terdapat 3 bakteri gram negatif yang paling resisten, yaitu Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter baumannii, dan spesies Enterobacteriaceae.

Saat ini upaya dalam menangani resistensi terhadap sephalosporin dan  beta lactam banyak dilakukan. Sehingga agen antimikroba dari golongan karbapenem dijadikan agen pertahanan terakhir dalam menangani infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang paling resisten contohnya Enterobacteriaceae.

Berbagai macam upaya telah dikerahkan agar bakteri yang resisten tersebut dapat diobati, salah satu caranya dengan membuat obat antibiotik baru. Obat baru ini dibuat dengan mengombinasikan antibiotik Meropenem dan Vaborbactam atau dapat disebut juga Vabomere.

Meropenem adalah antibiotik golongan beta lactam termasuk kelas karbapenem yang bekerja dengan menghambat pembentukan peptidoglikan, komponen penting dari dinding sel bakteri. Meropenem dikombinasikan dengan Vaborbactam. Vaborbactam merupakan antibioktik dari golongan penghambat beta-laktamase dari kelas baru (boron siklik).

Pada tahun 2017 Vabomere mendapat izin dari FDA untuk mengobati pasien yang menderita infeksi saluran kemih dan pielonefritis, yang disebabkan oleh Enterobacteriaceae. Kemudian pada 20 September 2018 Vabomere mendapatkan izin pemasaran dan ditujukan untuk pengobatan infeksi saluran kemih, pielonefritis, dan pneumonia yang didapat di rumah sakit (HAP). Dan uji klinis dari Vabomere akan selesai di tahun 2019 atau 2020.

Vabomere tersedia dalam bentuk serbuk yang dilarutkan dalam larutan infus. Perbandingannya adalah 1 : 1 (Meropenem : Vaborbactam). Dosis yang diberikan adalah 4 gram dengan perbandingan Meropenem 2 gram dan Vaborbactam 2 gram yang diberikan secara intravena.

Sumber :

  1. Tacconelli C, Magrini N. 2017. Global priority list of antibiotic-resistant bacteria to guide research, discovery, and development of new antibiotics. World Health Organization. Tersedia online di who.int/medicines/publications/WHOPPL-Short_Summary_25Feb-ET_NM_WHO.pdf [Diakses pada 27 Oktober 2019].
  2. European Medicines Agency (EMA). 2018. Vabomere. Tersedia online di https://www.ema.europa.eu/en/documents/smop-initial/summary-opinion-vabomere_en.pdf [Diakses pada 27 Oktober 2019).
  3. The Medicines Company. 2017. The Medicines Company announces FDA approval of Vabomere (meropenem and vaborbactam)Tersedia di themedicinescompany.com/investors/news/medicines-company-announcesfda-approval-vabomere™-meropenemand-vaborbactam [Diakses pada 27 Oktober 2019].
  4. Wunderink R, Giamarellos-Bourboulis E, Rahav G, et al. Meropenem-vaborbactam vs. best available therapy for carbapenem-resistant enterobacteriaceae infections in TANGO II: primary outcomes by site of infection. Open Forum Infectious Diseases. 2017;4(suppl 1):S536–S537
Baca :  Sejarah dan Formulasi Lifitegrast, Obat Baru untuk Sindrom Mata Kering

Penulis : Syahida Azzahra Nurul Haq, Mahasiswa Farmasi Universitas Padjadjaran.

Share this:

About farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Check Also

Pasca Visitasi LAM-PTKes, Unpad Siap Buka Program Spesialis Farmasi Nuklir

Majalah Farmasetika – Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) akan segera membuka program studi baru, yaitu …

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.