Download Majalah Farmasetika

Dari Uji Klinis Ke Manfaat Nyata: Delgocitinib Sebagai Unggulan Baru Pada Terapi Chronic Hand Eczema

Majalah Farmasetika- Chronic Hand Eczema (CHE) merupakan penyakit kulit yang sering dialami dan kerap menurunkan kualitas hidup karena gejala yang sulit hilang. Selama ini beberapa terapi seperti kortikosteroid atau obat penekan imun menjadi standar terapi, namun penggunaan jangka panjang sering kali menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Kini, hadir Delgocitinib, obat topikal baru dari golongan Janus Kinase (JAK) Inhibitor yang bekerja tidak hanya menekan inflamasi, tetapi juga membantu memperkuat fungsi pelindung kulit dan menunjukkan hasil yang menjanjikan dengan bukti hasil uji klinis.

Pendahuluan

Chronic Hand Eczema (CHE) merupakan masalah kulit yang cukup sering dijumpai namun sulit ditangani, ditandai dengan peradangan kulit pada tangan yang menetap lebih dari tiga bulan atau muncul kembali sedikitnya dua kali dalam setahun. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kerentanan genetik, pengaruh lingkungan, serta paparan pemicu seperti zat iritan dan alergen. Gejala dan tanda CHE biasanya meliputi gatal, kemerahan, kulit bersisik, keluarnya cairan, terbentuknya krusta, serta rasa nyeri seperti terbakar1,2.

Menurut Nordic Occupational Skin Questionare (NOSQ-2022), angka insidensi CHE berkisar antara 5,5 hingga 8,8 kasus per 1000 orang/tahun. Populasi anak usia 12-16 tahun sebesar 7%, sementara pada remaja usia 16-19 tahun mencapai 10%. Penelitian lainnya melaporkan angka insidensi eksim tangan sekitar 0,9% per tahun pada anak 0-5 tahun dan 6-11 tahun. Data juga menunjukkan bahwa angka insidensi lebih tinggi pada perempuan (7,1 per 1000 orang/tahun) dibandingkan laki-laki (4,0 per 1000 orang/tahun)1,3

Terapi CHE : Dari Obat Topikal Hingga Obat Sistemik

Penatalaksanaan CHE bergantung pada tingkat keparahan dan dapat ditangani menggunakan sediaan topikal seperti emolien, glukoorticoids topikal, dan golongan calcineurin inhibitor. Selain itu juga dapat diobati dengan sediaan sistemik seperti kortikosteroid oral, alitretinoin, acitretin, cyclosporine, azathiporine, dan methotrexate. Meskipun CHE merupakan penyakit dengan prevalensi tinggi, jumlah studi pengobatan berbasis bukti yang tersedia masih lebih sedikit dibandingkan penyakit inflamasi kronis lainnya. Penatalaksanaan standar biasanya meliputi penggunaan kortikosteroid topikal dan inhibitor kalsineurin untuk mengendalikan fase aktif penyakit, serta pelembap untuk memperbaiki sawar kulit yang rusak. Meski efektif, obat tersebut memiliki keterbatasan seperti dapat menipiskan kulit bila digunakan dalam jangka panjang dan rasa panas atau perih yang timbul saat penggunaan2,4.

Delgocitinib: Harapan Baru dan Hasil Uji Klinis

Inhibitor JAK merupakan kelompok obat baru untuk pengobatan dermatitis atopik yang menargetkan jalur pensinyalan JAK-STAT, suatu mekanisme penting dalam peradangan kulit yang dipicu sitokin, seperti IL-4, IL-13, dan IL-31. Delgocitinib menjadi inhibitor JAK topikal pertama di dunia yang bekerja menghambat semua anggota keluarga JAK (JAK1, JAK2, JAK3, dan TYK2), sehingga menekan inflamasi sekaligus aktivasi sel imun. Delgocitinib menawarkan alternatif yang menjanjikan karena memiliki penyerapan sistemik yang minimal, profil keamanan yang lebih baik, serta potensi memperbaiki fungsi sawar kulit dengan meningkatkan produksi protein diferensiasi terminal epidermis, seperti filaggrin5–7.

Pada uji klinis fase 3, bayi berusia 6–24 bulan yang diobati hingga 52 minggu mengalami perbaikan gejala signifikan sejak minggu ke-4 dan bertahan hingga akhir studi, dengan efek samping yang ringan serta hampir tidak ada penyerapan sistemik ke dalam darah. Hasil serupa juga terlihat pada orang dewasa dalam studi ekstensi 36 minggu, di mana delgocitinib mampu menjaga perbaikan gejala sekaligus ditoleransi dengan baik tanpa masalah keamanan baru. Temuan ini memperkuat posisi delgocitinib sebagai harapan baru, menawarkan terapi topikal bebas kortikosteroid yang aman untuk berbagai kelompok usia penderita eksim kronis6,8,9.

Uji klinis yang dilakukan oleh FDA juga membuktikan bahwa Delgocitinib memiliki efikasi yang lebih tinggi dibanding blanko dalam tiga parameter utama dengan perbedaan respon antara 10-27% (tabel).

sumber: https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2025/219155s000lbl.pdf

Penggunaan salep delgocitinib 0,5% terbukti meningkatkan hidrasi stratum korneum pada pasien dewasa dan telah menunjukkan efektivitas dalam sejumlah penelitian klinis. Selain itu, tidak ada adverse events pada pasien bayi dan terjadinya penurunan skor modified eczema area and severity indeks (mEASI) setelah diberikan pengobatan. Atas dasar temuan tersebut, salep delgocitinib 0,5% disetujui pada Januari 2020 setelah uji klinis fase III pada pasien di Jepang berusia 16 tahun ke atas dan juga pada bayi berusia 6 hingga 24 bulan (salep delgocitinib 0,25% atau 0,5%) dan mulai dipasarkan di Jepang pada Juni 20208.

Kesimpulan

Dengan cara kerja menghambat jalur JAK-STAT,  Delgocitinib kini menjadi yang pertama dan satu-satunya terapi topikal non-steroid yang disetujui untuk terapi CHE dengan mampu menekan peradangan, memperbaiki fungsi sawar kulit, dan meminimalkan efek samping serius berkat penyerapan sistemiknya yang sangat rendah. Hasil uji klinis pada bayi hingga dewasa menunjukkan perbaikan gejala yang signifikan, aman untuk penggunaan jangka panjang, serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Disetujui di Jepang sejak 2020, delgocitinib kini menjadi simbol harapan baru bagi penderita eksim kronis di berbagai kelompok usia.

Referensi

1. Ghezzi G, Falcidia C, Paolino G, et al. Chronic Hand Eczema (CHE): A Narrative Review. Dermatol Ther (Heidelb). 2025;15(4):771-795. doi:10.1007/s13555-025-01365-7

2. Tancredi V, Buononato D, Caccavale S, et al. New Perspectives in the Management of Chronic Hand Eczema: Lessons from Pathogenesis. Int J Mol Sci. 2024;25(1). doi:10.3390/ijms25010362

3. Haft MA, Park HH, Lee SS, Sprague JM, Eichenfield LF. Pediatric chronic hand eczema: Epidemiology, clinical presentation, and management. JAAD Int. 2023;11:165-173. doi:10.1016/j.jdin.2023.02.008

4. Weisshaar E. Chronic Hand Eczema. Am J Clin Dermatol. 2024;25(6):909-926. doi:10.1007/s40257-024-00890-z

5. Abdelhalim A, Yilmaz O, Elshaikh Berair M, Torres T. Topical delgocitinib for the treatment of chronic hand eczema. Journal of Dermatological Treatment. 2025;36(1):1-10. doi:10.1080/09546634.2025.2479126

6. Gooderham M, Molin S, Bissonnette R, et al. Long-term safety and efficacy of delgocitinib cream for up to 52 weeks in adults with Chronic Hand Eczema: Results of the phase 3 open-label extension DELTA 3 trial following the DELTA 1 and 2 trials. J Am Acad Dermatol. 2025;93(1):95-103. doi:10.1016/j.jaad.2025.03.008

7. Worm M, Bauer A, Elsner P, Mahler V, Molin S, Nielsen TSS. Efficacy and safety of topical delgocitinib in patients with chronic hand eczema: data from a randomized, double-blind, vehicle-controlled phase IIa study. British Journal of Dermatology. 2020;182(5):1103-1110. doi:10.1111/bjd.18469

8. Nakagawa H, Igarashi A, Saeki H, et al. Safety, efficacy, and pharmacokinetics of delgocitinib ointment in infants with atopic dermatitis: A phase 3, open-label, and long-term study. Allergology International. 2024;73(1):137-142. doi:10.1016/j.alit.2023.04.003

9. Nakagawa H, Nemoto O, Igarashi A, et al. Phase 2 clinical study of delgocitinib ointment in pediatric patients with atopic dermatitis. Journal of Allergy and Clinical Immunology. 2019;144(6):1575-1583. doi:10.1016/j.jaci.2019.08.004

About Yolanda Putri Aloenida

Check Also

Pentingnya CAPA dalam Menjaga Mutu Produk pada Distribusi Farmasi

Majalah Farmasetika – Distribusi farmasi merupakan salah satu tahapan kritis dalam rantai pasok obat, dimana …

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses