Download Majalah Farmasetika

Peran Apoteker Atasi Obesitas

farmasetika.com – Obesitas merupakan kondisi seseorang dimana terjadi penumpukan lemak yang berlebihan atau memiliki berat badan yang melebihi batas ideal. Menurut Kementrian Kesehatan obesitas didefinisikan dengan Indeks Massa Tubuh atau IMT ≥ 25-27 dan IMT ≥ 27.

Data Profil Kesehatan di Indonesia pada tahun 2018 mencatat prevalensi obesitas pada penduduk usia ≥ 15 tahun sebesar 35,4%, sedangkan penduduk obese dengan IMT ≥ 27  saja sebesar 21,8%. Hal ini menjadi perhatian karena obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit dan mengakibatkan peningkatan angka morbiditas dan mortalitas serta tingginya beban besar biaya perawatan kesehatan. Apoteker sebagai professional kesehatan dinilai memiliki peran atau tempat yang ideal untuk membantu mengatasi dan mengurangi peningkatan angka obesitas.

Peran apoteker kini telah berubah dari penyedia obat hingga memiliki peran pendekatan yang lebih berfokus pada pasien. Apoteker mampu memiliki kontribusi yang besar dalam manajemen obesitas. Dengan pendekatan yang lebih berfokus pada pasien tentu konseling sangat berperan pada kebutuhan pasien obesitas. Selain itu, menurut American Society of Health-System Pharmacist pentingnya peran apoteker dalam keberhasilan karena dapat memberikan sumber alternatif untuk gaya hidup dan konseling untuk penurunan berat badan.

Studi yang dilakukan di Australia secara umum menyimpulkan bahwa peran apoteker dianggap ideal dalam membantu memanajemen berat badan karena dapat melakukan penilaian dasar fisik seperti berat badan, lingkar pinggang, pemantauan glukosa darah, konseling farmakoterapi serta tambahan konseling seperti konseling diet, aktivitas fisik, dan konseling kebiasaan. Oleh karena itu, apoteker diharapkan dapat memiliki pengetahuan yang luas serta mampu menginterpretasikan hasil penilaian dan pengujian laboratorium.

Disisi lain untuk membantu keberhasilan manajemen obesitas juga harus ditingkatkan kesadaran pasien dan mengurangi ketidakpatuhan pasien. Selain itu, kerjasama antar professional kesehatan seperti dokter, dan ahli gizi juga dapat dimanfaatkan agar dapat memotivasi pasien obesitas.

Baca :  Farmakogenomik Bisa Menjadi Penentu Dosis Resep Masa Depan

Sumber :

Jordan, M. A., dan Harmon, J. 2015. Pharmacist interventions for obesity: improving treatment adherence and patient outcomes. Integrated Pharmacy Research and Practice. Vol 4: 79-89.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Naeem, Saba. 2017. Role of Pharmacists in Obesity. Journal of Pharmacy Practice and Community Medicine. Vol. 3(3): 191-193.

O’Neal, K. S., & Crosby, K. M. 2014. What is the Role of the Pharmacist in Obesity Management?. Current Obesity Reports. Vol. 3(3): 298–306.

Share this:

About Yasmin Fatinah

Check Also

Pasca Visitasi LAM-PTKes, Unpad Siap Buka Program Spesialis Farmasi Nuklir

Majalah Farmasetika – Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) akan segera membuka program studi baru, yaitu …

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.