Majalah Farmasetika – Pada tanggal 22 April 2020, Food Drug Administration (FDA) telah memberikan persetujuan untuk penggunaan trodelvy yang berisi sacituzumab govitecan-hziy dengan dosis 10 mg/KgBB sekali seminggu, untuk pengobatan kanker payudara triple-negatif yang sudah mengalami penyebaran ke organ lain (metastasis).
Kanker payudara triple-negatif sendiri merupakan kanker payudara yang penyebarannya tidak diinduksi oleh hormone estrogen, progesterone, maupun protein HER2, sehingga pengobatan dengan terapi hormone ataupun dengan terapi endokrin tidak dapat menghasilkan respon yang positif pada pengobatan kanker payudara jenis ini.
Pengobatan kanker payudara jenis ini salah satunya dengan kemoterapi, beberapa golongan obat yang biasa digunakan untuk terapi saat ini, yaitu golongan anthracycline, obat ini dapat mengganggu sintesis fungsi DNA, golongan taxane ini dapat mengganggu fungsi mikrotubulus (pembelahan sel), golongan eribulin memanfaatkan aktivitas antimitotiknya untuk melakukan apoptosis sel kanker yang diinduksi setelah adanya blockade mitosis.
Tetapi terapi dengan menggunakan obat-obatan ini masih dianggap kurang memberikan efek yang signifikan.
INDIKASI PENGGUNAAN TRODELVY
Trodelvy berisi sacituzumab govitecan-hziy yang merupakan konjugat antibody dan topoisomerase yang diindikasikan untuk pasien kanker payudara triple-negatif yang telah menjalani 2 terapi untuk metastatiknya, pengobatan dengan trodelvy sendiri menargetkan protein Trop-2 sebagai sasaran pengobatannya.
Seperti yang sudah disebutkan sacituzumab govitecan-hziy merupakan konjugat antibody dan topoisomerase inhibitor Trop-2, sacituzumab govitecan-hziy terdiri dari 3 komponen, yaitu yang pertama ada antibody monoclonal yaitu Hrs7 lgG1 κ atau yang lebih dikenal sebagai sacituzumab, yang akan berikatan dengan antigen permukaan sel trofoblas-2 (Trop-2), yang kedua ada obat SN-38 sebagai penghambat topoisomerase, dan yang terakhir ada CL2A berfungsi sebagai pengubung hidrolisis yang menghubungkan antibody monoclonal dengan SN-38.
Antibody monoclonal rekombinan ini dihasilkan dari sel mamalia (murine myeloma), SN-38 dan CL2A dihasilkan dari proses sintesis kimia. sacituzumab govitecan-hziy mengandung rata-rata 8 molekul SN-38 per molekul antibody.
Sacituzumab govitecan-hziy yang ditargetkan pada protein Trop-2, pada penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sacituzumab govitecan-hziy dapat menurunkan pertumbuhan tumor kanker payudara triple-negative pada hewan uji, mekanisme sacituzumab govitecan-hziy dapat berikatan dengan sel kanker yang mengekspresikan protein Trop-2 dan dikenali dengan adanya pelepasan SN-38. SN-38 berinteraksi dengan topoisomerase dan mencegah pengikatan kembali topoisomerase 1 yang menginduksi single strand breaks, sehingga terjadinya kerusakan DNA, kerusakan DNA yang terjadi menyebabkan terjadinya apoptosis dan kematian sel.
Sumber
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…