Majalah Farmasetika – Perkembangan Industri Farmasi semakin meningkat dari tahun ke tahun, memungkinkan adanya persaingan yang ketat antar Industri Farmasi. Dalam menyikapi hal tersebut, perusahaan dituntut untuk melakukan usaha perbaikan dalam berbagai bidang salah satunya dari segi peralatan. Di Industri Farmasi, mesin atau peralatan yang digunakan harus berada dalam kondisi yang baik sehingga dapat bekerja secara optimal. Adanya usaha perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dari mesin atau peralatan sehingga dapat bekerja seoptimal mungkin.
Overall Equipment Effectiveness atau OEE merupakan suatu istilah yang digagas oleh Nakajima (1988) dalam upaya mengukur efektivitas dari proses produksi atau manufaktur. Metode ini digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas dari suatu peralatan atau sistem dengan mengikutsertakan beberapa sudut pandang dalam proses perhitungannya.
OEE dipengaruhi oleh three categories of losses yaitu downtime losses, speed losses, dan quality losses. OEE dilakukan dengan perbaikan yang difokuskan pada penyebab kerugian tersebut dengan cara menghilangkan atau mengurangi kejadiannya. Dari ketiga kategori tersebut terbagi menjadi six big losses atau enam kerugian besar, yang terdapat pada tabel di bawah.
OEE Parameter | Six Big Losses |
Deskripsi |
Availability | Breakdowns | Kegagalan mesin secara acak menyebabkan penghentian lebih dari 10 menit |
Set-ups/Adjustments | Waktu yang hilang ketika berpindah dari satu produk ke produk lainnya | |
Performance | Reduced speed | Tidak berjalan pada waktu siklus ideal yang disebabkan oleh keausan atau perawatan yang buruk |
Minor stop/idling | Penghentian kurang dari 10 menit yang disebabkan oleh sensor macet/salah pengumpan/terblokir atau kotor | |
Quality | Defects | Proses penolakan yang membutuhkan pengerjaan ulang atau scrap |
Start-up/yield | Waktu yang dibutuhkan mesin untuk mencapai proses stabil setelah pergantian atau saat menghidupkan mesin, misalnya. waktu pemanasan |
Manfaat Overall Equipment Effectiveness (OEE)
1.Mengidentifikasi Inefisiensi
Dengan dilakukan metode pengukuran menggunakan OEE, dapat mengidentifikasi area proses produksi yang menyebabkan kemacetan atau downtime, sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi. Hal ini juga dapat memungkinkan adanya pengambilan keputusan berdasarkan data tentang cara mengoptimalkan operasi dan meningkatkan produktivitas.
2.Peningkatan Profitabilitas
Dengan meningkatnya score OEE, maka akan berhubungan dengan peningkatan produktivitas, yang dapat menghasilkan profitabilitas lebih tinggi. Dengan memaksimalkan efisiensi peralatan, makan akan dapat memproduksi lebih banyak barang atau jasa dalam waktu lebih singkat, sehingga mengurangi biaya dan meningkatkan pendapatan.
3.Peningkatan Kualitas
Dengan mengukur kualitas yang merupakan salah satu faktor dalam skor OEE, maka dapat mengidentifikasi area dimana suatu produk tidak memenuhi standar kualitas. Hal ini dapat memunginkan adanya pengambilan tindakan untuk meningkatkan kualitas produk dan kepuasan pelanggan.
Tujuan Overall Equipment Effectiveness (OEE)
OEE (Overall Equipment Effectiveness) adalah standar yang digunakan dalam mengukur produktivitas manufaktur. Sederhananya, ini OEE dapat digunakan untuk mengidentifikasi persentase waktu produksi yang benar-benar produktif.
Pengaruh OEE di Industri Farmasi
Kualitas Produk: Dengan meningkatkan OEE, perusahaan bisa mengurangi cacat produk, memastikan kualitas yang lebih tinggi, dan memenuhi standar keamanan yang ketat.
Biaya Produksi: Efisiensi peralatan yang lebih tinggi mengurangi waktu henti mesin, mengurangi biaya perawatan, dan meningkatkan produktivitas. Ini berarti biaya produksi menjadi lebih rendah.
Ketersediaan: OEE yang baik menggambarkan ketersediaan peralatan yang lebih tinggi dan waktu henti yang lebih rendah, sehingga memastikan keandalan dalam proses produksi.
Kapasitas Produksi: Dengan tingkat OEE yang lebih tinggi, perusahaan farmasi mampu meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar.
Kapabilitas Proses: OEE yang baik menunjukkan proses yang lebih stabil, memberikan keunggulan bagi perusahaan untuk mengembangkan produk yang lebih inovatif dan memenuhi kebutuhan pasar.
Keberlanjutan: Peningkatan OEE juga berarti penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan lebih sedikit limbah, sehingga mendukung keberlanjutan lingkungan dan sosial.
Pengukuran dan Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Pengukuran OEE didasarkan pada tiga rasio utama, yang mana kondisi ideal dari OEE apabila didapatkan hasil sebagai berikut:
Availability = >90%
Performance = >95%
Quality = >99%
Dengan OEE ideal yaitu 85%
Persen nilai dari OEE didapatkan dari mengalikan ketiga rasio diatas, yaitu:
OEE (%) = Availability % X Performance % X Quality %
- Availability
Waktu mesin benar-benar berjalan atau beroperasi, diperoleh dengan mengurangkan waktu henti (downtime) mesin dari waktu pengoperasian yang direncanakan. Rasio ini menggambarkan perbandingan antara waktu operasi (operating time) dan waktu persiapan mesin/peralatan (loading time).
Adapun rumus perhitungannya:
Availability :
= (Operation Time/ Loading Time)
= (Loading Time – Downtime) / Loading Time
- Performance
Rasio yang menggambarkan kemampuan dari peralatan dalam menghasilkan produk. Dimana rasio ini membandingkan kecepatan kerja mesin sebenarnya (Operating speed rate) dengan rating manufaktur dalam kondisi ideal (ideal cycle time).
- Operating speed rate : mengacu pada perbedaan antara kecepatan ideal (berdasarkan desain peralatan) dan kecepatan operasi aktual.
- Net operating rate : mengukur pemeliharaan dari suatu kecepatan selama periode tertentu dengan mengukur apakah suatu operasi tetap stabil dalam periode selama peralatan beroperasi pada kecepatan rendah.
Adapun rumus perhitungannya:
Performance = (Processed amount X Ideal Cycle Time) / Operation Time
- Quality
Rasio yang menggambarkan kemampuan suatu mesin atau peralatan dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan standar. Rasio ini dapat didefinisikan sebagai kuantitas komponen baik yang diproduksi, yaitu (total output – cacat). Ini termasuk cacat yang dihasilkan saat start-up dan cacat yang dihasilkan saat mesin berada dalam produksi stabil.
Adapun rumus perhitungannya:
Quality = (Processed amount – Defect amount) / Processed amount
Atau
Quality = Good Unit Product / Total Unit Product
Maka dari itu dapat disimpulkan, bahwa OEE memiliki pengaruh penting yang signifikan di industri farmasi dalam hal kualitas produk, biaya produksi, ketersediaan peralatan, kapasitas produksi, kapabilitas proses dan keberlanjutan. Meningkatkan OEE di Industri Farmasi akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan pasar secara keseluruhan.
Referensi:
O’Brien, M. 2015. TPM and OEE. Irlandia:LBS Partners.